17. Pedekate

1.3K 71 0
                                    








Kini yang para jomblo nyimak dan menyaksikan ke uwuan dari pasangan itu. Mereke memang belum resmi berpacaran tapi bucin nya udah melewati batas kota.

"Ini kita cuma di jadiin nyamuk yang baik hati apa gimana nih" ucap pelan Haruto yang tiduran di lantai atas karpet dengan beralaskan bantal paha Jihan, dan kalo di teliti mereka juga gak kalah uwu karena Jihan yang duduk selonjoran Haruto tiduran di paha nya.

"Berasa gak hidup gue kalo di giniin" lanjut jeongwoo meratapi nasib.

"Pen pindah bumi" celetuk Junkyu dan membuat Jihan menoleh pada cowok itu, "sini gue tonjok dulu, nanti pindah bumi dan pindah alam sekalian" ucap Jihan sewot dan cowok imut itu hanya menggerutu.

"Lagian itu si sumpit ngapain pake tiduran di lo sih, Ji." ucap Jaehyuk menunjuk Haruto yang anteng-anteng saja.

Jihan mendelik, "biarin aja lah. Lagian rambut nya Ruto wangi shampo bayi," jawab nya asal dan membuat Haruto mendongak menatap wajah Jihan. "apaan wangi shampo bayi, orang gue make shampo yang wangi gentlemen juga," ketusnya.

Jaehyuk terkekeh lalu menepuk pelan bahu Jihan. "jangan percaya Ji. Si Ruto make shampo nya, shampo emeron hijab yang sering dia beli di warungnya babeh yanto." ucapnya pelan. Dan perkataan Jaehyuk mengundang tawa bagi yang mendengar ucapannya.

"Muka garang shampo nya. Shampo emeron hijab, lawak lo" kekeh Jeongwoo menendang kaki Haruto.

"Masih mending rambut gue wangi shampo bayi meski make nya shampo hijab. Daripada rambutnya bang Sahi bau karbit," celoteh Haruto dan Jihan pun langsung tertawa keras.

Mata Asahi membelalak, "padahal gue diem loh daritadi, kena semprot mulu dah" ucap Asahi memelas.

"Bisa diem gak lo pada!" bentak Yoshi menatap tajam ke arah mereka. Seketika mereka yang sedang tertawa pun langsung memasang ekspresi muka datar juga saling lirik

"Idih mentang-mentang ada ayang beb so-soan bentak kita, sadar diri lo. Disini bukan tempat orang pacaran," sungut Junkyu, "gue sleding juga lo" lanjutnya.

"Awas loh bang yoshi lagi mode maung. Jangan coba-coba di ganggu ntar di ngap sama dia," ucap Mashiho bergidik ngeri.

"Kalo dia ngap tinggal kita" ucap Jihan memberhentikan perkataannya.

"Ngep!" lanjut yang lain secara serempak lalu mereka pun langsung berlari berhamburan keluar dari ruangan itu untuk menghindari amukan seorang Kanemoto Yoshi.

Gelak tawa menggema di tempat itu.

"Ngapain sih lo pada. Pada ketawa-ketawa mulu kayak gak punya beban hidup aja!" sarkas Jihoon menatap anak-anak nya itu.

Mereka hanya tertawa awikawok saja.

"Eh kok bang Yoshi di tinggal berdua sama Ziya di dalam" celetuk Junghwan, "gue ke dalam lagi ah. Takut bestai gue di unboxing sama si maung" Jihan langsung masuk lagi.

Sedangkan sisanya malah ikut ngegibah bareng sukhoon.

Dan beberapa menit kemudian...

"Mau kemana lo Ji?" tanya Jaehyuk yang melihat Jihan menjauh dari tempat itu.

"Mau angkat telepon dulu" jawab nya, "emang gak bisa disini aja" Jihoon menahan tangan Jihan. "lagian siapa tuh yang nelpon" ucapnya.

"Temen gue" Jihan hendak melepaskan pegangan cowok itu namun pegangan Jihoon juga semakin kuat.

"Temen apa temen" celoteh Jaehyuk.

"Putusin!" ucap Jihoon tiba-tiba dan membuat Jihan yang tadinya memberontak kini diam, "hah?" Jihan mengerut kan kening.

"Putusin pacar lo" kali ini bicara Jihoon terdengar pelan namun dingin juga tegas.

"Apaan sih, orang kita gak pacaran" balasnya, "gue gak percaya. Dia pasti Jeno kan?" tekan Jihoon, "putusin nggak. Dia ngeganggu lo terus Ji." lanjutnya.

"Halah. Lo nya aja yang rese, udah awas.. Minggir lo!" Jihan melepas paksa cekalan Jihoon lalu ia berlari kecil untuk menghindar dari cowok-cowok kepo itu.

Jihan memberhentikan langkah nya dan duduk di sebuah bangku di pekarangan markas Diamond. Jihan pun segera mengangkat telepon nya.

"Iya halo Jen. Kenapa?" tanya nya sembari melirik pada cowok-cowok yang ada di teras memperhatikan nya. Dan yang menelponnya ini memang lah Lee Jeno.

"Lo dimana sekarang?"

"Em, gue di markas Diamond nih."

"Mainnya ke sana lagi?"

"Iya, soalnya gue gabut kalo di rumah doang."

"Kenapa gak nelpon gue aja, biasa nya juga lo main ke markas gue."

"Sekali-kali lah"

"Awas aja lo macem-macem. Gue nikahin lo, gue jemput kesana ya gue ada perlu sama lo"

"Perlu apa sama gue. Lagian jangan dateng kesini ah yang ada lo ntar di gebukin sama anak-anak diamond"

"Ada pokonya dan ini harus banget"

"Yaudah lo jemput gue, tapi sampe gang depan aja jangan deket-deket sini. Ntar ketahuan lo ama mereka dan di jadiin kadal cincang lagi"

"Gue bukan kadal markonah"

Jihan tertawa, "iya deh pak boss"

"Gue otw yah inget jangan sampe ada yang ngikutin lo nantinya."

"Oke. Gue pastiin deh."

Setelah itu penggilan pun di tutup, Jihan kembali ke tempat itu.

Dan langsung masuk ke dalam tanpa mengatakan sepatah kata pun, Jihan mangambil jaket nya.

"Jihan mau kemana?" tanya Ziya, "gue mau pergi. Ada urusan bentar lo disini aja, kalo mau pulang minta anterin aja." jawab nya.

Saat hendak pergi, "ehh iya. Kak gue titip besti gue ya, awas lo apa-apain gue gorok leher lo." ucap Jihan menatap Yoshi dan Yoshi cuma ngangguk aja.

"Mau kemana?" tanya Haruto.

"Jangan banyak nanya yah kalian semua, gue ada urusan mendadak dan jangan ngikutin gue ataupun berinisiatif pengen nganterin gue. Dan satu lagi jangan ada yang berani ngikutin gue kalo ada yang ngikutin gue, gue cabik-cabik kalian." setelah mengucapkan itu Jihan pun langsung berlari meninggalkan mereka.

"Dia pasti mau ketemuan sama Jeno." ucap Jihoon pelan.

"Kok lu bisa tau bang?" tanya polos Haruto.

"Kan bang Jihoon punya mata saringgan uto ganteng." ucap kesal Junghwan.

"Kan mata saringgan punya nya sasuke yah" lanjut Jeongwoo tak kalah membabikan.

"Punya ekor sembilan!" sambung Haruto memukul bahu luas Jeongwoo.

"Woo mending lu diem deh, memperkeruh keadaan lo yang ada mana gaje banget lo." sewot Asahi.

Jihoon juga ikut kesal karena perkataan anak-anak beban keluarga ini.

"Lo jawab deh kenapa lo tau kalo Jihan mau ketemu sama Jeno." kali ini Hyunsuk yang paling waras yang bertanya.

"Di kontak handphone nya gak ada no cowok lain selain nomor milik Jeno sama gue." jawabnya dan Hyunsuk pun mengangguk paham.











~~~~

My Posesif Brother || Jihoon Treasure ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang