Beberapa hari berlalu, keadaan Putri Cherlyn semakin baik seiring berjalannya hari. Dia sudah diizinkan untuk bermain lagi, namun hanya di kawasan istana saja. Dia selalu bermain dengan para pengasuhnya setiap hari. Hal itu membuatnya merasa bosan seiring berjalannya waktu.
Suatu hari Ratu Carissa memanggil Panglima Callidora, salah satu kekuatan andalan pasukan Raja Erick, untuk menemuinya di ruang utama.
"Panglima, kudengar kau memiliki seorang anak laki-laki. Berapa usianya sekarang?" tanya sang ratu.
"Anak saya masih sangat muda untuk bergabung dengan saya di medan perang, Yang Mulia. Usianya masih delapan tahun." kata sang panglima.
"Benarkah? Sebenarnya aku memang ingin mengangkatnya sebagai seorang kesatria kerajaan untuk melindungi putriku. Namun jika dia masih semuda itu, apakah kau bisa membawanya kemari untuk menemani putriku bermain?"
"Dengan senang hati, Yang Mulia. Saya akan membawanya besok."
Keesokan harinya, Ratu Carissa meminta Cherlyn untuk ikut dengannya di ruang utama. Dia hanya mengangguk setuju dan menggandeng tangan ibunya ke ruang utama dengan beberapa pengawal kerajaan di belakang mereka.
Di ruang utama, terlihat Panglima Callidora bersama seorang anak laki-laki di belakangnya. Kemudian Cherlyn juga bersembunyi di belakang ibunya dengan masih menggandeng tangan ibunya. Kedua anak itu sama-sama pemalu dan tidak banyak bicara.
"Kau sudah datang, Panglima Callidora." sang ratu tersenyum.
"Saya datang kemari secepatnya, Yang Mulia. Dan ini anak saya, Astro Callidora. Mungkin dia memiliki banyak kekurangan, namun dia bersedia menemani sang putri bermain di istana."
"Senang mendengarnya. Cherlyn, ucapkan salam kepada teman barumu." kata sang ratu dengan lembut sambil melepaskan tangannya dari putrinya.
Cherlyn kecil benar-benar pemalu saat bertemu orang baru, terutama laki-laki. Dia tersipu malu dan membungkuk hormat di hadapan Astro layaknya seorang putri.
"Salam kenal, Astro." katanya dengan tersenyum malu-malu.
Astro juga tersipu dan balas membungkuk hormat di hadapan Cherlyn.
"Senang bertemu Anda, Yang Mulia."
"Mulai sekarang, bertemanlah yang akrab, ya?" kata Ratu Carissa dengan senyuman lembut.
Mereka berdua berjabat tangan. Astro dan Cherlyn memang sudah saling kenal sejak mereka masih kecil. Jadi tidak heran mengapa mereka begitu dekat saat mereka tumbuh dewasa. Sejak saat itu, mereka bermain bersama, belajar bersama, berlatih pedang bersama, dan masih banyak lagi.
Seiring berjalannya waktu, mereka tumbuh menjadi seorang kesatria dan putri mahkota di usia dewasa. Meski begitu, mereka tetap menyimpan perasaan mereka tanpa satupun dari mereka yang berani mengungkapkan perasaannya di hadapan masing-masing. Perbedaan status adalah penghalang utama mereka untuk mengungkapkan perasaan satu-sama lain.
KAMU SEDANG MEMBACA
Wind Flower: The Moon Met The Stars
Science Fiction!!!WAJIB FOLLOW DAN VOTE SEBELUM BACA!!! 2nd series of The Revenge of The Dark. 30 juta tahun lalu, terdapat kerajaan bernama Athenia. Kerajaan itu memiliki seorang Putri Mahkota bernama Cherlyn Raymond yang memiliki kekuatan cahaya dan kegelapan. D...