19. Jihan Keren

1.3K 85 0
                                    








Kini Jihan juga sudah di pindah kan ke ruang rawat.

"Kamu ini emang gak ada kapok-kapok ya. Kan udah bunda bilangin jangan mau balapan liar kayak gitu, bahaya Jihan. Untung kamu cuma luka ringan," omel Hanbyul pada putri semata batin nya.

Dan selama Hanbyul mengomel pandangan Jihan hanya berfokus pada pria bernama Park Jungsan yang terus menatap tajam pada Jihoon. Dan Jihan sendiri tau jika sang ayah tiri ingin sekali menceramahi putranya yang tidak salah apapun itu.

"Terus motornya Jeno gimana, rusak?" beo Hanbyul dan Jihan mengangguk pelan.

"Dia gak tanggung jawab?" kali ini Jungsan yang bertanya.

"Kni salah aku. Jadi meskipun mereka gak tanggung jawab juga gak masalah dan aku juga yang harus ganti rugi karena motor Jeno rusak, " tutur Jihan. Dan kedua orang tua itupun menghela napas masing-masing.

"Biarin papa yang ganti." ujar Jungsan.

Dan Jihan pun kembali mengangguk.

"Papa mau pulang dulu nanti besok kesini lagi ya," ucap nya pada Jihan dengan nada bicara yang lembut dan Jungsan pun beralih kepada Jihoon, "Jihoon! kamu juga pulang, besok kan kamu harus ke kampus." kali ini nada bicaranya tegas.

"Bun. Aku mau pulang juga." sela Jihan pada Hanbyul dan perkataan nya membuat Jungsan menatap nya.

"Kamu masih harus di rawat disini, lain kali ya kalo udah di izinin pulang sama dokternya." Hanbyul berkata seraya mengusap surai Jihan.

"Tapi bosen kalo harus tinggal disini, aku boleh ikut pulang kan?"tatapan Jihan beralih pada Jungsan.

"Gak! kamu belum boleh pulang" jawab pria itu.

"Yaudah. Tapi abang Jihoon tetap disini temenin aku," beonya dan Jihoon hanya menatap cewek itu dengan tatapan memelas.

"Jihoon harus pulang, besok dia harus ke kampus pagi-pagi. Udah, sama bunda aja yaa." ucap Hanbyul dan Jihan pun seketika langsung turun dari brankar.

"Kalo papa sama bunda gak ngizinin abang Jihoon disini, aku tetap mau ikut pulang dan gak mau minum obat dan bakal tetap balapan liar terus berantem sama temen nya Jeno." ancam Jihan yang terdengar serius. Hati Jungsan pun luluh.

"Oke. Yaudah Jihoon tetap disini tapi kamu juga disini dan jangan ikut pulang dulu," ucapan nya membuat Jihan menatap lelaki itu dengan matanya yang berbinar. Jihan pun mengangguk imut.

"Bunda juga kalo mau pulang, pulang aja istirahat. Kan disini ada abang Jihoon yang nemenin aku," ucap Jihan dan Hanbyul menyahuti, "yasudah. Jihoon, bunda titip Jihan sama kamu ya. Dan jangan sampe Jihan kabur," ucapnya sembari berjinjit dan mengacakkan rambut milik cowok itu dan Jihoon hanya membalas dengan senyuman.

Dan setelah mereka benar-benar pergi.

Jihoon menatap Jihan, "kenapa lo ngelarang gue pulang?"

"Kan gue kesepian kalo sendirian disini" jawab ketus Jihan, jihoon tersenyum, "bunda tadi nawarin. Biar disini dan nemenin lo, tapi malah lo suruh pulang juga" balasnya.

Jihoon yang tau maksud Jihan pun langsung duduk di kursi yang ada disana. "lo gak mau gue kenapa-napa kan dan lo tau kalo gue ikut pulang sama papa gue bakal di siksa sama dia. Acieee khawatir nih cerita nya, ekhem ekhem, lo suka yah sama gue?" tutur Jihoon dengan nada menggoda.

Mereka ini cuma berdua aja, soalnya Hyunsuk udah juga udah pulang biar ngasih tau yg lain supaya tidak menyusulnya ke rs dan bisa datang besok saja.

                                ~~~~

"Emang keren juga tuh cewek dia ngebut banget, gue aja hampir kalah sama dia." celoteh Yeonjun yang sebenarnya kesal mengingat bagaimana Jihan akan mengalahkan nya tadi.

Jeno mengepal kan kedua tangan nya. "lo brengsek. Maksud lo bikin Jihan kecelakaan apa? Gimana kalo misalnya dia terluka parah!" gertak Jeno dan Yeonjun hanya menatap nya dengan tatapan santai.

"Yaa kalo terluka parah syukur aja bahkan kalo meninggal sekalipun, gue gak peduli yang penting dia gak ngomong apa-apa tentang geng gue ke Diamond. Secara lo sendiri tau kan kalo tuh cewek banyak banget yang dia tau tentang kita, gara-gara mulut lo yang ember itu." cibirnya.

"Iya tapi bukan gitu caranya lo ud–"

"Kenapa emangnya. Lo gak suka?!karena dia cewek lo, hah! kenapa tadi itu gak lo aja yang gantiin dia biar lo yang kecelakaan terus mati dan gue bisa nyelakain Jihan juga. Lagian dia nerima tantangannya tanpa di paksa, kenapa lo yang ribet. Makanya kalo punya mulut dan punya cewek murahan tuh di jaga!" geram Yeonjun lalu menoyor kepala Jeno.

"Sekarang lo tinggal pilih aja. Lo mau di kick dari Neo Galaxy atau bikin cewek sialan itu tutup mulut." setelah mengatakan itu Yeonjun pun pergi meninggalkan nya.

Sebelum nya, dulu pas awal ketemu. Sebenarnya Yeonjun juga menyukai Jihan karena menurutnya Jihan itu tipenya namun karena Jeno juga menyukai nya, lantas Jeno pun berbohong pada Yeonjun kalau Jihan adalah pacarnya. Dan karena Yeonjun tidak ingin merusak hubungan pertemanan dengan Jeno dan memilih untuk memendam perasaan cinta nya.
Hingga Yeonjun terobsesi pada cewek itu lalu akhirnya, rasa obsesi itu menjadi rasa benci pada Jihan maupun Jeno saat ini.

                                
                               ~~~~

"Jihan kayaknya lebih mihak geng kita deh, meski dia deket sama Jeno." usul Junkyu.

"Iya kayaknya, buktinya dia lebih milih balapan sama Yeonjun daripada kita di jelek-jelekin." lanjut Hyunsuk.

"Sebisa mungkin kita harus bikin Jihan suka sama bang Jihoon, biar kita juga bisa dapet beberapa info tentang anak-anak Galaxy dari Jihan." sambung Junghwan.

"Tapi kan gak bisa gitu juga. Masa iya kita bikin kesempatan dari Jihan yang kalo misalnya Jihan suka sama bang Jihoon, emangnya dia bakal ngomong tentang anak-anak Galaxy sama kita. Lo yakin?" ucap Haruto pada Junghwan dan mendengar itu mereka pun mengangguk.

Setelah Hyunsuk sampai di markas dan kebetulan anak-anaknya hendak menyusul ke rumah sakit, Hyunsuk melarang mereka dan berakhir mereka pun ngegibah setelah Hyunsuk menceritakan kejadian yang menimpa Jihan tadi.

"Yaudah kalo soal itu. Kita tunggu Jihan nya aja sendiri yang ngomong tanpa di minta," ucap Junkyu, "kalo dianya gak ngomong?" kata Jeongwoo.

"Yaa harus kerja keras pake cara kita sendiri lah. Anggota kita tuh banyak jadi sebisa mungkin juga gak boleh nyusahin orang lain," Asahi menimpali.

"Widih bang Asa tumben bijak." ucap Junghwan yang langsung di heboh kan oleh yang lain nya.

Yoshi menempelkan punggung tangan nya di dahi milik cowok bermarga Hamada itu. "gak lagi sakitkan, biasanya kalo masalah ginian lo cuma nyimak," ucap nya lalu tertawa kecil.

"Serba salah mulu. Gue diem kena semprot, gue ngomong di bilang sakit. Mau kalian tuh apa..." ucap Asahi dramatis.

"Cuma satu. Lo jangan kebanyakan main sama Yoon Jaehyuk, jadi ikutan ngedrama kan" celetuk Mashiho dan mereka pun tertawa setelah beberapa menit mengalami situasi serius.

Jaehyuk yang merasa tersinggung pun hanya menatap sebal ke arah mereka.











~~~~

My Posesif Brother || Jihoon Treasure ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang