Chapter 28: Betrayal-Loyalty

32 12 1
                                    

Hari itu, Kris yang ditugaskan untuk membawa para mahasiswa pertukaran itu untuk berkeliling kampus Silvercrest University

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Hari itu, Kris yang ditugaskan untuk membawa para mahasiswa pertukaran itu untuk berkeliling kampus Silvercrest University. Dia menjelaskan kepada para mahasiswa itu tentang sistem dan peraturan di kampus Silvercrest University. Secara keseluruhan, kampus itu memiliki fasilitas olahraga yang lengkap dari lapangan sepak bola hingga kolam renang. Begitu juga dengan fasilitas lain seperti perpustakaan yang besar, gedung peribadatan, lab penelitian, lab komputer, dan masih banyak lagi.

 Begitu juga dengan fasilitas lain seperti perpustakaan yang besar, gedung peribadatan, lab penelitian, lab komputer, dan masih banyak lagi

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Saat Kris memimpin mereka menuju rumah kaca (green house), mereka melihat sesuatu serupa meteor besar jatuh di dekat rumah kaca. Benda yang jatuh itu memang merupakan meteor. Meteor itu sekarang disebut meteorit karena sudah menyentuh permukaan tanah. Kemudian Zero keluar dari asap dari jatuhnya meteor itu. Dia memegangi tangan kirinya yang tertabrak oleh meteor itu sebelum sampai di Bumi. Mantelnya sobek di bagian lengan atasnya dan lengannya mengeluarkan darah akibat tabrakan itu.

"Zero? Apa yang kau lakukan di sini?" tanya Kris.

Zero tidak langsung menjawab pertanyaannya dan menatapnya sebentar. Kris bisa melihat banyak luka goresan dan memar di wajahnya dan lengan kirinya. Dia tidak tahu apa yang sebenarnya terjadi padanya setelah dia kembali ke Land of Light.

"Di mana Roxy?" tanyanya dengan tajam.

"Roxy? Kenapa kau tiba-tiba menanyakannya?"

"Dia memintaku untuk menyelamatkannya. Di mana dia sekarang?"

Kris memperhatikan penampilannya. Napasnya pendek dan dia terengah-engah. Dia terlihat berantakan dan sikapnya tidak terlihat seperti kepribadiannya yang tenang. Dia terengah-engah dan sepertinya kepalanya juga terbentur meteor. Dia bisa melihat darah mengalir di pelipisnya.

"Kau yakin kau baik-baik saja?" tanya Kris dengan khawatir.

Dia terlihat seperti akan pingsan, namun dia memaksakan dirinya untuk tetap berdiri tegak meski rasa sakit yang luar biasa menyelimuti dirinya.

"Jika kau tidak ingin menjawab pertanyaanku, aku bisa mencarinya sendiri.."

Zero berbalik dan berjalan ke taman kampus di mana dia sering menemukan Roxy duduk di sana bersama teman-temannya saat kuliah. Dia merasa semakin pusing dan merasa akan pingsan karena darah terus mengalir keluar dari luka-lukanya. Kemudian seorang gadis yang merupakan Kaho melihatnya berjalan terhuyung-huyung di taman. Dia memutuskan untuk menghampirinya dan melihatnya lebih dekat.

Wind Flower: The Moon Met The StarsTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang