Part 27

5.4K 95 0
                                    

Pagi ini hujan turun sangat deras, sehingga siapa saja yang menikmati cuaca pagi ini akan merasakan kenyamanan yang tak terhingga, begitu pun yang di rasakan oleh sepasang suami istri yang masih bergelung di bawah selimut.

"Ngghh" Leguhan yang terdengar dari salah satu manusia tersebut, itu pertanda orang tersebut akan segera bangun dari tidurnya.

"Jamberapa sih?" Tanya nya sambil bersandar di sandaran ranjang, ia beralih melihat kearah jam weker yang berada di atas nakas.

"Ohh... Jam enam" Ujarnya lagi, setelah itu ia mencepol asal rambunya dan turun dari ranjang untuk berjalan kearah kamar mandi.

Pasti kalian tau kan siapa orang itu? Yah dia adalah nyonya stela yang terhormat.

Selesai dengan ritual mandi nya ia segera turun kelantai dasar untuk membuat sarapan pagi.

"Masak apa yah kira kira?" Tanya nya kepada dirinya sendiri, tiba tiba ide cemerlang muncul di otak nya.

"Ahaa!! Mending buat nasi goreng katsu aja deh" Ujarnya

Selesai dengan urusan dapur ia segera menaiki lantai tiga menggunakan tangga.

"Sekali kali pake tangga, sekalian olahraga pagi wkwkw" Batinnya cengengesan.

Sesampainya ia di kamar ia segera menghampiri pak Danial.

"Pak bangun, udah pagi loh ini" Ujarnya, melihat tak ada respon dari pak Danial, stela berdecak kesal.

"CK!... Bangun nggak pak! Kebo banget sihh!" Masih tak ada respon, stela memegang lengan pak Danial berniat ingin menggucangnya. Tapi yang ia rasakan setelah bersentuhan dengan pak Danial adalah panas.
Ia beralih menyentuh kening pak Danial dan hasilnya sama yaitu panas.

"Astaghfirullah! Bapak sakit" ujar stela khawatir akan keadaan pak Danial, ia membalikkan badan pak Danial dan melihat wajah pak Danial  karena sedari tadi pak Danial memunggungi nya.

"Yahh Allah Pak! bapak pucat banget sih"

"Shttt... Stel  kepala saya pusing banget" Ujar pak Danial memegang kepala nya.

"Aduhh... Gue harus ngapain nihh?" ujar stela bingung dan juga khawatir.
Ia bingung, ia segera menelfon dokter keluarga pak Danial.

***

"Dok gimana keadaan suami saya?" Tanya stela kepada dokter yang bernama Dirga Setiawan.

"Kamu tenang aja stela, Danial baik baik saja, dia hanya kelelahan" jawab Dokter Dirga , kebetulan dokter Dirga adalah sepupuh dari pak Danial.

"Dan ini ada resep obat yang harus kamu tebus di apotek" Ujar dokter Dirga lagi, sambil memberikan secarik kertas kepada stela.

"Baik dok, terimakasih"

"Nggak usah terlalu formal stel gue seumuran sama suami Lo dan gue juga sepupu dari suami Lo, jadi Lo nggak usah formal banget" Ujar Dirga terkekeh.

"Ok!! Jadi gue bisa panggil Lo Abang kan?" Tanya stela

"Bisalah stel, yaudah gue pamit pulang yah" pamit nya.

"Iya bang"

Setelah kepulangan Dirga, stela bergegas membuat bubur untuk pak Danial, soal obat yang harus di tebus ia sudah menyuruh Kiara untuk menebusnya di apotek, karena ia sudah mengirimkan foto resep dari obat tersebut. Sekalian ia akan menyuruh Kiara untuk mengantarkan varo ke sekolah nya.

"Pak Danial bangun dulu yuk bapak harus sarapan, saya udah buat bubur untuk bapak" Ujar stela.

"Ngghh... Pasti rasanya pahit yakan stel?"

"Nggak kok pak, ini rasanya udah pas, bapak coba dulu deh pak" jawabnya sambil menyuapkan bubur ke pak Danial.

***

Kini keadaan pak Danial sudah lebih membaik karena stela merawatnya dengan telaten.
Dan soal kuliahnya ia minta izin untuk hari ini lagian hari ini hanya ada satu mata kuliah itupun matakuliah dari suaminya sendiri, sedangkan suaminya sedang sakit jadi dia tidak perlu repot repot chat dosen segala hanya untuk minta izin.

Dan varo hari ini ia sedang bersama dengan Kiara karena stela akan kewalahan kalau harus mengurus varo juga.

Saat ini Pak Danial dan juga stela berada di ruang keluarga hanya sekedar bersantai.

"Assalamualaikum?" Salam seseorang dari pintu utama mansion.

"Biar saya aja yang buka pintunya pak" Ujar stela.

"Hmm"

Stela berlari kecil kearah pintu untuk membuka pintu untuk tamunya, entah siapa yang bertamu

"Waalaikumsalam" jawab stela sambil membuka pintunya dan ternyata itu adalah kedua mertuanya, kedua orang tuanya, Kiara, varo, dan juga Elvan.

"Wiihhh.... Tumben amat nih rombongan datengnya" Ujar stela, sambil menyalami satu persatu orang tuanya dan juga mertuanya

"Yeehh! Emangnya nggak boleh" saut Elvan

"Boleh boleh aja sih"

"Yukk!! Masuk" lanjut stela lagi.

Mereka semua pun masuk kedalam, sesampainya di ruang keluarga mereka mendapati pak Danial yang sedang terbaring di sofa.

"Loh... Danial kenapa kamu malah tidur di sini? Bukannya di kamar istirahat" Ujar mama Dania

Pak Danial yang mendengar suara mama mertuanya seketika bangun dan melihat adanya orang tuanya,  mertuanya, adeknya, anaknya dan yang terakhir ia merasa tidak asing dengan laki laki yang kira kira seumuran dengannya.

"Loh!... Kalian di sini?" Tanyanya bangun dari duduknya dan menyalami mereka semua, dan ketika pada laki laki yang tidak asing baginya.

"Lo Elvan kan? Teman seangkatan gue dulu pas SMA?" Tanya pak Danial kepada laki laki yang tidak asing baginya.

"Iya gue Elvan, Lo kenal sama gue? Emangnya Lo siapa?" Balas Elvan kebingungan.

"Masa Lo lupa sama gue sih, gue Danial teman seangkatan Lo"

"Oiya gue ingat, Lo Danial yang selalu jadi rebutan Tante Tante girang di sekolah kan?"

"Whatt!! Maksudnya Tante Tante girang apaan dah? Emangnya di sekolahan kalian ada Tante Tante girang yah?" Tanya Kiara ikut nimbrung, karena sedari tadi ia dan yang lainnya hanya menyimak pembicaraan kedua lelaki tampan itu.

"Haha... Maksudnya tuh murid cewek yang di sekolah yang berdandan kek Tante girang pake bedak berlapis lapis" saut Elvan, yang hanya dibalas beroh ria saja oleh Kiara, karena ia juga tidak heran pasalnya pas ia masih SMA ada juga murid cewek modelan seperti itu.





My Widower Teacher [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang