25

79 4 2
                                    

- Hari Acara Kelulusan Karin -

"Selamat ya, Ayin." Yohan menyelamati Karin dengan senyum sumringah seraya menyerahkan buket bunga pada Karin.

"Makasih Yo, repot banget bawa buket segala."

"Kan aku udah janji." Ucap Yohan masih dengan senyum terpatri di wajahnya.

"Duh kok malah ngobrol di sini, ayo nak Yohan kita makan siang bareng. Setelah itu Ibu sama Ayah mau langsung checkout soalnya."

"Bu, Ayin--"

"Karin!"

Panggilan seseorang itu membuat orangtua Karin dan Yohan ikut menengok ke sumber suara.

"Siapa?" Tanya Ibu Karin penasaran.

"Hallo selamat siang, Tante, Om. Saya Harun, pacarnya Karin." Harun menyapa orang tua Karin dengan ramah.

Ibu Karin agak terkejut, pasalnya Karin tidak pernah bercerita soal Harun.

"Kami mau makan siang, nak Harun mau ikut join? Mungkin bisa sekalian ajak orangtuanya juga." Ujar Ayah Karin.

"Kebetulan orangtua saya udah pulang, om. Kalo ga keberatan saya bisa join makan siang."

"Tentu saja kami tidak keberatan. Yuk langsung ke resto aja." Imbuh Ibu Karin.

Orangtua Karin berjalan beriringan dengan Yohan, dan Karin berjalan di belakang bersama Harun.

"Yang, kok ada dia di sini?"

"Siapa?"

"Cowok itu, akrab banget sama ortu kamu."

"Yohan emang akrab sama ayah ibu"

"Tapi tetep aja, ngapain dia pake dateng ke acara kelulusan kamu, ikut makan keluarga pula."

"Kamu juga diajak makan sama Ayah, jangan ngomong aneh-aneh ya, Run."

"Tenang aja, sayang. Aku yakin ortu kamu pasti suka sama aku."

"I hope so."

- Resto Hotel X -

"Jadi, nak Harun satu kelas dengan Karin?"

"Ngga Tante, saya kebetulan jurusan IPS."

"Lanjut kuliah dimana?"

"Rencananya kuliah di Jakarta aja om, cuma belum nemu kampus yang pas." Ucap Harun lugas disertai senyum santun.

"Oh begitu, Yohan ini lho masuk UNDIP karena dulu bilang mau kuliah bareng Ayin. Padahal itu dulu banget janjiannya, pas SMP." Ucap Ibu Karin membuat Yohan tersenyum malu-malu.

Penuturan ibu Karin tersebut membuat air muka Harun sedikit berubah, wajahnya mengernyit tidak suka namun bibirnya masih menampilkan senyum sopan.

Karin tidak banyak berkomentar, lebih tepatnya ia bingung bagaimana menanggapi perkataan Ibunya dan berakhir diam.

"Oh ya, Te? Karin sempat cerita kalo mau kuliah bareng teman SMPnya, saya ga nyangka orangnya Yohan."

"Ayin sama Yohan udah bareng dari TK, pisah sekolah pas SMA aja."

"Buk, sudah dong masa ceritanya Yohan sama Karin terus, nanti Harunnya bosan." Ucap Ayah Karin mengingatkan istrinya yang lebih banyak menceritakan kisah Karin bersama Yohan daripada Karin sendiri.

"Oh ngga masalah, Om. Saya seneng denger cerita masa kecil Karin."

"Maaf nak Harun, kami tidak bisa lama. Kebetulan saya masih ada dinas ke luar kota, jadi saya dan ibu Karin ngambil penerbangan sore ini."

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Sep 05 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

PLAYERS - Haruto X KarinaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang