Chapter 26: Prince and Princess

28 11 0
                                    

Mendengar sapaan itu, Kris langsung menjawab dengan suara khasnya, "Tentu saja, Nona Jung."

Kemudian dia berdiri dari kursinya dan berjalan ke arah Chloe, menunggunya mengungkapkan rencananya. Teman masa kecil Kris dan Roxy itu memang cukup misterius dan sulit ditebak, mengingat dia tumbuh menjadi seorang mahasiswa computer science.

***

Zero terus berusaha menghibur Roxy sambil memeluknya erat-erat. Dia merasakan kekhawatirannya kini semakin bertambah. Dia ingin Roxy aman bagaimanapun caranya. Tapi saat dia menghiburnya sekarang, dia merasakan perasaan aneh di dalam dirinya. Perasaan khawatirnya perlahan mulai bercampur dengan hal lain.

Dia mengingat kejadian tragis itu sambil memeluk tubuh Roxy yang gemetar. Betapa dia gagal pada saat itu untuk menjaga Putri Cherlyn. Dia tidak bisa menyelamatkannya. Namun sekarang adalah kesempatannya untuk memperbaiki keadaan. Sekarang dia tidak akan melakukan kesalahan yang sama dengan gagal melindungi Roxy. Dia tidak akan gagal kali ini dalam tugas yang diberikan kepadanya.

"Zero.." dia memanggil namanya dengan suara pelan.

"Ya?" jawab Zero pelan.

"Um.. kau tidak marah lagi kan?"

"Tidak. Aku tidak marah sama sekali." dia berkata dengan suara lembut.

Dia merasa sedikit malu dengan reaksi berlebihannya sebelumnya. Tapi sekarang dia lega karena Roxy tidak merasa takut dan dia baik-baik saja sekarang. Kekhawatirannya terhadap gadis itu telah sedikit mereda dan perasaan nyaman serta hangat kini mulai tumbuh dalam dirinya dari interaksi dekat mereka. Dia mendekap Roxy erat-erat di dadanya saat Roxy bersandar padanya. Perasaan yang sangat menyenangkan saat mereka berdua diam dalam pelukan satu sama lain.

***

Sementara itu, Kris dan Chloe pergi ke sebuah kafe untuk bicara berdua

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Sementara itu, Kris dan Chloe pergi ke sebuah kafe untuk bicara berdua. Hari itu cukup cerah dan tidak terlalu berawan. Sungguh hari yang menyenangkan di musim semi. Mereka berdua memesan kopi dan beberapa cemilan manis. Saat menunggu pesanan mereka sampai, Chloe memutuskan untuk memulai pembicaraannya.

"Aku sudah lama ingin mengatakan hal ini kepadamu."

"Hal apa?"

"Kau tahu, kan? Portal dimensional yang kita buat untuk menyelamatkan Roxy dan Zero memakai enegi sisa dari penghancuran robot misterius itu. Apakah dimensi di mana mereka terjebak sebelumnya ada hubungannya dengan kemunculan monster di kota?"

"Aku tidak tahu soal itu. Yang jelas, kita bisa memanfaatkan sisa-sisa robot itu untuk kegunaan yang lebih baik. Oh ya, kenapa kau menanyakan hal itu?"

"Tidak. Hanya sedikit penasaran." dia tertawa kecil.

Lalu pegawai kafe menyajikan pesanan mereka. Mereka mengucapkan terima kasih dan kembali berbincang-bincang lagi sambil menikmati camilan mereka.


Wind Flower: The Moon Met The StarsTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang