Part 24

6.1K 95 0
                                    

Tetap pada posisi yang duduk di pangkuan pak Danial, Stela sedari tadi memperhatikan wajah serius pak Danial, karena posisi Stela yang duduk menyamping.

"Pak saya boleh bertanya?" Tanya Stela.

"Tanya apa?" Sahut pak Danial yang masih fokus pada laptop.

"Tapi bapak jangan marah yah?"

"Hm" masih fokus pada laptop.

"Hmm.. mommy kandung varo kemana?" Tanya Stela hati hati.

Pak Danial yang tadinya fokus pada laptop seketika matanya tertuju pada stela yang masih anteng duduk di pangkuan nya, setelah mendengar pertanyaan Stela.

Stela yang ditatap seperti itu oleh pak Danial seketika ia ketakutan dan menundukkan kepalanya.

"Kalau bapak nggak mau jawab yah gakpapa" Ujar Stela yang masih menunduk.

Pak Danial menghelah nafas panjang dan menutup laptop nya, dan ia juga mengubah posisi Stela yang tadinya duduk menyamping di pangkuan nya menjadi menghadap kearah nya.

Stela yang diperlakukan seperti itu hanya bisa menunduk.

Hening

"Mommy nya varo udah meninggal saat melahirkan" Jawab pak Danial setelah lama terdiam.

"Innalilahi wainnailaihi rajiun" Ujar Stela

"Hm.. maaf yah bukan maksud saya untuk  mengungkit nya lagi saya nggak tau kalau mommy kandung nya varo udah meninggal" ujarnya lagi.

"Iya gakpapa"

"Hm apakah bapak bisa menceritakan tentang masa lalu bapak?" Tanya Stela

"Pada saat itu saya masih duduk di bangku SMA kelas 3  dan mommy nya varo kelas  2 SMA, kami berdua di jodohin dan setelah itu kami menikah, seiring berjalannya waktu kami saling mencintai dan akhirnya mommynya varo hamil yaitu varo.  saat  kandungan nya berumur sembilan bulan ia jatuh dari tangga dan itu membuat saya nggak tau harus berbuat apa, saya membawa nya ke RS dan saat itu juga dokter melakukan tindak operasi dan yah nyawanya nggak bisa tertolong" jelas pak Danial dengan menatap kosong ke depan.

"Dan semenjak mommynya varo meninggal saya menjadi orang yang lebih tertutup dan dingin, saya nggak mau mengenal lagi yang namanya cinta atau perempuan dan akhirnya bunda kembali menjodohkan saya dengan kamu, awalnya saya menolak karena saya masih trauma, tapi saat saya tau kalau perempuan yang akan dijodohkan sama saya itu adalah kamu jadi saya menerima nya" lanjutnya lagi

"Lah kok gitu sih?" Tanya Stela setelah menyimak penjelasan pak Danial.

"Jujur saja saat pertama saya melihat kamu, saya sudah tertarik" Ungkap pak Danial

"Ckk!! Masa adegan tabrakan mampu membuat bapak tertarik sama saya" Decak Stela, jujur saja Stela salting saat ini.

"Itu bukan pertama kalinya kita ketemu" ujar pak Danial.

"Ihk bapak nggak usah ngaco deh, jelas jelas itu pertemuan pertama kita"

"Kamu nggak ingat waktu kamu masih kelas 3 SMA, saya datang ke mansion kamu dan waktu itu kamu baru pulang sekolah dengan wajah gembira karena kamu lulus SMA dengan nilai yang menakjubkan, saking bahagianya kamu masuk mansion dengan teriak teriak nggak jelas" Ungkap pak Danial dan itu membuat stela malu setengah mati.

"Ish! Nggak usah ungkit ungkit Masa lalu deh pak kan saya malu jadinya"

Hening

Mereka dilanda hening, Stela yang sibuk dengan pikirannya sampai tak mendengar panggilan dari pak Danial.

Dan tanpa di duga bisikan ditelinga Stela mampu membuat stela seperti tersengat listrik.

"I love you" Bisik pak Danial

***

Sambil bersenandung kecil Stela menyusuri koridor kampus, tujuannya sekarang adalah kelas.

"ASSALAMUALAIKUM TEMAN TEMAN STELA YANG CANTIK JELITA TELAH DATANG NIH!! RED KARPET NYA MANA NIH!! YUHUU!!!" Pekik Stela saat memasuki kelasnya.

"HEH!! NGGAK USAH TRIAK TRIAK GOBLOKK!!" Maki Edward sambil berteriak

"LO JUGA TRIAK OGEB!!" Balas Stela dengan berteriak.

Percaya lah jika Stela dan Edward bertemu pasti akan ada perang dunia yang akan terjadi.

"Udah udah nggak usah ribut" lerai Andi teman sekelas Stela

"DIEM LO!!" Ujar Stela dan juga Edward kompak dengan nada membentak.

Andi yang dibentak oleh Stela dan juga Edward secara bersamaan,  nyalinya menciut.

***

Kantin seketika penuh oleh manusia yang ingin mengisi perut mereka masing masing, ada dari mereka yang sedang mengantri untuk mendapatkan makanan kesukaan mereka, dan ada juga yang sudah menikmati makanan mereka, seperti yang dialami oleh Stela dan juga Laras.

Kini mereka berdua sedang menikmati makanan mereka masing-masing, dan tak lama kemudian datanglah seorang laki-laki.

"Hai guys?" Sapa laki laki itu.

"Hai" balas Stela, lain halnya dengan Laras yang bodoh amat dengan sekitarnya.

"Tega banget Lo ras nggak balas sapaan gue" ujar laki laki itu pura pura cemberut.

Stela yang melihat wajah cemberut laki laki itu terkikik geli.

"Issh.. apa sih Lo!!" sahut Laras kesal mendongak dan betapa terkejutnya ia saat melihat lelaki itu.

"Vano!?? Ahkk!! Ini beneran Lo kan?" Tanya Laras setengah berteriak. Dan langsung memeluk vano dengan erat.

"Iya ini gue" sahut lelaki itu alias vano sambil membalas pelukan Laras.

Laras melepaskan pelukan mereka dan heran Melihat respon Stela yang biasa biasa aja.

"Stela Lo kok biasa biasa aja sih,kan vano baru pulang setelah sekian lama ke luar negeri" Ujar Laras.

"Trus gue harus salto salto gitu?" Tanya stela.

***

Sore ini, Stela berinisiatif untuk berkunjung ke mansion orang tuanya.

Ia bergegas menuju ke kamar mandi untuk membersihkan tubuhnya, setelah beberapa menit ia keluar dengan wajah yang segar, kemudian ia memasuki walk in closet.

Ia hanya menggunakan Hoodie, celana jeans panjang dan jangan lupakan sendal jepit kesayangannya.

Sebelum berangkat ia terlebih dahulu meminta izin kepada pak Danial.

Setelah mengabari pak Danial ia segera menuju ke garasi untuk mengambil mobilnya.
Dan soal varo, varo berada di mansion mertua nya.

Beberapa menit kemudian ia tiba di mansion orang tua nya, segera ia memasukkan mobilnya ke dalam garasi, ia melihat adanya mobil milik papanya itu berarti bahwa orang tua nya berada di dalam.

"ASSALAMUALAIKUM YAH AHLI KUBUR, STELA YANG CANTIK JELITA TELAH DATANG NIH!! RED KARPETNYA MANA NIH!! YUHUU!!" Teriaknya saat memasuki pintu utama mansion.

"Hehh!! Kutu dugong bisa nggak sih kalau masuk tuh ucap salam yang benar! Ini malah triak Lo pikir ini hutan hahh!!" Kesal Elvan, yang sedang duduk di sofa ruang keluarga.

"Abang!! Huaa gue kangen banget sama Lo" ujar Stela menghampiri Abang nya dan langsung saja memeluk nya. Tapi Elvan tak membalas pelukan Stela.

"Tapi gue nggak tuh" Sahut Elvan cuek

"Tega banget Lo bang sama adik sendiri" Ujar Stela cemberut, sambil melepaskan pelukan mereka.

"Gue juga kangen kok sama adik Abang yang manja ini" Ujar Elvan lembut sambil memeluk adiknya erat.

Elva baru saja pulang dari luar negeri, untuk mengurus bisnisnya.







My Widower Teacher [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang