1

988 25 0
                                    

- Awal semester 2, kelas 11 -

Di sinilah kisah dua remaja ini dimulai.

"Wiiiin", Karin menekuk wajahnya sambil merengek pada Wina.

"Aduh sayangku kenapa?"

"Ih sebel, liat gue kena tumpahan air bakso"

"Eh, sama siapa? Lu dibully?"

"Enak aja, ngga lah. Ini gara-gara si Harun rese."

"Harun IPS 1? Temennya Arsa?"

"Iya, sebel banget gue. Gue kan tadi beli bakso ya, lu tahu kan istirahat pertama ramenya kaya apa? Itu si Harun tengil maen nyerobot pas gue mau duduk, tumpahlah bakso gue. Sumpah ya, mana panas kena baju, dan lu tahu? Dia cuma bilang sorry, sorry' gitu abis itu anteng makan mie di meja yang mau gue tempatin. Untung ada si Arsa, Win, gue ditolongin, dikasih tisu, ditawarin ganti baju olahraga juga. Ga kaya di Harun. Euuh gue masih gedek jalo inget muka tuh anak."

"Anjir belagu banget si Harun, uuh kesian temen gue kena kuah bakso."

Wina bersimpati atas malangnya nasib bakso yang tumpah. Eh maksudnya Karin yang malang kena tumpahan kuah bakso Malang.

"Terus baju olahraganya mana? Ga lu ambil?"

"Ngga lah, gue menghargai lu ya."

"Kok gue? Diiih Arsa mah sobat orok gue. Kesempatan kali, Rin lu deketin Arsa. Katanya Arsa ganteng."

"Arsa emang ganteng, baik lagi. Tapi ngga dulu deh, saingannya elu."

"Dih ngaco lu. Yaudah pinjem kaos olahraga gue aja, tuh ambil di loker."

"Oke besti, Wina emang terbaik. Cocok sama Arsa. Hehe"

Wina cuma menggelengkan kepalanya heran. Kasihan Arsa ditaksir cewek sejenis Karin, cantik sih tapi gesrek. Wina agak heran, setahunya Harun itu baik dan cukup friendly. Kok bisa Karin sampe mencak-mencak gitu?

- rumah Arsa, 3 Minggu sebelum ultah Arsa Wina -

Arsa sedang bermain game dengan Wina yang memainkan gitar di kamar Arsa ketika Harun datang bertamu.

"Eh ada Wina cantik."

"Ruuun." Arsa mencoba memperingati Harun untuk tidak mengganggu Wina.

"Win, lu pulang giih. Betah amat di rumah gue?"

"Emang kenapa sih? Biasanya juga ga apa-apa gue sampe malem?"

"Iya ga apa-apa, Win, lu di sini aja. Masa gue baru dateng elunya pulang, kan jadi gaenak gue."

"Tuh Harun aja ga apa-apa kok."

Arsa memutar bola matanya jengah, iyalah Harun ga apa-apa. Arsa yang kenapa-napa.

"Pulang aja lah, mau boys time. Cewek mana ngerti."

"Ih mau ngapain lu pada?" Wina menunjuk kedua cowok di depannya sesara bergantian, menatap geli keduanya.

"Mikir apa lu? Kita cuma mau main game elah."

"Iya iya, yaudah kalo gitu gue pulang ya, gitarnya gue pinjem dulu Sa. Daah Haruun"

"Dadaah Wina. Pankapan kita main yaa." Harun melambaikan tangannya pada Wina yang sudah menutup pintu kamar Arsa.

"Mata dijaga." Arsa melempar tisu ke arah Harun, membuat Harun terbahak.

"Elaaah sahabat posesif banget siih?" Harun sengaja menggoda Arsa.

"Justru karena Wina sahabat gue dn lu temen gue, jangan sampe deh lu macem-macem. Urusin aja tuh cewek lu."

"Anjir, iya dah Sa. Ga akan gue apa-apain si Wina, gue mah sebagai teman yang baik paham banget. Kata gue juga apa, lu gerak Sa jangan uring-uringan ga jelas kalo ada yang naksir Wina."

"Oh maksudnya lu naksir Wina?"

"Naksir lah, Wina cantik gitu. Tapi buat lu aja, kasian jomblo dari lahir."

Arsa tidak menjawab, hanya melotot ke arah Harun sebagai tanda bahwa ia tidak ingin membahas kejombloannya.

"Kecuali kalo lu ga mau sih Sa, gue siap maju buat mepet Wina."

"Sih sok iye, kaya Wina mau sama lu."

"Terus Wina maunya sama siapa? Sama lu?"

Arsa tidak menjawab, ia kembali sok sibuk dengan stick gamenya. Harun menyeringai geli, Arsa si tsundere dan Wina yang polos memang cocok jadi bahan kejahilannya. Lihat sekarang, Arsa langsung badmood padahal Harun cuma bercanda.

-tbc-

Haruto as Harun Ardiansyah

Karina as Karin Sukma Maharani

PLAYERS - Haruto X KarinaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang