BAB XVIII

415 31 1
                                    

"Bagaimana bisa kau sengaja melakukan itu Jess?" Cecar Rosie pada gadis serigala es yang duduk di hadapannya

Saat ini para immortal muda sedang berada di ruangan khusus penanggung jawab asrama, kecuali Jacob, Alice, Vict dan Jane.

"Huh.... Sebenarnya ini renacanaku dengan Jacob, karena saat di tempat sembunyi mereka aroma Alice tiba-tiba saja keluar" jelas Jessica pada akhirnya.

"Kau seharusnya beri tahu kami, agar semua bisa Mengantisipasi sayang" ucap Jean lembut pada pasangan abadinya.

"I'm so sorry guys, ini semua tiba-tiba datang di penglihatan ku, saat aku bertemu dengan Jacob di rumah hutan" sesal Jessica

"Tapi karenamu, kini ibu Alice yang harus membayarnya" sindir Saga.

"Diam Saga atau aku penggal kepalamu dan ku bakar kau setelah itu" sergah Wendy pelan karena sudah merasa pusing apa yang terjadi sekarang, sedangkan Saga malah menyulut api.

"Kalian tidak bisa hanya memojokkan Jessica disini" geram Jean pada akhirnya karena Jessica yang selalu disalahkan.

"Benar kata Jean, ini tanggung jawab kita semua termasuk Jacob dan Alice, kita tidak bisa menyudutkan Jessica karena ini juga rencana Jacob" kini Wendy mulai menimpali.

"Kalian tenanglah, kita harus berdiskusi dengan kepala dingin, kita tidak bisa berbicara dengan emosi seperti ini" Sean mencoba menengahi.

"Huft...... Sekarang apa yang akan kita katakan pada paman Will? Dia pasti akan murka dan Alice dia bahkan belum siap dengan semua keadaannya" sulut Rosie dengan nada jengkelnya yang ketara. "Fuck..... Kalau saja Jacob tidak terlalu memanjakan gadis itu, ia sudah bisa bergabung dengan kita" gerutunya kemudian dan segera pergi keluar ruangan yang diikuti Jimmy di belakangnya.

Tapi sebelum keluar___"aku setuju dengan ucapan Rosie, bukan karena dia pasanganku, tapi kita harus segera berbicara dengan Jacob agar Alice segera sempurna dan bisa bergabung dengan kita" ucap Jimmy lalu keluar mengikuti Rosie.

"Ada apa ini? Kenapa wajah kalian tidak ada yang bersahabat? Lalu dimana istriku? Kenapa aku tak bisa mencium aromanya dengan jelas?" William yang baru datang dan langsung masuk ke ruangan penanggung jawab asrama. Ia langsung memberondong pertanyaan pada immortal muda dan Bianca di ruangan itu setelah Rosie dan Jimmy pergi.

Ya madam Bianca juga disana, ia tak ikut berbicara karena masih mencari cara untuk menyelamatkan istri dari sahabat tuannya.

"Bianca dimana istriku? Kenapa aromanya tidak ada di sekitar sini?" Tanya William kembali, ia takut dengan apa yang ada dipikirannya jika mereka tahu istrinya sudah berubah menjadi vampire maka ia bisa dibunuh dengan mudah, apalagi kekuatan vampire baru akan keluar saat bulan purnama blood moon.

"Istrimu tidak disini Will, Sepertinya terjadi sesuatu tadi, apa kau tak bisa membaca pikiran mereka? Ckk .. ckk.... Ckk..... Kau selalu begini saat panik" ucap Dominic santai yang muncul dari belakang William. "Masih sama saat kau kehilangan istrimu dulu" lanjutnya sambil mengusap pundak sahabatnya.

"Shit..... Orang tua itu, aku akan membunuhnya sekarang" emosi William yang hampir saja membuka portal ke under world  jika Dominic tidak mencegahnya lebih dulu.

"Calm down bro, jangan gegabah, kau tak ingat dia sudah mengambil darah sang Lord, kau bisa habis di tangan mereka para tentara Lazzaro, bukankah kau sudah melindunginya dengan segelmu? Ia tak akan bisa disentuh dengan kekuatan sihir apapun juga senjata apapun" cegah Dominic dengan tenang. "Dan jangan beritahu Alice, atau dia akan murka dan itu lebih berbahaya dari pada yang perubahan sekarang nantinya."


☘️☘️☘️☘️☘️

Pagi ini Alice kembali berangkat ke sekolah kali ini ia berjalan di koridor sendirian tanpa Jacob yang mendampingi karena ada pertemuan dengan immortals muda untuk membahasasalah Stefany yang di culik ke underworld.

The Immortals|| LK 🔞Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang