51. Apa Yang Di Inginkan?

12 0 0
                                    

" Mengapa hubungan ini bagaikan di ombang ambing dengan kenyataan yang tidak memastikan? Apa raga ini harus retak, tak berbentuk agar mendapatkan jawaban? "

_ Carissa Lean Genovieve _

££££££££££

££££££££

££££££

££££

£££

**********

Hallo semua...
Bagaimana kabarnya?

Semangat ya untuk menjalani hari² nya🤗

Maafin author baru up lagi😊

Semoga semuanya suka dengan kelanjutan dengan cerita pada part ini...

Jangan lupa untuk vote dan komen

Mohon maaf jika ada kesamaan baik dalam nama tokoh ataupun hal lainnya, itu semua karena ketidak sengajaan. Karena cerita ini murni hasil pemikiran penulis 🙏🏻

Hargai penulis dengan cara tidak memplagiat, mengcopy, menyalin ataupun hal lainnya ⚠️⚠️⚠️

Happy reading 👋🏻

Sudah terhitung banyak waktu yang tidak dilalui seperti biasanya, dimana suara, canda, dan tawanya yang sangat dirindukan hilang seperti dibawa oleh ombak pantai dan hanyut di samudra. Lalu lupa arah pulang karena terlalu lama menetap di kedalaman.

Isyarat hati ini ingin berteriak di samudra dan menyuruh semua perhatiannya, pulang kembali menuju rumah. Bukan untuk sekedar bertamu lalu menetap damai dipulau bersama seseorang.

Entah mengapa sudah hampir beberapa minggu ini, harapan hubungan yang akan membaik malah menambah merenggang, semuanya yang diharapkan hanya sekedar sementara berjarak malah semakin berasa selamanya.

" gue gak tau, apa hati ini akan tetap setia menunggu kepastian nya kembali? apa hati ini akan kuat mengharapkan perhatiannya kembali? Tuhan, gue rindu dia dan senyumannya, nasehatnya, semua tentang dirinya tuhan, tapi kenapa hubungan ini malah berasa di ujung penantian" ucap Carissa sambil duduk diatas putihnya pasir pantai dan membiarkan angin pagi menerpa wajahnya

" Aaaaa, gue tau sekencangnya gue berteriak sampai menembus cakrawala dia tetap akan diam membisu dengan semua pertanyaan yang gue berikan" teriak Carissa dengan air mata yang perlahan turun menuju pipinya

" Kenapa, Lo yang selalu gue banggain setiap harinya, malah memberikan ketidak pastian akan hubungan ini. CEDRIC.... gue sayang Lo, gue kangen Lo yang dulu, dulu sebelum orang itu hadir dihidup lo, gue tau semuanya tak seindah yang gue harapkan, hikss" ucap Carissa yang sudah lelah akan semuanya

Sedangkan dibelakang sana ada seseorang yang setia mendengarkan semua keluh kesahnya, semua penderitaannya, apa yang diucapkannya dengan suara begitu memilukan.

" Kenapa gue, selemah ini, hikss...
ABANGG GUE PENGEN DI PELUK LO TAPI GUE GAK MAU LO MALAH DENDAM, hikss " Teriak Carissa

Semua Tentang Rasa (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang