Hi,
firstly, I have to say sorry
karena keteteran banget setelah ada problem dengan laptopku beberapa hari lalu, yang mana mengakibatkan all of my files enggak bisa diakses dan harus direlakan, termasuk major plot of this story.aku udah mencoba, at my best.
tetapi emang enggak mudah untuk ingat dan tulis ulang, karena itu buat yang enggak bisa nunggu, merasa enggak punya stok sabar lebih, feel free untuk stop baca, karena jadwal updatenya akan sangat enggak tentuterima kasih atas pengertiannya
.
bab ini memuat 3.055 kata
agak suram isinya
tapi lumayan lah penderitaan Kagendra merupakan suatu penghiburan juga
HAHAHAHAHAHAHA🌟
19. | Istri yang tidak dikenali
"What the fuck! Lo ternyata laki orang, Ndra?"What the fuck is this situation! Batin Kagendra dengan syok.
Delapan hari yang panjang, melelahkan, sekaligus teramat tidak tertahankan. Kagendra menunggu selama itu, mencoba tetap fokus, kuat, tegar, bertahan menghadapi setiap tatapan kebencian juga rasa bersalah yang tidak beralasan, lantas satu-satunya orang yang bisa membantunya keluar dari situasi tersebut, terbangun dalam keadaan tidak mengenalnya.
Atiana segera memandang dua wali pasiennya bergantian. Ini sudah diprediksi oleh timnya dan harus ditangani secara berhati-hati. "Pak Kagendra, Tante Yaya, biarkan saya bicara lebih dulu dengan Ly—"
"Lo mending balik aja ke istri sah lo ..." kata Lyre dan tatapan jijik perempuan itu tampak nyata, menghujam pada Kagendra.
No way!
Ini tidak mungkin terjadi, Kagendra tidak sanggup mempercayainya."Ndra ..." panggil Soraya, bisa memahami raut kelam sekaligus teramat sedih yang tersurat di wajah sang menantu.
"Pak Kagendra, mohon untuk tetap tenang dan biarkan saya—"
"This is not real," ujar Kagendra dengan sedih, bukan seperti ini yang seharusnya terjadi. Ia menunggu untuk berjumpa kembali dengan sang istri, Sagitta Lyre Pradipandya miliknya.
"Jangan pernah muncul lagi di hadapan gue!" seru Lyre dan sepertinya mengerahkan seluruh sisa kekuatannya untuk mengatakan kalimat bernada usiran tersebut. Kebencian tergambar dengan jelas dari raut wajahnya yang semakin muram.
Soraya beralih ke sisi sang menantu. "Ndra, kita—"
Kagendra mundur selangkah, menahan kesedihan, rasa kecewa sekaligus sakit hatinya dalam situasi saat ini. Ia tidak bisa kehilangan sosok istrinya, Lyre yang selama lima tahun hidup bersamanya. Istri yang amat dibutuhkannya.
Atiana geleng kepala, menyadari gelagat wali pasiennya ini. "Pak Kagendra, mohon untuk tenang."
"Kamu istri sah milikku, Re..." ujar Kagendra cepat, sekaligus jelas, memastikan setiap katanya dapat dipahami oleh Lyre. "Kamu istri sahku! Dan bayi yang kamu maksud, dia sudah lahir, berusia empat setengah tahun, bisa berlari, lancar berbicara dan luar biasa cerdas."
Lyre mengerjapkan mata, antara bingung, sulit percaya dan tidak begitu mengerti.
Istri sah?
Dia istri sah Kagendra?
Apa maksudnya?
Apakah ini salah satu multiverse atau dunia paralel di mana dirinya menjadi begitu bodoh sehingga bersedia menikahi lelaki itu? Lyre tidak sanggup mempercayainya.
KAMU SEDANG MEMBACA
REPEATED
ChickLit[ Sebagian cerita ini sudah diunpublished ] REPEATED • re·peat·ed /rəˈpēdəd/ Butuh lima tahun untuk benar-benar mengakhirinya, pernikahan mereka. -- Lyre Kanantya menyetujui gugatan cerai yang dilayangkan suaminya, Kagendra Pradipandya. Itu terjad...