BAB XXI

381 36 0
                                    

Sudah berminggu-minggu Alicia mencoba merubah dirinya menjadi sempurna namun masih sama berakhir dengan kegagalan, ia sudah tidak lagi berlatih di air terjun itu. Awal percobaan kala itu di air terjun gagal, ia masih memiliki keraguan, belum bisa menerima sepenuhnya sisi vampirenya.

Jacob sendiri yang saat itu begitu percaya diri jika Alicia sudah berubah sempurna menatap kecewa saat Alicenya keluar dari gua kecil dengan keadaan yang sama, tak ada apapun yang berubah sisi manusianya masih bersembunyi ketakutan di dalam tubuh vampirenya malam itu. Tapi ia masih bisa memaklumi karena tak mungkin secepat itu half immortalnya akan dapat berubah dengan cepat, apalagi banyak keraguan di dalam diri gadisnya.

Pria itu memutar otak, ia harus mencari cara agar Alice semakin percaya dan tak ada keraguan nantinya. Dan disinilah sekarang mereka di underworld bersama yang lainnya. Yang lain? Ya, meskipun Alice belum bisa berubah seutuhnya namun kemampuan gadis itu menahan rasa hausnya terhadap darah sesama immortal dan manusia bisa ia lakukan semenjak ia bisa menahan untuk tidak memangsa Nathalie kala itu. Ia lebih cepat melatih menahan rasa hausnya itu lebih cepat dari pada Jane yang harus menyingkir selama setahun penuh dari seluruh kawanannya. Alice juga sudah bisa kembali hidup di asramanya. Masalah jantung manusianya itu masih berdetak dengan bantuan ayahnya dan Jacob.

"Apa m-mereka benar tak bisa mencium keberadaan sisi manusiaku?" Kini mereka berada di wilayah demon tepatnya di pasar para immortal, tempat netral dimana seluruh bangsa immortal bisa bertemu dengan damai, tanpa surat izin untuk melintasi wilayah hanya karena ingin bertemu pujaan hati mereka yang berbeda jenis atau untuk sekedar membeli keperluan yang di butuhkan yang hanya ada di wilayah tertentu.

"Ya, kita bisa melihat berbagai immortal disini, agar kau tak perlu ketakutan lagi dengan mereka, terutama dirimu sendiri." Jawab Jacob. Sisi manusia Alice memang disembunyikan oleh Jacob dengan auranya yang ia keluarkan dengan pekat agar para immortal tidak takut dengan Alice, bukan apa-apa karena rumor yang disebarkan raja Lazzaro membuat image manusia setengah vampire ini menjadi begitu menakutkan sekarang tak hanya dikalangan vampire. Padahal kenyataannya tidak semenakutkan itu jika bisa melatih mereka dengan benar.

"Alice kau mau mencicipi makanan disini? Meskipun berbeda dengan dunia manusia tapi kurasa makanan di underworld lebih bisa meresap dengan lidahmu meskipun tak semuanya daging dan darah." Jane yang berjalan di samping kiri Alice mencoba mengajak Alice untuk memakan makanan yang di jual di pasar ini.

Agak ragu sebenarnya, tapi ia mengangguk mencoba percaya dengan apa yang dibilang oleh Jane, dia yang selalu di dekat Alice saat kesakitannya selain Jacob. Bahkan saat ia hampir menjadi monster karena segel dari ayahnya sudah menghilang, Jane lah yang berhasil menahannya dengan memeluk dan membisikkan kata-kata yang mampu menenangkan dirinya dan sisi gelap vampirenya tak bisa mempengaruhinya kembali bukan pasangannya. Hanya dengan mengatakan bahwa dia bukan monster dan mengingatkan tentang ibunya sudah cukup membuat Alice tersadar. Alice juga sudah mengetahui tentang keadaan ibunya setelah ia kembali ke rumah hutan.

"Cone on girls, we have a food party!!!" Seru Jessica ketika melihat anggukan dari Alice, ia segera menggandeng tangan Alice dan Jane dan diikuti gadis lainnya yang mengekor dengan semangat termasuk Joyi masuk kesebuah tempat makan yang tak jauh dari tempat mereka meninggalkan para pria yang masih menatap cengo kelakuan Jessica dan para gadis lainnya. "Sudah lama tak merasakan semua makanan underworld" ucapnya antusias

"Sepertinya kau harus menjaga wanitamu Jean, tak ku sangka dia lebih parah dari Rosieku saat bertemu makanan di underworld" celetuk Jimmy yang mampu menyadarkan seluruh pria immortals itu termasuk Chris yang juga ikut bagian dari mereka sekarang meskipun tak menjadi penanggung jawab asrama.

"Kau benar, dia lebih rakus saat di underworld dari pada di dunia manusia yang mencoba menjaga imagenya." Menatap tajam kearah Jimmy Jean kemudian mendengus kasar setelah menjawab celetukan pria bertubuh lebih pendek dari yang lainnya itu selain Saga. "Hah.... Keanggunannya langsung hilang seketika saat berada disini" gumamnya membenarkan apa yang di katakan Jimmy tadi, menggelengkan kepalanya saat mendengar suara gadisnya memesan banyak makanan.

The Immortals|| LK 🔞Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang