20. Cemburu

1.4K 77 0
                                    








"Gue gak mau"

"Apa susahnya sih cuma minum obat doang!"

"Gak mau, ya gak mau"

"Yaa terus mau lo apa?!"

"Ck! Lo tu marah tanpa sebab, gue gak suka."

"Gue gak marah"

"Tapi muka lo di tekuk mulu"

"Muka gue emang gini"

"Alasan. Lo jelek, coba senyum makanya kalo lagi ngomong sama gue"

Jihoon pun tersenyum seperti iklan Pepsodent.

"Lo tuh mukanya jelek. Tengil!"

"Serba salah mulu gue di mata lo!" Jihoon  pun menenggelamkan wajahnya di lipatan tangan nya.

"Makanya kalo gak mau serba salah, ngalah" ketus Jihan.

Selama beberapa menit mereka terlibat percekcokan karena Jihoon yang hanya ingin Jihan minum obat namun Jihan sendiri menolak terus.

"Gue mulu yang harus ngalah," ucap pelan Jihoon masih dengan posisi seperti tadi.

"Ya iyalah. Cowok kalo gak mau di bilang serba salah yaa solusinya cukup satu yaitu, ngalah!" kecut Jihan, "ini gue panggil dokter aja kali ya. Biar lo di bius, biar gak berisik mulu," Jihoon mendongak lalu menatap Jihan.

"Nyesel gue di tinggal disini, gue kalo gini caranya lebih baik di siksa sama papa dari pada harus di omelin sama lo, udah lah mau tidur gue lo mau minum obat mau kemana juga terserah dah. Capek gue!" Jihoon pun beralih pada sofa panjang yang ada disana lalu ia merebahkan tubuhnya dan membuka jaket untuk dia gunakan sebagai pengganti selimut. Dan tak lupa Jihoon juga melepaskan sepatu nya dulu kemudian mencari posisi yang nyaman untuk merebahkan tubuhnya itu.

"Huu dasar jigong gorila!" sungut Jihan memajukan dagu nya. Jihoon menatap cewek itu.

"Dasar kembaran opet" setelah mengatakan itu Jihoon langsung berbalik badan dan membelakangi Jihan yang terduduk di atas brankar.

"Emangnya opet punya kembaran?" gumam Jihan menggaruk tengkuknya.

"Heh, kalo mau tidur itu cuci muka, cuci tangan sama cuci kaki dulu lah." ucap Jihan sembari tertawa kecil.

"Bodo amat gue ngambek" jawab Jihoon dan langsung menutupi kepala nya dengan jaket nya itu.

Mendengar itu Jihan terkekeh geli ternyata Jihoon bisa se gemesin itu juga, padahal Jihan mengatakan jika ia tidak mau meminum obat, hanya bercanda saja.

Karena Jihan ini memang kemusuhan kalo ketemu dokter tapi kalo soal minum obat dia tidak susah ataupun mengeluh obatnya pahit atau gak bisa nelen yaa apalah gitu.

Dan Jihan juga berpikir jika Jihoon akan berusaha memaksanya namun malah dia sendiri yang pundung. Jihan pun meminum obatnya lalu merebahkan tubuhnya menghadap Jihoon yang membelakangi nya.

Tiga menit kurang lebih posisi ihan masih menyamping memandangi punggung luas Jihoon, secara perlahan jihoon bergerak seperti akan menoleh padanya dan mungkin Jihoon mengira kalau cewek itu sudah tertidur karena suasana ruangan nya sudah hening.

Dan ketika Jihoon menoleh. "bwaa" goda Jihan sambil menggoda dan juga sudah seperti pada bayi saja.

Dan seketika Jihoon langsung berbalik lagi. "dih apaan sok akrab" gumam Jihoon namun masih terdengar oleh Jihan dan membuat Jihan tertawa kecil karena ia menahan tawanya.

                               
                             ~~~~

Paginya.

My Posesif Brother || Jihoon Treasure ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang