36. Tempat Pelampiasan

905 60 0
                                    

Maaf banget kalo part yg sebelum nya agak berantakan, aku pun bingung itu kenapa😭🙏


"Ampun pa, sakit!" rintih Jihoon.

Lagi-lagi, Jungsan menyiksa Jihoon dengan ikat pinggang nya itu.

Sekarang ini Jihoon di dudukan dengan posisi kedua tangannya yang di ikat ke kebelakang, punggung Jihoon mungkin sudah memar bahkan berdarah.

Jihoon benar-benar kesakitan, plipis nya sudah mengeluarkan keringat banyak bahkan leher nya sudah basah karena keringat itu. Bibir nya Jihoon gigit kuat-kuat untuk menahan rasa sakit bahkan bibir nya juga sudah berdarah juga.

"Udah papa bilang kan? Jangan macem-macem, jangan bikin papa pulang kalo papa lagi di luar negeri. Apa susah nya kamu jangan buat onar terus? Yeonjun masuk rumah sakit gara-gara kamu!" bentak Jungsan masih tidak berhenti mencambuk punggung Jihoon setiap ucapannya.

"Bukan! Aku gak tau apa-apa pa." lirih Jihoon masih ada di posisinya.

"Papa gak percaya sama anak tukang bohong kayak kamu, sialan!" cerca Jungsan.

Jungsan langsung menyeret Jihoon ke kamar mandi, lalu Jungsan pun langsung menyiram tubuh Jihoon dengan air dingin hingga badannya yang terluka itu menggeliat karena menahan sakit.

"Papa sakit!!" teriak Jihoon di campur tangisan nya, Jihoon benar-benar kesakitan.

Jungsan seakan tuli, Jungsan hendak mencambuk Jihoon lagi namun.

"Papa cukup!" suara Jihan mampu membuat Jungsan menghentikan aksi nya.

Jungsan menoleh ke ambang pintu, Jihan dan Hanbyul berdiri menatap nya.

Jihan langsung berlari kecil menghampiri Jihoon yang tersungkur di lantai, baju nya basah kuyup. Wajah nya lebam-lebam dan memerah.

Sedangkan Jungsan masih menatap Hanbyul, ada rasa kecewa dan sedih dari tatapan Hanbyul.

Jungsan menggelengkan kepala nya lalu mengusap wajah nya secara kasar, "aku.." ucap Jungsan tak mampu melanjutkan kalimat nya, Jungsan terlalu emosi hingga dia menyiksa Jihoon gila-gilaan seperti ini. Biasanya Jungsan tidak akan menyiksa Jihoon sampai se buruk ini tapi sekarang, Jungsan membuat Jihoon terkapar lemas di lantai basah nan dingin itu.

"Bisa di jelaskan baik-baik?" ujar Hanbyul menatap Jungsan, Hanbyul langsung melangkah kan kaki nya namun sedetik kemudian Jungsan langsung menyusul nya tanpa menghiraukan Jihoon.

Setelah Jungsan dan Hanbyul pergi, tinggal lah Jihan dan Jihoon.

"Ayo bangun.." kata Jihan setelah Jihan melepas ikatan di kedua tangan Jihoon.

Jihan menangkup dua pipi Jihoon dengan tangan nya yang bergetar, "maafin gue, gue telat." kata Jihan.

Jihoon tidak menjawab dan hanya menggelengkan kepala nya pelan.

"Buka baju lo." titah Jihan lalu menuntun Jihoon supaya berdiri.

Benar, Jihoon membuka kaos nya tepat di depan Jihan. Jihan memalingkan wajah nya namun bukan karena apa tapi Jihan tidak tega melihat banyak luka lebam di tubuh cowok itu.

"Keluar." ucap pelan Jihoon.

Jihan menatap Jihoon intens, "kok malah ngusir?" tanya nya sinis.

"Gue mau ganti," ucap Jihoon seraya melihat ke bawah sekilas mengisyaratkan jika Jihoon akan menganti celana nya yang basah tadi.

Jihan malah mematung.

"Keluar gue bilang!" kata Jihoon namun dengan suara bergetar, Jihoon memang masih sesegukan. Mata Jihoon terlihat sembab, hidung nya memerah.

My Posesif Brother || Jihoon Treasure ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang