Part 36

3.8K 67 1
                                    

Setelah kejadian kemarin siang, sampai saat ini stela masih kesal karena kejadian itu, ia selalu mendumel dan mencak mencak sendiri.

"Kamu kenapa sih stel?, saya dari kemarin perhatikan kayak orang gila aja ngumel sendiri"Ujar pak Danial.

"Bapak ngatain saya kayak orang gila, iya saya memang orang gila, apa? Bapak mau ceraiin saya karena saya udah gila" Nah kan kena semprot kan.

"Kamu bicara apa sih stell, nggak jelas banget"

"Aishh tau ahh, saya kesal sama bapak"

"Kenapa kamu kesal sama saya?" Tanya pak Danial.

"Perusahaan Xavinder, bapak kerja sama dengan perusahaan tersebut, dalam kerja sama ini yang lebih butuh, perusahaan bapak atau perusahaan Xavinder?"

"Keduanya sama sama butuh"

"Apa boleh kerja sama ini di batalkan aja?" Tanya stela.

"Emangnya kenapa kamu bertanya kayak gitu?"

"Aishh, bukannya menjawab malah bertanya balik, jawab aja apa susahnya sih"

"Emangnya kenapa kalau kerja sama ini tetap lanjut?"

"Yah kalau kerja sama ini tetap lanjut, otomatis lili akan terus mengambil kesempatan dalam kesempitan untuk mendekati bapak"

"Itu nggak akan mungkin terjadi stel"

"Kita nggak akan tau kedepannya akan bagaimana pak, mamanya aja setuju kalau dia jadi istri kedua bapak"

"Saya nggak akan nambah istri lagi, kamu tenang aja yah"

"Bapak janji yah?"

"Janji apa dulu nih?"

"Janji nggak akan nambah istri lagi "

"Iya stela"

Obrolan merak berakhir sampai di situ, mereka melanjutkan untuk tidur karena malam sudah sangat larut.

***

Pagi yang cerah burung berkicauan di atas langit yang cerah juga tentunya.

Kali ini stela sedang berada di dapur ia akan membuat sarapan tapi sarapan kali ini ia hanya membuat sarapan simpel yaitu roti bakar.

"Stela hari kamu ke kampus?" Tanya pak Danial yang baru saja datang dari kamar.

"Iya pak, kan saya hari ini ujian skripsi"

"Lah kok saya nggak tau sih"

"Bagaimana bisa bapak tau, kan bapak nggak pernah ke kampus lagi"

"Oiya yah" Ujar pak Danial nyengir

Yah memang pak Danial sudah lama tak berkunjung ke kampus di karena kan kerjaan yang menumpuk di kantor jadi itulah sebabnya ia tak pernah ke kampus lagi sampai sampai istri nya yang akan ujian skripsi saja ia tak tau.

***

Setelah dari kampus stela terlebih dahulu mampir ke rumah mertuanya untuk menjemput varo, karena selama ia fokus untuk belajar untuk ujian skripsi nya, ia menitipkan varo ke rumah mertuanya.

"Assalamualaikum?" Salam stela saat memasuki pintu utama mansion milik mertuanya.

"Waalaikumsalam" Jawab orang yang ada di dalam.

Stela terus saja memasuki mansion itu sampai ia berada di ruang keluarga, ia melihat adanya tamu.

"Ehh stela sini nak duduk" Ujar bunda Widya.

"Iya bund" Ujar stela menuruti perintah bunda Widya, ia duduk di sofa tepat disamping bunda Widya.

"Oiya stell, perkenalkan dia itu kembaran dari almarhuma istri Danial"

"Haii! Perkenalkan saya stela istri pak Danial" ujar stela sambil menyodorkan tangannya untuk bersalaman.

"Oh haii! Saya flora Wijaya, kembaran dari almarhuma kak fauna" Ujar flora ramah lebih tempatnya ramah di buat buat, ia juga membalas uluran tangan stela tapi hanya sesaat karena ia langsung saja melepaskan nya.

"Oh ini istri baru dari kak Danial, cihh! masih cantikan juga gue kemana mana"Batin flora, ia terus saja menatap tak suka kearah stela.

Stela yang merasa di tatap, ia menatap balik kearah flora di saat itulah flora menatap sinis kearah stela, stela yang di tatap seperti itu ia hanya memasang wajah datar.

"Oiya bund, varo kemana?" Tanya stela

"Oh varo pergi sama Kiara, bunda nggak tau mereka kemana"

"Udah dari tadi bund mereka perginya?"

"Belum sih, emangnya kenapa stel?

"Aku kesini untuk menjemput varo bund"

"Oh emangnya kamu udah ujian skripsinya?" ujar bunda Widya.

"Udah bund"

"Whatt?! Ujian skripsi! Berarti kamu masih kuliah dong?" Tanya flora.

"Iya, emangnya kenapa?"Jawab stela.

"Nggak salah nih kak Danial milih kamu jadi istrinya sedangkan kamu masih kuliah" Ujar flora

"Yah salahnya dimana coba?" Ujar bunda Widya.

"Assalamualaikum"Jawab seseorang dari pintu utama mansion.

"Waalaikumsalam" jawab stela, bunda Widya dan juga flora secara bersamaan.

"Mommy?!" Panggil varo sambil berlari kearah stela.

"Hallo sayang?" Ujar stela sambil memeluk varo saat varo sudah sampai di depannya.

"Mommy, aku kangen banget sama mommy" Ujar varo.

"Mommy juga kangen sama kamu"

Flora yang melihat kedekatan antara stela dan juga varo, ia merasa sangat kesal.

"Haii varo?" Sapa flora kepada varo.

Varo melihat kearah flora, seketika ia mengingat bahwa flora adalah orang yang ia temui di sekolah dan flora juga yang mengatakan kepada nya bahwa stela bukanlah mommy nya.

"Mommy?, Tante itu yang bilang ke varo kalau mommy bukan mommy nya varo" Ujar varo.

"Oh jadi elo yang bilang ke varo kalau kak stela bukan mama kandung nya varo?" Tanya Kiara yang sedari tadi diam.

"Memang bukan mama kandung nya kan" Ujar flora.

"Tapi dia masih terlalu kecil untuk memahami nya flora"

"Tunggu, ini maksudnya apa?" Tanya bunda Widya.

"Hmm begini bund, aku lupa kejadiannya kapan yang jelas waktu varo pulang di sekolah nungguin jemputan, ada seorang wanita yang menghampiri varo wanita itu bilang ke varo kalau aku bukan mama kandung nya varo, begitu bund cerita nya" Ujar stela.

My Widower Teacher [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang