BAB XXXI

385 36 0
                                    

Berderap langkah beberapa orang menyusuri koridor sekolah, sudah lama sekali Felisa tidak menginjakkan lantai di sini karena keadaannya sebelumnya. Ia sangat merindukan suasana sekolah, syukurlah tadi pagi ia sudah makan dengan kenyang, termasuk darah Jacob sehingga ia masih bisa menahan keinginannya untuk menerjang teman-teman sekolahnya ini. Agak susah, tapi dengan sedikit perasaan simpatik yang ia punya dari sisi manusianya yang tertinggal ia harus bisa melewatinya. Jacob juga tak segan-segan memberikan pergelangan tangannya untuk membantu Alice.

Oh, sementara posisi Jerome dan Sean digantikan oleh Chris dan Zuvey. Mereka menjadi pengganti sementara. Sedangkan Dario, ia sekarang menjadi asisten tuan Altarick akhirnya. Ia akan ikut mengawasi para immortal muda juga saat di sekolah.

"Hari ini akan ada pertunjukan orkestra di kelas seni musik, apa kita akan melihat?" Tanya Zuvey yang memang baru di sekolah ini.

"Kalau ingin lihatlah, tapi tidak denganku dan Wendy kami harus sembunyi sebelum diseret ke panggung untuk pertunjukan bernyanyi selanjutnya." Jawab Rosie yang berjalan di barisan kedua bersama Jessica, Jimmy dan Jean.

"Ya, kau benar Rosie aku hampir saja lupa tentang itu." Saut Wendy dari belakang, ia berjalan dengan di peluk oleh Saga yang kini tengah memandang sinis dan dingin pada beberapa siswa laki-laki yang lewat memandangi mereka. Pria dingin itu masih ingat perkataan para pria di kantin tempo lalu.

"Aku ingin melihatnya juga, sudah lama aku tidak mendengar musik klasik lagi setelah mengenal kalian, boleh kah?" Alice berbisik pada Jacob yang juga tengah berjalan beriringan sambil merangkulnya mesra, di dekatnya ada pasangan putra mahkota dan putri mahkota, Victory dan Jane. Mereka berempat jalan paling belakang.

"Tentu saja, aku akan menemanimu." Jawab Jacob, kemudian mencium pipi cubby Alice dengan gemas secara terang-terangan di depan umum, yang mengundang pekikan dari beberapa siswa yang memang memperhatikan gerombolan penanggung jawab asrama itu berjalan. Membuat Alice cemberut karena malu menjadi bahan tontonan pagi-pagi.

"Aku juga ikut, aku juga ingin melihat orkestra sekolah, bolehkan Vict?" Saut Jane, mendapat tatapan dari Zuvey yang terlihat juga antusias.

Kemudian gadis mermaid itu menengok kearah pasangannya yang langsung mendapatkan usapan lembut dan anggukan dari Chris. "Kau bisa ikut bersama putri Jane dan putri Alice Zuvey, aku akan mengikutimu juga." Ucapnya.

"Jangan memanggilku begitu, panggil Alice saja, aku bukan seorang putri." Sautnya dengan ketus, ia masih dongkol dengan kelakuan mesum Jacob tadi, bahkan saat initangan pria itu tengah mengusap-usap pinggang rampingnya, sesekali bokongnya juga diremas. Agaknya setelah mendapat Alice seutuhnya kemarin sifat mesumnya bertambah parah.

"Emmm... Maaf tapi kau putri sang Lord baru, aku tak berani__"

"Sssttt.... Jangan membicarakan itu di dunia manusia, atau kita akan ketahuan." Peringat Reimon dari depan sana, ia memang berjalan paling depan bersama Joyi yang tengah asik dengan buku di tangannya. "Sudahlah, nanti semua akan melihat pertunjukan itu kecuali Jimmy, Rosie, Saga dan Wendy." Putusnya pada akhirnya.

"Tapi aku juga tak ingin melihat, aku ingin menyelesaikan tugasku di ruang musik." Tegas Joyi membuat Reimon menghela napas pasrah.

"Baiklah dan kami juga, aku akan menemani Joyi." Ucapnya Kemudian.

"Yeay, aku sudah tak sabar melihatnya." Pekik Zuvey karena merasa senang.

"Kenapa kau terus memandangi para siswa yang lewat dengan tatapan membunuh seperti itu Saga?" Wendy sedari tadi cukup terganggu dengan tingkah Saga, tidak seperti biasanya.

"Aku hanya tak suka manusia itu memandangmu, mereka akan menjadikanmu fantasy kotor mereka." Jawab Saga.

"Bukannya kau juga?" Sindir Wendy

The Immortals|| LK 🔞Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang