BAB XVI

442 35 2
                                    

Di underworld tepatnya kerajaan demon para tentara vampire murni mulai mengepung benteng pertahanan kastil demon. Sedangkan yang lain langsung menyerbu kedalam kastil yang begitu sepi

"Kau yakin ini kamar sang Lord?" Tanya Lorenzo (Lazzaro) pada kesatrianya saat sudah berada di depan ruangan dengan pintu yang cukup besar melebihi ukuran pintu di kastil miliknya.

"Benar my king, sang lord ada di dalam, kami sudah memastikannya" balas sang kesatria.

"Kalian masuklah, aku tahu niat kalian" sautan suara berat dan dalam dari dalam ruangan besar itu.

Meneguk salivan kasar Lorenzo (Lazzaro) memberanikan diri masuk kedalam sendiri, mengintrupsi orang-orangnya untuk berjaga-jaga jika mereka mendapat serangan dari William dan Dominic yang mungkin tengah menjebak mereka

Masuk kedalam ruangan bernuansa gelap hanya di terbangi cahaya kristal berwarna ungu gelap yang sudah di aliri sihir agar dapat menjadi cahaya, juga dua obor dikedua sisi pintu dengan api biru abadi yang terus berkobar.

Terdapat ranjang dengan ukuran besar, lebih besar dari ukuran para immortal lainnya memperlihatkan tubuh besar makhluk dalam bulatan selimut yang tak melakukan pergerakan dengan dua tanduk dimana satunya telah menghilang karena di berikan pada keluarga Draco sebagai timbal balik setelah menyelamatkannya disini

"Apa timbal balik yang kau berikan padaku jika aku memberimu darahku Lazzaro?" Tanya Nagzio dengan penekanan di akhir kalimatnya.

Cukup terkejut awalnya karena sang Lord mengetahui kebenaran dirinya, namun ia kembali menetralkan mimik wajahnya kembali. Ia tahu ini pasti ulah keponakan sialannya.

"Bukan William yang memberitahuku, justru akulah yang memberi tahu William kebenarannya saat perang pertama dulu"

Kembali Lazzaro di buat tak berkutik atas semua kebenaran yang baru ia ketahui juga dan bagaimana sang Lord tahu isi pikirannya?

"Semua kekuatan para immortal takkan mempan untukku apalagi hanya menyegel pikiran, hanya sang malaikat terbuang yang mampu melenyapkan ku"

"Huh..... Maafkan aku meragukan kekuatanmu tuan, aku akan memberikan apapun permintaanmu"

"Baiklah, aku minta nyawamu"

"Apa? Tidak jangan itu tuan aku belum berperang dan kau akan mengambil nyawaku? Kau sama saja membela William dan berbuat curang"

"Kau benar, ini adalah perangmu dengan William dan para immortal lain yang kau rugikan karena keserakahan mu" sempat terdiam sejenak untuk berpikir. "Baiklah beri aku sebagian prajurit monster yang selama ini sudah kau buat dari para mayat vampir murni juga immortal lain yang kau hukum tanpa sebab"

"Apa? K-kau juga tau tentang itu tuan? K-kau___"

"Sudah kubilang aku tahu semua yang ada di under world juga apa yang kau lakukan bahkan rahasia sekecil apapun tentangmu yang memiliki putri dari matemu yang seorang manusia yang sudah kau bunuh"

"B-baiklah aku akan memberikan mereka padamu sebagian, tapi jangan buat menjadi  tentara William"

"Mereka akan menjadi pengikutku untuk menghuni kastil ini sebagai pelayan ku, William tak butuh mereka meskipun tentara monster itu meminum darahku"

"Baik aku menyetujuinya"

☘️☘️☘️☘️☘️☘️

"Oh jadi kau yang membantu Hobbit itu sampai ke dunia manusia tuan, nona" sapa Vict saat orang yang di maksud Ordo sang Hobbit tadi datang beberapa saat setelah Jacob dan Alice menjauh

The Immortals|| LK 🔞Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang