why i hate him

427 31 3
                                    

Sore hari Darren baru terbangun dari acara tidur siangnya.Setelah ambruknya bintang tadi pagi,ia bermaksud melihat keadaan bintang.

Namun saat ia membuka pintu kamar bintang,dan masuk ke dalam kamarnya.riangan itu kosong.tampak sprei dan selimut yg berantakan bekas bintang tidur.

"Kemana dia?" Gumamnya.

Ia lalu menuruni tangga,dari tangga semerbak bau mie instan sedih mengganggu hidungnya.

"Siapa ni yg makan mie?" Gumamnya sambil berjalan ke arah dapur.

Saat sampai di ruang makan yg berdekatan dengan dapur,ia lihat semangkuk mie instan pedas yg tinggal sedikit.

"Punya siapa nih,keknya pedes banget." Ucap Darren.

Tak jauh dari ruang makan terdengar seseorang terbatuk hebat di kamar mandi belakang.

"Siapa tuh?" Gumam Darren sambil berjalan mendekat ke arah kamar mandi belakang.

Kamar mandi itu pintunya sedikit terbuka.saat ia tengok ke dalam,tampak bintang yg sedang berjongkok ke arah closet kamar mandi dengan sangat kepayahan.

Bintang tengah muntah disana.
Bintang menyenderkan badannya pada dinding kamar mandi,ia sangat lemas.

Darren lalu berjongkok mendekati bintang.

"Bintang kenapa? Mual?" Ucap Darren sambil memijit pelan tengkuk bintang.

Bintang tak menjawab,ia hanya mengangguk lemah,tak lama ia kembali memuntahkan isi perutnya yg telah kosong.

Namun Darren agak terkejut tatkala ia akan menekan tombol flush,ia melihat muntahan bintang berwarna merah pekat.

"Bintang!! Ya ampun!! Ko berdarah sih?!" Pekik Darren panik.

Ia lihat bibir bintang yg berwarna merah yg sedang bintang seka perlahan.

Darren langsung panik ia lalu berlari keluar bermaksud meminta pertolongan.

Ia masuk ke area kamar para pelayan.namun sepi,jelas saja ini hari Minggu waktunya mereka libur.

Darren lalu berlari ke lantai 2 ia harap Devan ada di kamarnya.

Dari tangga ia sudah berteriak  memanggil nama Devan.

"Abaaang!!! Bang devaaaan?!!!" Ucapnya lantang.

Devan yg sedang bersantai di kamarny agak terusik dengan panggilan Darren.

"Ck,apa'an si! Harus ya pake teriak-teriak!" Ucapnya kesal.

Tak lama pintu kamar Devan dibuka dengan buru-buru.

Darren langsung masuk tanpa permisi.

"Abang!! Syukur deh Abang ada di rumah!!" Ucap Darren sambil ngos-ngosan.

"Iya,kenapa si! Teriak segala." Ucap Devan.

Darren menunjuk-nunjuk arah lantai bawah sambil menarik nafas.

"Bintang bang!! Bintang muntah darah!!" Ucap Darren.

Devan agak membelalakkan matanya seperkian detik,"apa Lo bilang?! Muntah darah?!! Kenapa lagi si tu anak,elah!!" Ucap dr an sambil bergegas pergi dari kamarnya menuju lantai bawah,Darren pun ikut mengekori Devan.

"Di kamar mandi bawah bang!" Ucap Darren saat di tangga.

"Saat tiba di bawah,ia langsung menemukan bintang yg tengah bersandar sepenuhnYa pada tembok kamar mandi.muluunya di oe uhi noda darah,tak lupa bajunya yg terkena noda darah juga.

"Anjink!! Ini kenapa?!!" Ucap Devan agak panik.

"Gak tau bang,udah gitu pas gue temuin.

"Lo ambil kunci mobil cepetan gue tunggu di luar." Ucap Devan.

fake brothersTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang