Liburan semester akhirnya tiba, sesuai rencana awal Karin pulang ke Semarang untuk liburan di rumah orangtuanya.
Di sisa 4 hari liburannya di rumah, Karin dikejutkan dengan tamu tak diundang. Saat membuka pintu rumah, ada sosok yang tak ia duga. Yohan berdiri dengan senyum lebar di hadapannya, dengan ransel dan banyak tentengan.
"Ayiiin"
"Yohan?"
"Surprise!!"
"Itu Yohannya kok ga diajak masuk, Yin?"
"Hah?" Karin cuma bisa melongo serasa masih di alam mimpi.
"Maaf ya anak gadis ibu nih baru bangun jadi masih ngelag. Ayo masuk, nak."
"Ga apa-apa Bu, udah biasa. Hehe"
"Yin, bantu Yohan simpan bawaan dulu di kamar, abis itu kita makan siang bareng."
"Kebetulan Yohan udah laper, Bu. Hehe. Oh iya ini titipan Mama buat Ibu."
"Ih ngerepotin banget dibawain oleh-oleh, nanti ibu telfon mamamu ya."
"Oke, Bu."
Karin masih bengong, memperhatikan ibunya yang masih saja akrab dengan Yohan padahal ia yakin keduanya sudah lama tidak bertemu.
"Kamu ngapain sih ke sini?"
"Liburan."
"Nginep di sini?"
"Iya, ibu yang nawarin."
"Kok mau?"
"Yin, emang kenapa sih aku ga boleh nginep di sini? Takut pacar kamu tau?"
"Apa sih ga nyambung!"
"Santai sih, Yin."
"Terserah, lah. Beberesnya ntar aja, ditungguin Ibu di meja makan."
"Yaudah, ayuk."
"Gausah digandeng ah, kaya mau nyebrang aja."
"Takut nyasar. Hehe"
Karin merotasikan bola matanya mendengar alasan ga bermutu dari Yohan.
"Mama Papa sehat, Yo?"
"Sehat Bu, titip salam katanya. Oh iya, Yohan nginepnya 3 malam gapapa kan, bu?"
"Ih ga apa-apa, nanti balik jakarta bareng Ayin. Kalo bosen bisa jalan-jalan sama Ayin. Dia tuh di kamar terus, heran Ibu."
"Kan aku ga ada temen di sini, Bu. Mau main sama siapa coba?" Karin menjawab pelan sambil menyendok makanannya.
"Ya kemana gitu, nongkrong di kafe. Nih kebetulan Yohan ke sini juga janjian sama temennya, kamu bisa ikut buat nambah temen. Boleh kan, nak?"
"Boleh banget, Bu."
"Tuh, denger!"
"Iya, aku pikir-pikir deh. Kalo ga mager."
Setelah selesai makan siang, Yohan berpamitan untuk mandi karena jujur saja cuaca Semarang siang ini sangat panas. Setelah selesai mandi, Yohan mencari keberadaan Karin namun tidak ditemukannya.
"Yohan, kalo butuh apa-apa bisa minta bantuan bibi ya. Ibu ada janji jadi mau keluar dulu. Ini kunci mobil siapa tau mau keluar."
"Iya, makasih Bu. Ayin dimana, Bu?"
"Oh, Ayin ada di kamar paling juga nonton drakor. Kamu ke atas aja."
"Oke, Bu. Hati-hati ya."
Ibu Karin sudah pergi, Yohan menaiki tangga untuk menemui Karin. Ia berniat mengajak Karin pergi untuk sekedar nongkrong di kafe, mencari camilan dan juga minuman yang segar.
KAMU SEDANG MEMBACA
PLAYERS - Haruto X Karina
FanfictionSatu universe dengan sweet 17, cerita dengan pair Winter x Asahi. Bisa cek book sebelah 👻 - Harun Ardiansyah - Sepengetahuan Harun, Karin adalah teman Wina, sahabat Arsa. Ia kenal Wina, tapi tidak dengan Karin. Harun cukup sering bertukar sapa deng...