"Gue khawatir Ji, kalo misalnya mereka tau. Kalo sekarang lo itu adek gue dan takutnya mereka ngejahatin lo. Ini bukan tentang Jeno, tapi Yeonjun. Dia itu licik " ucap Jihoon dan Jihan hanya diam sembari memilin bibir.
"Lo pacaran sama Jeno?" Jihoon bertanya lagi.
Jihan menggeleng, "Enggak, kita cuma sahabatan." jawabnya.
Jihoon menghela napas, "Yaudah, tapi tetep aja lo harus hati-hati sama dia. Apalagi sama Yeonjun." ucap nya.
Jihoon pun beranjak dari kamar Jihan. Jihan menatap punggung Jihoon yang perlahan menjauh
darinya.~~~~
Siang nya.
Sejak malam tadi, Jihoon jadi mendiami Jihan. Entah dia itu ngembek karena cemburu atau kenapa.
Kini Jihan ada di markas Diamond karena gabut dia meminta Haruto untuk menjemput nya kesana. Sementara Jihoon di bawa Jungsan untuk ikut meeting di kantor nya.
Saat ini. Jihan, Jaehyuk, Jeongwoo, Haruto, Yedam dan Asahi. Mereka sedang bermain video game, tidak. mereka menantang Jihan. Jihan pun memberi syarat siapapun yang kalah harus di cabut bulu kaki atau bulu hidung. Dan cowok-cowok itu menyetujuinya.
"Yes!! Gue menang!" seru Jihan. Dan yang kalah pun mengdengkus kesal.
"Sahi mau cabut bulu hidung atau bulu kaki?" tanya Jaehyuk pada Asahi yang kalah itu. Cowok asal Osaka itu menggaruk tengkuk nya, "kayak nya gue ada panggilan alam deh, gue permisi ke toilet dulu." Asahi beranjak namun di tahan oleh Jeongwoo.
"Jan banyak alesan lo. Jihan cabut nyawa nya," ucap Jeongwoo menahan tubuh Asahi.
"Nyawa? Bukan malaikat gue," Jihan mendekat pada Asahi yang berontak karena di cekal oleh Jeongwoo.
"Aargh!!" raung Asahi ketika dua bulu kakinya di cabut oleh cewek itu. Yang lain hanya tertawa ngakak.
"Biar yang kalah dua orang. Gimana kalo pasang-pasangan," Yedam beralibi.
"Oke. gue sama Jihan," celetuk Haruto.
"Gue ama Yedam." ucap Jaehyuk.
"Gue gak mau kalo sama Bang Sahi, dia gak jago maen nya." rengeknya.
"Terus mau sama siapa?"pungkas Jihan.
"Sama lo"tunjuk nya.
"Idih ogah. Gue sama Ruto." Jihan merangkul leher Haruto.
Meski Jeongwoo dan Asahi kalah terus, dan karena kasian Jihan pun mengganti syarat nya. Mereka pun bersenang-senang dan setelah mereka main game, mereka juga jalan-jalan. Cowok-cowok itu sudah seperti bodyguard nya Jihan, karena mereka ini tinggi-tinggi sedangkan Jihan yang hanya tinggi sebahu Haruto.
~~~~
Sedangkan Jihoon.
Ia masih berada di ruang meeting, dia hanya bengong dan nyimak saja. Ketika Jungsan membicarakan pekerjaan dengan rekan kerjanya. Bukan nya Jihoon tidak mengerti apa yang di bicarakan hanya saja, dia bosan.Hampir satu jam lamanya. Jihoon ikut meeting meski cuma nyimak, akhirnya Jihoon merasakan udara segar.
"Saya boleh pulang kan?" tanya Jihoon pada sekretaris Jungsan.
"Izin pada Pak Jungsan saja. Tuan," ucap nya. Jihoon menyugar rambutnya ke belakang.
"Anda kan sekretaris papa saya, anda harus tanggung jawab dong. Masa saya cuma izin mau pulang harus izin sama papa." ketus nya.
KAMU SEDANG MEMBACA
My Posesif Brother || Jihoon Treasure ✔
Random"Kan gue udah jadi adek lo, masa mau dendam." ~ "Yaudah nikah sama gue, biar jadi marga Park."