Cho duduk dengan tenang menatap teman-teman nya yang memandang Ke Edward dengan wajah yang bervariatif. Luna terlihat tenang sesekali memiringkan kepalanya seolah ingin melihat dari sudut pandang yang berbeda. Kemudian Harry matanya berkaca-kaca Cho bisa memastikan dia akan menangis di pelukan Ginny malam ini. Lalu Ginny dia tampak terpukau dengan kemiripan mereka, bentuk mata, alis, bibir, sangat persis dengan Cedric Amos Diggory yang dia kenal. Hanya dia jauh lebih pucat, serta raut wajahnya tidak sehangat Cedric yang dia kenal.
"Senang bertemu denganmu Edward. Kau juga Bella dan kalian semua. Aku tidak bisa menyebutkan satu-satu." Ucap Luna sambil tersenyum tipis. Luna adalah Luna, dia melihat sekeliling dengan pengakuan diam-diam kemudian melontarkan komentar tentang Narggles dan lainnya.
"Kalian berasal dari Inggris?" Bree bertanya sopan walaupun suaranya terdengar bergetar.
Mereka mengangguk. "Kami tinggal di bagian sihir Inggris. Terkadang kami mengunjungi muggle London." Jelas Ginny pada vampir baru lahir itu.
"Cho teman kami pindah ke sini dan tanpa pemberitahuan apapun ternyata melibatkan diri dengan kalian. Sungguh perilaku non-ravenclaw."
Cho memutar mata mendengar ucapan Ginny. "Tidak perlu menjadi Gryffindor untuk melakukan hal-hal gila mengancam nyawa."
Luna terkekeh kecil kemudian matanya beralih pada Bella dan Edward. "Kalian akan menikah?" tanya nya.
Edward dan Bella berbagi pandangan dalam diam sebelum Edward menjawab. "Yah kami hanya belum menentukan tanggal."
Luna mengangguk sebelum termenung sebentar. Jane menatap mereka. "Kuharap itu cepat, kami tidak mentoleransi keadaan fana Bella dalam waktu yang lama." Edward menatap Jane Cho tahu dia takut.
Seharusnya begitu juga dia, Jane kejam. Dia tidak ragu untuk membunuh dan menyiksa hubungan nya dengan Alec yang menyelamatkan dirinya dari sisi buruk Jane dan mungkin seluruh Volturi. Cho bertanya-tanya apa jadinya dia jika Alec bukanlah pasangan jiwanya. Apakah dia akan di jadikan bahan Eksperimen?
"Seberapa besar populasi penyihir? Ayahku dulu nya adalah ya dia dulu pemburu makhluk seperti vampir dan penyihir." Ucap Carlisle.
"Karmanya kembali padamu." Gumam Cho dengan tidak peduli.
Harry mengangkat bahu. "Komunitas kami cukup besar, jika di satukan mungkin bisa membentuk negara. Komunitas kami ada di setiap belahan dunia tersembunyi di bawah pemerintahan masing-masing. Jangan khawatir beberapa penyihir masih sangat membenci makhluk non-penyihir seperti kau, manusia normal, manusia serigala dan lain-lain." Kalimat terakhir di ucapkan Harry dengan sarkas.
Ginny menyenggol lengan ke kekasihnya. Harry nasib membenci mengingat perilaku Dursley padanya. Dia tidak akan bisa melupakan perilaku itu, pelecehan mental dan fisik dari sejak dia anak-anak. Cho diam tidak berkomentar melihat pergantian itu. Ketika dia merasa sudah cukup lama membuang waktu bersama the Cullen. Cho berdiri memeluk Bella sebelum keluar dari rumah itu. Alec mengikuti nya di belakang tapi tidak dengan teman-teman penyihir nya dan ketiga pengawal Volturi.
"Kau akan kemana?" Tanya Alec.
"Memeriksa The Quileute." Ucap Cho tanpa ragu.
"Aku tidak bisa membiarkanmu sendirian ke serigala yang liar itu."
"Mereka tidak liar Alec, aku akan menanyakan apakah kau boleh menyeberang sebentar ke daerah mereka. Jika iya tolong jangan menggeram kepada mereka, jangan bunuh salah satu dari mereka dan jangan gunakan kekuatan mu."
......
Pada akhirnya Cho bertemu dengan Jacob dengan keadaan utuh. "kau menyelamatkan hidupku." Jacob memeluk ravenclaw itu dengan erat. Cho tertawa membalas pelukan dari pria berotot yang berwajah kekanak-kanakan.
KAMU SEDANG MEMBACA
𝐃É𝐉À 𝐕𝐔 - EDWARD CULLEN
FanfictionBagaimana jika setelah mengalami banyak hal kelam di Inggris Cho Chang akhirnya memutuskan untuk pindah ke sebuah kota kecil di Amerika. Berharap bahwa dia bisa menyembuhkan luka dari perang dan kenangan nya bersama Cedric. Saat dia sudah menjauh da...