35. Tiba-tiba pulang

903 52 0
                                    

"Kalo aja gue gak teledor nyimpen minuman nya, pasti ini nggak bakal terjadi dan gue tau pasti ada aja kan yang pengen ngejatuhin gue. Hwan maafin gue yah.." ucap pelan Jihan menatap Junghwan namun Junghwan kembali menatap Jihoon.

"Lo inget kan sama kata-kata lo, kita manusia nggak bisa ngelawan takdir. Sekali pun pengen mutar waktu, itu gak bakalan bisa dan udah lah yang udah terjadi biarlah terjadi." penuturan Jihoon membuat Jihan kembali menundukan kepala nya, ia benar-benar merasa bersalah.

"Lo udah berusaha sebaik mungkin, lo masuk final itu berarti lo udah jadi yang terbaik Ji." lanjut Ziya mengusap bahu Jihan.

Yoshi tersenyum, "jangan kayak gini lah Ji, lo cewek kuat dan lo juga udah nunjukin kerja keras lo. Bahkan kita bangga kok sama lo karena lo masuk final." katanya.

"Tumben banget cewek gue ngeluh kayak gini, semangat bisa yuk." timpal Jihoon.

"Udah lupain aja yang tadi, kan udah kelewat kejadian nya." sambung Junghwan.

~~~~



































Bughh

"Mati lo bangsat!" pekik cowok itu memukul keras rahang lawan nya.

"Lo kalo punya dendam, bicarain secara baik-baik bukan nya lo malah beraksi diam-diam! Pengecut!" sungguh ia tidak memberi ampun pada cowok yang sekarang ada di kungkungan nya, ia terus memukul cowok itu hingga wajah nya babak belur.

"Gue cuma pengen Jihan jadi milik gue." ucap nya di sela-sela ia menahan pukulan si cowok ini.

"Gak akan pernah gue serahin Jihan sama lo, asal lo tau Jihan itu punya gue!" balas nya lalu.

Bugh

Satu pukulan kuat membuat si cowok itu hilang kesadaran ketika darah segar keluar dari hidung nya.

Cowok ini berdiri, "sialan lo!" umpat nya lalu cowok ini pun meninggalkan nya tergeletak begitu saja.

~~~










"Jihan! Tungguin dulu kenapa sih," Jihoon mempercepat langkah nya dan menahan tangan Jihan.

"Ck, lepas!" Jihan melepas paksa tangan Jihoon.

"Lo kenapa sih, jadi kayak gini. Lo kalo ada masalah tuh ngomong." ucap nya menatap netra Jihan lekat. Jihan hanya diam menunduk.

"Kenapa hemm?" kali ini Jihoon melembutkan suaranya.

Jihan menatap Jihoon.

"Lo jadi cowok gatel banget sih, heran gue!" celetuk nya dan dahi Jihoon mengerut.

"Apa sih, ngomong yang jelas dong." ucapnya.

"Gue cemburu setan, gue gak suka liat lo pegang tangan cewek tadi!" gertak Jihan to the poin.

Jihoon menahan tawa nya, "cewek siapa, cewek yang mana yang tangannya gue pegang?" balas nya.

"Yang tadi, yang waktu lo lagi duduk disana. Dia nyamperin lo terus tangannya lo pegang, gue gak suka!" cerca Jihan penuh kekesalan.

"Itu fans gue, dia minta tanda tangan." elak Jihoon memasang wajah polos.

"Terus tangannya ngapain lo pegang babi, sumpah lo jadi cowok gatel banget sih. Gue bilang gak suka Jihoon!!" sarkas nya di sertai umpatan.

"Iya, gue emang megang tangan dia. Tapi gak ada maksud apa-apa loh." ucap Jihoon.

"Terus ngapain pake di pegang, dengerin yah. Gue tuh gak suka milik gue di sentuh sama orang lain, lo tuh punya gue dan gak boleh ada yang nyentuh selain gue!" jelas nya dan kini Jihan menundukan pandangan nya.

My Posesif Brother || Jihoon Treasure ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang