Chapter 13: Silvercrest University

43 12 1
                                    


Mendengar kata-kata Zero, Roxy tidak bisa berkata-kata. Dia terdiam dan memalingkan wajah karena tersipu. Kemudian dia kembali menatap Zero sambil tersenyum.

"Terima kasih, Zero." Dia tersenyum.

Zero hanya tersenyum. Di dalam hatinya, Zero sedikit kecewa karena Roxy tidak menyadari bahwa dia telah mengungkapkan perasaannya kepadanya yang telah dia pendam sendiri selama bertahun-tahun.

 Di dalam hatinya, Zero sedikit kecewa karena Roxy tidak menyadari bahwa dia telah mengungkapkan perasaannya kepadanya yang telah dia pendam sendiri selama bertahun-tahun

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Kemudian Roxy mengajaknya ke kampusnya yang tidak jauh dari alun-alun. Mereka berjalan sebentar dan memperhatikan bahwa lapangan kampus sedang digunakan untuk penelitian. Ada banyak alat yang terpasang di lapangan. Lalu mereka melihat truk es krim yang terparkir di dekat sana.

"Kau ingin es krim?" Zero menawarkan.

"Boleh." Jawab Roxy.

"Baiklah. Tunggu sebentar. Aku akan membelikannya untukmu." Kata Zero.

"Baiklah." Roxy mengangguk sambil tersenyum.

Setelah itu, Zero berlari menuju truk es krim itu. Kemudian Roxy melihat seorang pria berjas putih ilmuwan yang tak lain adalah sepupunya, Kris. Lalu Roxy mendekatinya diam-diam dari belakang dan menutup matanya dari belakang.

"Tebak siapa!" Kata Roxy sambil menutup mata sepupunya dari belakang.

"Hei, apa yang kau lakukan?" Kris dengan cepat melepaskan kedua tangan Roxy dan berbalik untuk melihatnya.

"Kejutan!" Kata Roxy.

"Roxy? Senang bertemu denganmu!" Kris memeluk Roxy, hampir mengangkatnya.

"Senang bertemu denganmu juga." Kata Roxy.

Mereka berdua mulai berbincang di sana. Kemudian Zero kembali dari membeli es krim, melihat kedua sepupu itu yang terlihat sangat akrab. Tiba-tiba kedua es krim di tangannya itu terjatuh. Zero tidak tahu bahwa Roxy berbicara dengan adik sepupunya. Apakah dia cemburu? Lalu dia memutuskan untuk meninggalkan mereka berdua. Kemudian Darklops Zero muncul.

"Darklops?" Tanya Zero dalam hati, terkejut

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Darklops?" Tanya Zero dalam hati, terkejut.

Pada awalnya, dia ragu apakah harus berubah menjadi ultraman atau tidak. Kondisinya belum pulih sepenuhnya, namun tekadnya untuk melindungi menghilangkan keraguannya. Kemudian dia berubah menjadi Ultraman Zero.

Wind Flower: The Moon Met The StarsTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang