Chapter 9: Destiny, Fate, or Coincidence?

46 12 1
                                    

Mereka bermain bersama di ladang bunga itu

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Mereka bermain bersama di ladang bunga itu. Yang tampak hanyalah beberapa anak kecil yang sedang bermain. Namun di sisi lain, mereka seperti berada dalam putaran takdir yang telah ditentukan pada awalnya. Mereka hidup dalam kedamaian saat itu. Mereka tidak tahu hal apayang akan terjadi selanjutnya. Kejahatan mengintai dari kejauhan, berusahauntuk mendapatkan kekuatan besar untuk menguasai alam semesta.

At the space..

"Subjek nomor 20983, Planet Bumi

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Subjek nomor 20983, Planet Bumi." kata seorang reionics.

"Bagus. Selidiki dan cari reinkarnasi dari anak cahaya dan kegelapan itu!" perintah Raybrad.

"Siap!!" kata para reionics dan para raksasa kegelapan.

Sementara itu, Dark Lugiel menatap pemandangan di balik jendela. Dia membayangkan kehidupannya sebelum akhirnya memilih untuk menjadi monster sepenuhnya. Dia ingat saat dia pertama kali bertemu Putri Cherlyn di Kerajaan Athenia. Waktu itu, dia merasa seperti jatuh cinta pada pandangan pertama pada sang putri. Saat itu, kedua kerajaan antara Athenia dan Eranthis mengadakan pertemuan tentang kerja sama keduanya.

30 million years ago..

Pangeran Diego berencana menghampiri Putri Cherlyn untuk bicara dengannya. Para prajurit kerajaan Athenia mengatakan bahwa sang putri sering menghabiskan waktu di taman istana. Dia bersemangat untuk menemui sang putri. Namun saat sampai di taman istana, dia menghentikan langkahnya dan terdiam melihat pemandangan yang menghancurkan hatinya sampai berkeping-keping.

Dia melihat Putri Cherlyn bicara dengan Kesatria Astro Callidora. Mereka berdua mengobrol dan tertawa bersama, seakan hubungan mereka sangat dekat walau sebatas kesatria pelindung dan putri mahkota. Berawal dari saat itulah Pangeran Diego membenci Astro Callidora. Dia bertekad untuk mendapatkan hati sang putri dan menjauhkannya dari kesatria itu.

"Jika aku tidak bisa memiliki Cherlyn, maka tak akan kubiarkan orang lain memilikinya!" kata Diego saat menyerahkan jiwa manusianya kepada Raybrad.

Dia sangat putus asa, seakan tidak ada harapan yang tersisa baginya untuk hidup di dunia ini. Dia menyerahkan segalanya untuk mendapatkan Cherlyn. Tahtanya, kerajaannya, kehidupannya, dan kehormatannya telah dia serahkan kepada kegelapan. Dia mengingat senyuman gadis berambut keperakan itu. Senyuman itu menghangatkan hatinya, namun tidak mengurangi kebenciannya terhadap Astro.

Wind Flower: The Moon Met The StarsTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang