29. Saran Bi Hana

1K 69 0
                                    










Anggota yang lain hanya mematung menyaksikan nya, sementara Jihoon juga masih tidak percaya dengan tindakan Jihan kepada nya dan seharusnya Jihan memang menyambut nya. Tapi apakah Jihan marah karena Neo Galaxy kalah atau karena apa.

"Jihan lo mau kemana, ini udah malem lo jangan pergi!" teriak Ziya pada Jihan lalu menghampiri nya.

Jihan menoleh, "jangan larang gue, gue ngantuk mau pulang! Lo urus aja tuh pacar lo sama temen-temen nya." ucap Jihan ketus lalu ia pun melangkah pergi.

"Tunggu dulu, tapi ini udah malam Ji. Bahaya kalo lo pulang sendirian." Ziya menahan tangan Jihan namun Jihan menghempaskan nya.

"Gue gak peduli, gue kesel!" balas nya dan Jihan benar-benar pergi dari sana.

Padahal lokasi markas memang agak jauh dari jalan raya dan beberapa tempat disana juga banyak di kelilingi pohon-pohon besar, tapi Jihan tetap nekat.

Jihoon kini masih tidak bisa berkata-kata.

~

Keesokan paginya.

Jihoon yang masih ada di markas hanya melamun memikirkan kejadian semalam dan tadinya ia ingin menyusul Jihan malam itu juga namun Hyunsuk melarang nya dan menyuruh nya untuk istirahat saja dulu, Jihoon juga mendengar cerita dari Ziya yang dua cewek itu alami sejak dari sore hingga malam itu. Bisa jadi Jihan tuh kesel karena nunggu lama atau karena Jihoon pergi tanpa mengabari nya. Kenapa cewek selalu aja marah tanpa alasan.

~

Sementara Jihan, cewek itu tidak merasa bersalah atau apapun tentang kejadian malam. Saat ini Jihan sedang berjalan turun dari kamarnya.

"Nonna Jihan, saya ingin bertanya. Kemana tuan Muda pergi tadi malam karena tuan besar menelpon saya jika tuan muda tidak bisa di hubungi." ujar seorang maid padanya dan jihan memilin bibir, dia harus menjawab apa.

"Maaf sebelumnya, tapi tadi malam hp nya abang Jihoon aku yang megang karena dia main hp terus dan lupa sama tugasnya dan abang Jihoon juga nginep di markas nya." bohong nya.

"Lalu Nona Jihan semalam habis darimana? Kenapa pulang sangat larut" tanya nya lagi.

"Kan habis dari markas nya abang Jihoon, aku pulang karena kesel sama dia." jawab nya.

Padahal si maid juga rada-rada gak percaya sama jawaban Jihan tapi sudah lah.

"Yasudah, kalau begitu nona sarapan dulu." ucapnya dan Jihan pun langsung berjalan menuju ruang makan.

                               ~~~~

"Perempuan yang lagi ngambek itu, bagus nya jangan di diemin. Tuan sebagai laki-laki juga harus usaha buat bikin non Jihan baik lagi dan siapa tau alasan sekarang non Jihan ngambek pasti karena dia khawatir sama tuan, kan tuan yang bilang kalo semalam tuan pergi kelahi sama musuh tuan dan gak ngabarin non Jihan dulu, kan bisa aja non Jihan marah karena khawatir atau bisa juga karena kesel karena capek nungguin tuan." tutur bi Hana yang ada di seberang telepon.

Bukan karena Jihoon tidak mandiri dalam urusan membujuk perempuan, hanya saja Jihoon selalu meminta cara pada bi Hana agar bisa membantu nya untuk meluluh kan hati perempuan, bi Hana adalah termasuk perempuan yang peka jika pada masalah seperti itu.

Memang ada kala nya perempuan yang salah tapi dia tidak akan marah jika di tegur dengan baik begitupun dengan apa yang membuat dia marah pasti karena laki-laki yang salah, bisa di katakan jika perempuan itu memang selalu serba salah tapi laki-laki juga tidak selalu benar. Saling memahami satu sama lain adalah yang terbaik.

My Posesif Brother || Jihoon Treasure ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang