36. Melepas Rindu

12 1 0
                                    

" Jika memang semuanya diucapkan oleh janji yang terucap, maka aku akan berusaha percaya akan semua penjelasan yang diucapkan."

_ Semua Tentang Rasa _

££££££££££

££££££££

££££££

££££

£££

*********

Hallo semua...
Apa kabar?

Buat para reader semangat ya, dalam mengerjakan apapun itu 🤗

Mohon maaf jika ada kesamaan baik dalam nama tokoh ataupun hal lainnya itu hanya ketidak sengajaan, karena cerita ini murni hasil pemikiran penulis 🙏🏻.

Hargai penulis dengan cara tidak memplagiat, mengcopy, menyalin, ataupun hal lainnya.

Jangan lupa untuk vote and komen

Don't be asilent reader!!!

Ramaikan kolom komentar...

Tanda typo 😊

Happy reading 👋🏻

" KALIAN BERDUA NGAPAIN MASIH DUDUK DISITU? GAK DENGER BEL? "

Kedua remaja yang saling berhadapan itu langsung mengalihkan pandangannya kepada sumber suara yang menjadi pengganggu.

Dan betapa terkejutnya mereka ketika melihat orang tersebut adalah seorang guru killer yang sering memberikan hukuman untuk murid yang bandel.

Siapa lagi kalo bukan Bu ember
Salah,salah, Bu Ambar maksudnya
Canda ya Bu hehehe.

" Ya Allah Bu jangan teriak-teriak nanti vita suaranya putus gak bisa adu debat sama saya Bu " jawab Carissa santai sedangkan Cedric hanya melihat kekasihnya dengan tatapan lucu.

" DIAM KAMU! Kamu lagi Cedric baru masuk lagi udah mojok di taman, gak denger bel pembelajaran? " tanya Bu Ambar

" Maafkan kami bu, kami mengaku salah " ucap Cedric sopan

" Yaelah, pacar gue guru kek gitu ngomongnya di baik-baikkin dia aja kalo ngomong ngegas teros " batin Carissa

" Untuk kali ini saya maafkan kalian cepat masuk kelas, atau saya berubah pikiran dan memberikan hukuman pada kalian " titah Bu Ambar

" Terimakasih bu, mari " ucap Cedric sopan dan menggenggam tangan Carissa agar ikut dengannya

" Gak usah pegangan ini lingkungan sekolah, udah kaya mau nyebrang aja lepasin jangan berikan contoh yang buruk untuk murid lain " ucap Bu Ambar

Carissa yang mendengar itu membalikkan badan karena dia geram sekuat tenaga dia tidak berceloteh agar Cedric tidak malu mempunyai pacar seperti dirinya namun pertahanan itu runtuh karena lawan bicara mengajaknya untuk debat.

Semua Tentang Rasa (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang