Setelah juan selesai mandi dan berganti baju, Juan melihat Shaka yang sudah sadar dari pingsan yang ia alami dan sekarang Shaka sedang melamun sambil menggaruk garuk kepalanya, itu memang kebiasaan Shaka setelah bangun tidur tapi tidak melainkan ini terbangun dari pingsan lalu Juan pun langsung menuju ke kamar Shaka dan duduk di sebelahnya dan menyuruh Shaka segera mandi tetapi Shaka hanya menatap Juan saja tidak merespon apa yang Juan katakan, dan ternyata Juan lupa memasangkan alat bantu dengarnya memang Juan selalu lupa memasangkan alat bantu dengar sampai dirinya kesal jika Shaka hanya hah hoh hah hoh saja ketika ia sedang berbicara kepada Shaka, dasar...
Dan setelah Anka mandi bergiliran dengan Shaka lalu beberapa menit kemudian semuanya berkumpul di meja makan untuk makan bersama sama, namun kali ini Candra menjauh dari Shaka dan menjadi sangat pendiam tidak ada ocehan setiap pagi yang biasanya Shaka dengar, lalu Juan pun menatap Anka dan sambil melirik mengangguk angguk paham itu adalah kode berbicara secara diam diam yang biasa dilakukan oleh Juan dan Anka, Shaka yang melihatnya pun bingung ada apa sebenarnya yang ia katakan dan setelah itu Shaka ingin mengambil selai coklat di depan piring Candra dan takut ingin mengambilnya
"Yah, Shaka ambil selai ini ya?"
Lalu Candra hanya mengangguk anggukan kepala saja tidak ada bentakan apa apa dari Candra yang biasanya Shaka dengar setiap pagi, Shaka bingung ada apa dengan hari ini mengapa semuanya berbeda? Ahhh lupakan saja, waktu sudah menunjukkan pukul 06.35 Anka terburu buru karena ia ada jadwal piket pagi jika nanti ia tidak piket akan di kenakan denda 10 ribu, memangnya siapa yang mau bayar denda sebesar itu? Anka saja hanya setiap hari nya hanya di kasih ibu uang jajan 20 ribu itu pun juga Anka tabung untuk keperluan sekolahnya ingin sekali ia bekerja namun ia masih memikirkan ia harus kerja apa yang umur masih belasan
Kali ini yang mengantarkan sekolah adalah ayah karena pak Dani sedang sakit, setelah semuanya sudah masuk lalu tak lama Shaka masuk dan duduk di dekat ayah, rasanya canggung tak ada pembicaraan apa apa sehingga Anka lah yang memulai pembicaraan duluan
"Ayah tolong lebih cepat sedikit yah, Anka takut telat"
"Iya nak, tolong semuanya pegangan yang erat"
Shaka pun langsung terheran mengapa ayahnya hari ini sangat berbeda dari hari sebelumnya? Hari ini ayah tidak memarahi aku? Tumben sekali, tapi Shaka mau ayah begini terus, jangan marahin Shaka karena Shaka juga butuh kasih sayang dari ayah
||°||
Anka pun berlari terbirit-birit karena takut membayar denda nantinya, dan beruntunglah dia tidak terlambat hari ini melainkan belum ada orang di kelasnya hanya ada teman Anka yang di kelas terkenal pendiam namanya Bian, lalu Anka pun bertanya kepada Bian adakah yang sudah piket pagi ini tapi jawaban Bian pun hanya menggeleng gelengkan kepala saja, hmmm pantas saja ia tidak punya teman orang di tanya saja ia tak menjawab tetapi ia pintar sering mengikuti olimpiade sains di sekolahnya, lalu tak lama itu Anka menaruh tas dan buku paket di atas mejanya dan segera mengambil sapu untuk menyapu seluruh lantai kelasnya huhhh untung saja hari ini tidak telat bayangkan kalau hari ini telat pasti ia sudah membayar denda 10 ribu
KAMU SEDANG MEMBACA
Aku Kamu Dan Langit Senja✓
Fiksi UmumBantu baca sama vote yaaa Banyak teman teman yang tanya siapa itu Shaka? Shaka itu anak laki-laki yang di temu oleh Sarah dan Candra waktu mereka belum mempunyai anak, selepas Shaka mulai menginjak remaja dirinya sudah di perlakukan ayahnya tidak ad...