22

348 11 0
                                    

"Lama banget mandinya?" Tanya Karin retorik.

Harun hanya merotasikan matanya, agak sebel dia sama Karin. Mandi bareng tapi selesainya duluan.

"Mau makan apa, yang? Aku lagi pengen bebek, mau ga?"

"Gofood?"

"Iya. Ini aku lagi nyari yang paling deket."

"Terserah, aku ikut kamu aja."

"Oke, udah aku pesenin."

"Hmm." Harun cuma bergumam pelan. Duduk di sofa sebelah Karin, menatap televisi di depannya tanpa minat.

"Kenapa sih? Masih ngambek gara-gara tadi?"

Harun diam tidak merespon pertanyaan Karin. Karin menahan tawanya agar tidak pecah, ia tidak habis pikir kalau pacarnya sangat kekanakan, ngambek karena hal sepele.

"Yang. Harun. Sayang." Karin mencoba membujuk Harun, mencolek lengannya dengan telunjuk.

"Jangan ngambek dong." Karin mulai mendekatkan tubuhnya, menempelkan dagunya di bahu Harun.

"Sayaaang." Karin sengaja memanggil dengan suara pelan serupa bisikan, hingga Harun menggelinjang geli karena nafas Karin yang menerpa lehernya, bahkan telinga Harun sampai memerah. Melihat respon tersebut, Karin dengan berani duduk di pangkuan Harun, mengalungkan tangannya di leher Harun.

"Kamu mau godain aku? Berani banget, biar apa?"

"Biar dimaafin?" Karin memiringkan kepalanya dan tersenyum manis pada Harun, hingga pacarnya ikut tersenyum gemas.

"Aku maafin, tapi ngewe dulu." Harun turut mengaitkan kedua tangannya di belakang punggung Karin. Menahan tubuh Karin agar tidak terjatuh.

"Apasih otaknya ngewe mulu ah!" Karin hendak beranjak dari pangkuan Harun namun ditahan hingga ia kembali mendudukan bokongnya di paha Harun.

Harun menatap dada Karin, putingnya menjiplak dibalik kaos kebesaran yang ia kenakan.

"Sengaja banget ga pake bra."

"Ya begah, biasanya juga gini."

" Oke. Kalo ga peke celana biar gampang dieweinnya?" Tanya Harun mengejek dengan mata kini beralih ke paha Karin yang terekspos karena tidak mengenakan apapun selain celana dalam.

"Kamunya aja yang sangean."

"Tapi kamu--" ucapan Harun terhenti karena suara bel kamarnya berbunyi.

"Gofoodnya dateng, ayo makan dulu." Karin yang hendak membuka pintu ditahan oleh Harun.

"Aku aja." Harun jelas tidak rela miliknya menampakkan diri di depan orang lain dengan penampilan seperti itu. Padahal Harun sendiri tidak jauh beda, ia belum memakai pakaian sejak keluar dari kamar mandi, hanya mengenakan jubah mandi tanpa kain apapun dibaliknya.

"Kok 2 kantong? Aku cuma pesen nasi bebek lho, yang."

"Oh, ini aku yang pesen, dianterin sekalian sama pegawai hotel. Ojolnya cuma sampai resepsoinis." Jelas Harun.

"Beli apaan kamu?"

"Minum."

"Cola lagi? Ih kebiasaan."

"Hehe, aku beli bir."

Karin diam tidak membalas perkataan Harun, lebih tepatnya enggan menanggapi pacarnya. Setelah meletakkan beberapa kaleng birnya di kulkas, Harun mengambil 2 kaleng bir kemudian makan dengan Karin diselingi obrolan ringan sambil menonton acara yang ditampilkan di televisi.

Harun membuka kaleng bir satu untuknya, dan satu untuk Karin.

"Ngga ah, ntar mabok."

"Ngga akan, cuma 5% ini alkoholnya."

PLAYERS - Haruto X KarinaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang