"Kenapa lo gak ikut-ikutan?" tanya Hyunsuk tudep
"Jntuk sementara gue gak ikut masalah Yeonjun dulu." jawab Jeno dan membuat hyunsuk mengernyit bingung, "lo udah di kick dari Galaxy?" tanya Hyunsuk.
Jeno menggelengkan kepalanya, "gak, gue cuma pengen rehat dulu aja" Jeno hendak pergi. "gue titip Jihan sama kalian." setelah mengatakan itu Jeno pun pergi dari tempat itu.
"Gitu doang" ucap Junkyu heran dan mereka pun tertawa. "dia pasti di ancam sama Yeonjun." ucap mashiho.
"Gue heran maksud mereka nyulik Ziya buat apaan coba?" ujar Jaehyuk, "biasa mereka nyari ribut, secara mereka kan gak punya nyali buat memulai peperangan selain bikin kita emosi duluan. Mereka tuh geng pengecut, sok-sokan ngelawan kita alhasil mereka kabur karena gak terima kekalahan." tutur Junkyu dan di angguki Mashiho juga Hyunsuk.
"Gue salut sama Jihan sih. Dimana coba bisa nemuin cewek yang nyali nya gede kayak dia, dia ngelawan Yeonjun loh" lanjut Mashiho.
"Dia atlet taekwondo kayaknya" sambung Hyunsuk.
"Tapi anak-anak yang lain juga ada yang liat, Jihan nendang Jisung sampe mental. Itu cewek apa hulk, ini ni ya kalo si uteng yang di tendang fiks auto pindah alam." celoteh Jaehyuk. Dan mereka pun tertawa.
~~~~
Anak-anak tk sudah sampai di markas.
"Lain kali lo jangan kayak gini lagi, kenapa sih pake sok-sokan lawan mereka pake tangan kosong. Lo tuh anak cewek Ji, jangan berani-beraninya lo nantangin Yeonjun dia cowok gak sebanding sama lo." iyaps, sekarang giliran Jihoon yang mengomel.
Jihoon sambil mengobati luka yang ada di wajahnya Jihan.
"Gue cuma pengen nyelametin temen gue, emang nya salah?" ketusnya, "ya nggajak salah sih, cuma kan bahaya kalo lo yang ngelakuin nya sendirian terus kalo misalnya lo mau nyelametin Ziya sendiri maksud lo nelpon kita apa coba." kata Jihoon
Jihan hanya menunduk.
"Gue gak suka kalo lo harus bandel terus kayak gini, gue gak suka liat lo luka-luka begini dan gue gak mau lo kenapa-napa Ji, gue gak mau lo kenapa-napa." tutur Jihoon dengan suara tegas.
"Lo lupa sama apa kata papa kemarin yang melarang gue buat jangan ikutan lagi ke geng motor gue, lo ngerti kan maksud papa." ucapnya lagi dan Jihan mengangguk.
"Maaf. Gue janji gak bakal gitu lagi," cicit Jihan.
"Gimana kalo misalnya Yeonjun gak ngasih lo ampun dan gue dateng telat terus lo nanti di apa-apain sama Yeonjun gimana?!" kali ini nada bicara Jihoon lumayan tinggi.
"Iya. Gue janji gak bakal gitu lagi, lo jangan marah dong, maafin gue," Jihan memilin bibir.
"Gue tau maksud lo itu baik, tapi maksud nya gak gini juga." tekan Jihoon.
"Iya maafin dong, kan kejadian nya juga udah ke lewat." sela Jihan dan Jihoon pun menghela napas lalu menatap Jihan yang sekarang menunduk itu. "maafin gue karena suka banget bikin lo kesel." ucap Jihan lagi.
Jihoon merotasikan bola matanya, "iya gue maafin" Jihoon berkata dan membuat pandangan Jihan menarik menatap wajah Jihoon, "lo maafin gue?" beo Jihan dengan mata nya yang berbinar dan Jihoon pun mengangguk.
"Lo mau meluk gue nggak?" kata Jihan barusan membuat Jihoon menatap nya heran, "masih berani lo minta di peluk, ogah gue meluk cewek bandel yang nakal kayak lo!" cibir nya dan membuat Jihan mempoutkan bibirnya dan maksud Jihan meminta cowok itu untuk memeluknya supaya Jihoon luluh.
KAMU SEDANG MEMBACA
My Posesif Brother || Jihoon Treasure ✔
De Todo"Kan gue udah jadi adek lo, masa mau dendam." ~ "Yaudah nikah sama gue, biar jadi marga Park."