- Dua berlalu sejak memasuki semester genap -
Wajah Harun makin hari kian berseri, alasannya adalah setiap hari sepulang sekolah ia akan menyambangi kosan Karin. Bahkan menaruh beberapa baju di sana karena tidak jarang Harun akan menginap atau pulang sangat malam. Yang lebih membahagiakan Harun adalah ketika ia sedang sange, Karin tidak lagi menolaknya seperti awal pacaran, kecuali sedang mens. Bagai angin segar ditengah gempuran persiapan ujian dan tetek bengeknya.
Suatu hari di sekolah saat istirahat pertama, Harun cukup heran Hanni tiba-tiba ingin bertemu dan mengajaknya bicara 4 mata. Padahal ia tidak pernah menghubungi gadis itu sejak kencannya saat liburan semester kemarin.
"Mau ngomong apa? Gue sibuk!"
"Aku hamil."
Harun cukup kaget dengan apa yang diucapkan adik kelasnya. Dengan sok tenang, Harun menaikan sebelah alisnya, ia meyakinkan diri bahwa info yang adik kelasnya sampaikan tidak penting baginya. Walaupun dalam hati Harun, ia sedikit ketar-ketir.
"Aku hamil kak, kok kak Harun biasa aja?"
"Terus lu pikir itu anak gue? Yakin?"
"Maksud kak Harun?"
"Lu sok polos diawal, tapi gue tahu pas kita ngewe juga lu ga sepolos itu."
"Tapi waktu itu kak Harun sempet ga pake pengaman."
"Oke. Sekarang gue tanya sekali lagi, lu yakin itu anak gue?"
Dan gotcha, adik kelasnya terdiam dengan pertanyaan Harun. Harun tahu saat ia kencan dengan Hanni, adik kelasnya itu setidaknya sudah memiliki pengalaman. Jika dugaannya benar, Hanni tidak hanya tidur dengannya, entah sebelum kencan atau sesudah kencan dengannya. Terlebih lagi Harun tidak cukup bodoh untuk menanam benih di rahim teman kencannya, toh ia hanya mengisi waktu luang.
"Ga bisa jawab kan? Karena kalo lu beneran hamil pun, udah pasti bukan anak gue. Gue gak goblok buat hamilin temen kencan gue, Han. Gue rasa lu udah paham. Jangan ganggu gue lagi, apalagi sampai Karin tahu."
Harun pergi begitu saja tanpa menunggu jawaban Hanni, ia menatap remeh adik kelasnya yang ternyata sasimo.
- Di kantin -
"Dari mana lu?"
"Biasa lah."
"Biasa lu tuh gue tahu ga biasa." Ujar Arsa
"Hehe tuh tahu."
"Abis mesum lu ya? Liat tempat bege, mentang-mentang pacar cakep, sangean banget lu!"
"Gue abis ketemu adek kelas."
"Siapa? Oh, yang suka ngasih susu itu? Jangan selingkuh Run, tobat." Berondong Arsa.
"Apa sih kaya ga tahu gue aja, pacar gue cuma satu, selalu satu."
"Pacar sih satu, cem-ceman banyak."
"Namanya orang ganteng pasti banyak yang naksir, haram hukumnya untuk ditolak."
"Terus ngapain sama adek kelas itu?"
"Biasa lah cewek suka rewel, diajak kencan sekali udah kaya apaan tahu."
"Tunggu, lu ngedate sama si adek kelas? Kapan?"
"Pas liburan kemaren, iseng doang elah, gabut gue."
"Tapi masalahnya ngedate lu itu bukan cuma ngedate biasa, Jing. Gue tahu."
"Yaudah sih, sama-sama mau juga. Ga ada yang rugi."
"Si tolol, lu beneran sampe ngewe?" Tanya Arsa ga habis pikir.
KAMU SEDANG MEMBACA
PLAYERS - Haruto X Karina
FanfictionSatu universe dengan sweet 17, cerita dengan pair Winter x Asahi. Bisa cek book sebelah 👻 - Harun Ardiansyah - Sepengetahuan Harun, Karin adalah teman Wina, sahabat Arsa. Ia kenal Wina, tapi tidak dengan Karin. Harun cukup sering bertukar sapa deng...