Chapter 16

81 66 2
                                    

Sesampainya Shaka ke rumah, Shaka langsung menyopot tas dan segera berganti baju lalu membersihkan dirinya dan Shaka menuju dapur untuk mengambil nasi dan lauk pauk untuk di makannya, untung saja Bi Ina sudah masak sejak jam 5 sore tadi jadi Shaka...

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Sesampainya Shaka ke rumah, Shaka langsung menyopot tas dan segera berganti baju lalu membersihkan dirinya dan Shaka menuju dapur untuk mengambil nasi dan lauk pauk untuk di makannya, untung saja Bi Ina sudah masak sejak jam 5 sore tadi jadi Shaka hanya makan dan mencuci piringnya yang kotor itu sendiri karena ia tak mau merepotkan Bi Ina, dan setelah Shaka mencuci piringnya Shaka menuju ke kamar untuk mengerjakan tugasnya dan di lanjutkan untuk belajar seperti biasanya lalu tiba-tiba saja Candra masuk ke kamar Shaka dan hanya mengatakan beberapa pepatah kata saja

"Shaka"

"Besok ada ulangan matematika, ayah akan panggilkan kamu guru les hari ini"

Shaka pun langsung membulatkan matanya dan kaget kenapa ayah tiba-tiba sekali? Shaka bisa belajar sendiri, kenapa harus di panggilkan guru les? Shaka sebenarnya nggak suka yah...

"Harus ya yah?"

"Iya"

Dan Candra langsung menutup kembali pintu kamar Shaka, tak lama kemudian Shaka merasakan sakit pada kepalanya dan di saat itu juga Shaka juga mengeluarkan cairan darah dari hidungnya kembali, Shaka panik dan tisu ada meja di ruang tamu lalu Shaka menutupi hidungnya menggunakan kain pakaiannya untuk segera mengambil tisu dan di bawa ke kamar Shaka. Tiba-tiba saja Shaka kembali merasakan sakit kepala yang sangat sakit tetapi Shaka harus tetap melanjutkan mengerjakan tugas dan belajar hanya karena dirinya tak mau ayahnya kembali kecewa kepada dirinya, lalu tak lama itu wajah Shaka terlihat pucat untung saja ia mempunyai lip balm untuk menutupi bibirnya yang memutih karena wajahnya yang pucat. Shaka melamun dan melihat dirinya didepan kaca

"Kenapa akhir-akhir ini aku sering merasakan pusing ya? Kenapa pipiku mulai tirus?"

Tak lama itu, Ayah memanggil Shaka dan membuka pintu kamar Shaka, Shaka segera membungkus kembali bekas tisu yang sudah terkena darah dari hidungnya itu untuk di buang di tempat sampah yang ada di kamar milik Shaka karena dirinya tak mau jika semuanya tau dirinya sakit akhir-akhir ini. Tak lama kemudian Candra menyuruh Shaka untuk segera turun ke bawah karena guru les yang di maksud ayahnya itu sudah datang, lalu Shaka bergegas mengambil buku-buku dan tugasnya untuk di kerjakan bersama guru les tersebut.

Dan sesampainya Shaka di ruang tamu Shaka terkaget ternyata guru les itu adalah temannya sendiri yang dari Bandung yaitu Athala Dewaraja, ia teman SMA Shaka yang dari Bandung tetapi Athala itu kakak kelas Shaka yang kebetulan saja pindah ke Jakarta untuk berkuliah di Jakarta.

"Loh? Shaka?"

"Bang Athala ya?"

Lalu mereka saling tos tangan dan saling menepuk pundak, kemudian Athala menyuruh Shaka untuk segera menyerahkan soal tugas yang di berikan oleh gurunya saat di kelas tadi. Dan setelah Athala melihat soal kimia itu Athala langsung paham dan segera mengajarkan sampai 5 soal, sesudah menyelesaikan tugas kimia, Athala mengambil buku paket matematika dan segera mengajarkan Shaka sampai Shaka paham dan kemudian ia memberi 3 soal matematika untuk Shaka yang untuk di coba mengerjakannya. Setelah 30 menit berlangsung Shaka telah menyelesaikan soal yang di beri Athala tadi dan kemudian Athala kembali mengecek jawaban milik Shaka dan ternyata ada 1 soal yang Shaka kurang teliti namun Athala tak memarahinya tetapi kembali di kerjakan lagi.

 Aku Kamu Dan Langit Senja✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang