5. Jihoon dan Jihan

2.7K 140 5
                                    



~

Keesokan hari nya...

Jihan di panggil salah satu maid untuk turun dan sarapan bersama. Jihan si anak penurut pun segera turun.

Dan setiba nya ia di ruangan makan, disana sudah ada Jungsan dan Hanbyul.

"Halo selamat pagi Jihan," sapa Jungsan dengan senyuman melekat di bibirnya.

Jihan membalas senyuman Jungsan, "Pagi juga papa." Jawab nya sembari duduk di salah satu kursi.

"Ini Jihoon kok belum turun?" tanya Hanbyul sesekali melirik ke arah tangga.

"Dia memang begini jika di ajak sarapan bersama, itu hal yang paling dia tidak suka," jelas Jungsan, Mendengar itu Hanbyul hanya manggut-manggut sedang kan Jihan.

"Jihoon? Namanya kok kayak gak asing," batin nya mulai merasa cemas, pasalnya nama Jihoon memang pernah ia dengar dari Ziya.

Beberapa saat, mereka menunggu Jihoon. Akhirnya Jihoon pun turun, dan langsung bergabung dengan mereka.

"Selamat pagi Jihoon, bagaimana tidur mu hem?" tanya Hanbyul dengan suara lembutnya.

Jihoon mengangguk, "baik," jawabnya singkat. Jujur saja Jihoon masih belum bisa menerima Hanbyul sebagai ibu sambung nya.

Mata Jihan membulat sempurna saat tau siapa yang duduk di sebelah nya, dari suaranya tidak asing. Jihan melirik Jihoon dengan ekor matanya.

Mampus, satu kata mewakili perasaan Jihan.

Dia adalah orang yang Jihan tendang itu. "Plis, kenapa dia disini?" batinnya. Jihan ingin sekali pergi saat itu juga tapi percuma. Keringat dingin seketika keluar dan membasahi telapak tangan nya yang terkepal.

"Jihan. Kok gak makan?" tanya Jungsan dan ucapan Jungsan berhasil membuat Jihoon menoleh padanya.

Jihan tersenyum hambar, "iya" jawabnya. Jihoon menatap Jihan dari ujung kaki sampai kepala, Jihoon memang tidak bisa melihat wajah Jihan dengan jelas karena tertutup tudung dari hoodie yang Jihan pakai.

Jihoon terlihat acuh dan langsung melanjutkan sarapannya.

Kini ruangan itu hanya ada hening, hanya ada suara dentingan antara sendok, piring dan garpu saja.

"Untuk hari ini, Jihoon kamu libur dulu ke kampus dan Jihan libur dulu ke sekolah yah?" Jungsan memecah kehening.

"Baiklah."jawab Jihan, Jihoon juga hanya mengangguk pelan.

                              ~~~~

"Ouhh jadi ... Lo anaknya tante Hanbyul," ucap Jihoon ketika menemui Jihan langsung di kamar nya. Jihan hanya membisu dia benar-benar takut sekarang.

"Jadi ... Setelah kejadian kemarin, lo mau bayar jadi adek tiri gue gitu?" beo nya dengan nada sinis, "dan lo juga yang mau masuk ke kamar gue tadi malem?" lanjutnya.

Jihoon terkekeh melihat Jihan yang menunduk ketakutan, bahkan Jihan kembali berkeringat.

"Santai aja kali, gue gak bakal nerkam lo. Sampe keringetan gitu?" goda Jihoon lalu tertawa kecil.

"Maafin gue, buat soal yang kemarin. Jujur gue gak sengaja, gue takut waktu itu," Jihan buka suara. Jihoon mendongak dan mengetukkan jari telunjuk nya di dagu.

"Maafin gak yahh ...." ucap nya dengan nada memelas menatap Jihan dengan tatapan julidnya.

"Plis maafin gue lah, kan gue udah jadi adek lo. Masa lo dendam," ucap Jihan dengan matanya yang berbinar berharap cowok itu akan memaafkan nya.

My Posesif Brother || Jihoon Treasure ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang