4

311 18 0
                                    

Sejak makan bareng di kantin, Harun memang masih biasa aja. Cuma kadang Harun suka tiba-tiba ada dekat kosannya dan ngajak makan bareng. Karin sih seneng-seneng aja, dia jadi ada temen makan. Ga perlu pesen online, kaya sekarang.

Harun ada di depan kos Karin, menelfon yang punya kos.

"Rin, gue udah di depan nih."

" Oke, gue turun bentar." Ucap Karin d sebrang sana

"Hai, lama ya?"

"Ngga kok, lu lagi mau makan apa Rin?"

"Sate depan komplek yuk, gue BM banget tapi di situ ga bisa online. Dan gue terlalu males kalo ke situ sendiri."

"Yaudah baik princess, kita makan sate."

Keduanya tertawa, Harun sekarang jadi sering banget godain Karin. Dipikir Karin ga baper apa ya? Baperlah, dikit aja jangan banyak-banyak.

"Rin, gue mau ngomong."

"Ngomong aja, pake ijin segala."

"Duh, gue grogi. Ini agak personal sih, gue malu ngomong di sini."

"Mau ngobrol di kosan gue aja?" Karin menawarkan.

"Boleh, kalo lu ga keberatan. Hehe"

"Yaudah makannya abisin, ini acarnya juga makan jangan pilih-pilih makanan."

"Baik, nyonya." Harun memberi gestur sungkem, pura-pura takut dimarahi Karin.

Karin cuma senyum salting, heran gitu aja salting. Kelamaan jomblo gini nih, batin Karin.

- Kamar Kos Karin -
Harun menaruh bungkus minuman dan camilan di meja, ia duduk di karpet membuka semua bungkusannya.

"Ini bukunya gue taro di meja deket kasur lu ya, Rin."

"Iyaa, sorry jadi lu yang beresin. Gue ke toilet dulu ya, kebelet banget." Karin buru-buru ke toilet di kamarnya.

Saat kembali, Harun sedang memainkan poselnya sesekali meminum es kopi yang dibelinya di jalan pulang sehabis makan sate.

"Ini gapapa lu minum kopi? Begadang ga ntar?"

"Ga apa-apa, gue lagi pengen. Lagian kan besok minggu, santai."

"Besok Minggu aja, lu masih rajin ngerjain PR ya."

"Hehe, niatnya besok gue mau maraton drakor. Itu PRnya buat Senin, jadi bukan rajin ya."

"Iya deh."

"Jadi lu mau mau ngomong apa, Run?"

Harun keselek, karna pertanyaan tiba-tiba Karin.

"Pelan-pelan minumnya." Karin mengelap cairan di sudut mulut Harun dengan tisu. Harun membeku melihat wajah Karin sedekat ini. Dia deg-degan, nih cewek cantik banget sih. Matanya yang bulat, hidungnya yang kecil tapi mancung, bibir kecilnya yang sedikit berisi. Tahan Harun, Karin cewek baik-baik, jangan jadi cowok brengsek. Suara Arsa muncul begitu saja. Harun menggelengkan kepalanya.

"Kenapa? Lu ga enak badan? Mau gue anter ke dokter?" Karin sedikit panik melihat wajah Harun yang memerah dan pandangannya yang tidak fokus.

"Gue ga apa-apa."

"Yakin?"

"Iya yakin. Riiin" Harun mengambil sebelah tangan Karin, dibawanya ke pangkuannya. "Gue suka sama lu, mau jadi cewek gue, ga?" Ucap Harun menatap mata Karin serius, ucapannya pelan namun jelas.

Karin bengong, ia tidak salah dengar kan? Ini Harun nembak beneran apa cuma bercanda.

"Jangan bercanda." Karin mencoba menarik tangannya tapi ditahan oleh Harun.

PLAYERS - Haruto X KarinaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang