21.Ruby Meresahkan

1.5K 76 1
                                    














Jihoon datang ke rumah sakit bareng Ziya.

Jihan yang sedang setengah tertidur itu pun langsung membuka matanya ketika ia mendengar suara pintu di buka.

"Jihan!!" teriak Ziya dengan suara cempreng nya, Jihan meringis mendengar nya sambil menutup telinganya.

"Berisik bocah!" ketus Jihoon dan Ziya hanya cengengesan lalu Ziya menghampiri Jihan dan langsung memeluk sahabatnya itu dengan sangat amat erat sekali.

"Argh!" kali ini Jihan yang berteriak mengerang.

"Apa sih bocah, norak banget kalian!" ketus Jihoon lagi yang merasa terganggu oleh suara dua cewek itu yang udah kayak kodok kejepit.

"Tangan gue ege sakit, lo meluk gue ke kencengan. Tangan gue ke gencet lah," ucap Jihan dramatis dan memang benar adanya Ziya memeluk nya terlalu kuat hingga tangan Jihan yang di gips itu kegencet.

"Eehh sakit ya, maaf Ji gak sengaja." Ziya mengusap-usap tangan Jihan bahkan sesekali meniupnya dan itu adalah hal yang gak berguna sama sekali.

"Lagian kalian ketemu udah kayak teletabis aja peluk-peluk kan." oceh Jihoon dan Jihan mendelik pada cowok itu.

"Ngomong aja sebenarnya lo juga mau kan?" ledek Jihan menatap sinis Jihoon mendengar itu pun Jihoon langsung mengangguk mantap dan juga langsung mendekat pada Jihan.

"Kak Jihoon mau ngapain?" tanya Ziya menatap heran cowok itu. "mau di peluk juga lah" jawabnya.

"Ogah banget, sono peluk aja tuh sofa." Jihan dengan mulut pedasnya. Jihoon pun tersenyum kikuk lalu ia pun memilih untuk duduk saja, menyaksikan dua betina yang sedang menggibah dan itu memang hal yang biasa cewek kalo ketemu besti nya. Yaudah menggibah.

Singkatnya.

Ziya di sana hampir sampai malam. Ngapain? Yaa biasalah kalo pintu pergibahan sudah di buka pasti keterusan. Bahkan Jihoon sendiri sampai ketiduran di buat nya.

Pada akhirnya Jihoon pun menelpon Yoshi dan Ziya pun di jemput ayang Yoshi untuk di antarkan pulang, karena Jihoon mager katanya.

Setelah mereka berdua pergi.

Jihan menatap Jihoon dengan tatapan yang sangat amat sulit di artikan, Jihoon yang ngeuh pun mengerut kan kening.

"Ngapain lo natap gue kayak gitu, salah minum obat lagi lo?" Jihoon merasa heran.

Jihan memilin bibir, "foto cewek yang di loockscreen hp lo siapa?" tidak bisa di tebak kenapa jihan menanyakan itu. Apakah Jihan cemburu??

Jihoon pun membuka hp nya, "ini" Jihoon menunjukan lookscreen hp nya itu.

"Pikir aja sendiri." jawab ketus Jihan.

Lalu jihoon pun tertawa, Jihan tak kalah mengheran dengan tanggapan cowok kekar yang takut serangga itu.

Setelah Jihoon puas tertawa akhirnya tawaannya berhenti dan langsung saja Jihoon memasang ekspresi wajah serius.

"Lo cemburu ya?" beonya namun tidak di gubris oleh Jihan dan Jihan pun memalingkan wajahnya ke lain arah.

"Lo mau tau siapa ini? Ini tuh foto mama waktu masih muda, pas masih seumuran sama lo." jelasnya dan

Jihan pun melirik padanya, "bohong!" Jihan masih bicara ketus, "buktinya itu fotonya jernih banget" lanjutnya.

Jihoon tertawa lagi, "ya kan gue HD in foto nya, lo tau kan aplikasi jaman sekarang tuh aneh-aneh. Dan lo harus tau tahta tertinggi cewek tercantik di dunia jatuh itu iyalah mama saya, gak ada yang bisa ngalahin Kecantikannya bahkan irene red velvet aja kalah sama mama saya." celoteh Jihoon dengan bangga nya, "kalo aja mama bukan orang yang ngelahirin gue, udah gue nikahin juga." lanjutnya.

My Posesif Brother || Jihoon Treasure ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang