"Harus selalu bersyukur ok?, karena yang dilihat adalah hati nurani kita jika kita baik maka semua orang pasti menyukainya namun jika yang dilihat adalah penampilan maka belum tentu mereka mempunyai hati yang baik."
-Rakaditya Shaka MahendraHari ini tepat hari dimana Shaka akan di perbolehkan untuk pulang namun Shaka tetap harus memakai kursi roda karena keadaan kakinya yang sekarang menjadi lumpuh sementara karena ulah salah satu temannya, hanya saja Shaka tak menyalahkan Tian karena sudah menjadikan dirinya seperti sekarang. Shaka tak pernah mempunyai rasa dendam apalagi pemarah namun Shaka seorang pemaaf dan takut jika dirinya menjadi jahat lalu tak mempunyai teman di sekolahannya nanti.
Shaka hanya melamun karena merenungi penyakit yang ia alami, Shaka tak mau merepotkan semua orang termasuk bi Ina, Ibu, dan Gemintang. Shaka hanya membatin apa yang ia bicarakan di dalam hati
Bagaimana jika aku pulang nanti semuanya tau kalau aku punya sakit yang cukup parah? Aku nggak mau merepotkan Bi Ina, Ibu, dan juga Gemintang, mereka perempuan harusnya aku tak merepotkan mereka hanya karena penyakit ku saja.Gemintang yang baru saja selesai membereskan barang yang akan di bawa pulang melihat Shaka yang sedang melamun di depan jendela dengan meneteskan air matanya sedikit demi sedikit, Gemintang langsung mendekati Shaka dan memeluknya dari belakang membuat Shaka terkaget dan segera menghapus air matanya dan hanya saja Gemintang langsung berjongkok lalu mengusap air mata milik Shaka dengan cepat Gemintang mengalihkan pembicaraannya yang ingin mengajak Shaka untuk ke pantai nanti sore dan akan Gemintang bantu agar Shaka bisa berjalan seperti semula.
"Hapus yuk air matanya, gue nggak mau lo jadi cengeng begini ka lo lelaki dan harus kuat ya?"
"Pasti, kalau aku bisa"
"Pasti bisa ka, hmm gimana kalau nanti sore kita ke pantai? Kan lo kemarin tanya gue suka apa jadi sekalian gue mau ajak lo ke pantai berdua aja mau? Nanti gue bantu lo belajar jalan lagi sampai lo benar-benar bisa berjalan seperti semula"
"Ntang... Kamu baik, sebelumnya Shaka terimakasih banyak karena kamu sudah banyak membantu aku"
"Nggak perlu berterimakasih Shaka, apapun itu gue bakal siap bantu lo"
Tanpa aba-aba Gemintang langsung segera memeluk Shaka membuat Shaka semakin mengeratkan pelukan dari Gemintang, dan Shaka tiba-tiba merasakan perutnya yang sangat sakit membuat Gemintang panik lalu segera mengambilkan air hangat untuk Shaka minum dan membuatkan air panas untuk di masukkan ke botol dan segera mengompreskan ke perut Shaka agar merasa sedikit lebih berkurang rasa sakitnya. Ketika Gemintang membuatkan sereal untuk Shaka makan Shaka kembali mengeluarkan cairan darah dari hidungnya lalu segera mengambil tisu di pangkuannya, sebelumnya Shaka mengambil tisu untuk berjaga-jaga jika ia kembali mimisan dan benar saja dugaan Shaka benar dan dalam batin Shaka
Ibu... Pulangnya kapan? Shaka udah seminggu di tinggal Ibu sama Ayah ke luar negeri, disini Shaka cape bu... Shaka pengen peluk Ibu sama Ayah. Takut Shaka takut kalau Ibu sama Ayah pulang Shaka udah ngga ada di dunia gimana? Dan wishlist Shaka belum terpenuhi.
Ketika Gemintang melihat Shaka sedang memandangi foto Ibunya di handphone Shaka, Gemintang merasa kasihan kepada Shaka lalu sereal yang sudah selesai dibuat oleh Gemintang itu langsung di letakkan di atas meja. Gemintang meminta izin kepada Shaka untuk keluar ruangan sebentar saja dan Shaka hanya mengangguk anggukan kepala saja dan disitu Gemintang mengambil handphonenya untuk menelepon bundanya agar segera kesini, niatnya Gemintang mau Shaka tak terlalu merindukan Ibunya dan sedikit lebih tenang jika keberadaan Bunda Ifa ada disitu untuk menemani Shaka.
Lalu tak lama kemudian Bunda Ifa datang ke rumah sakit dan segera masuk ke ruangan Shaka, ketika Bunda Ifa membuka pintu disitu Gemintang sedang menyuapi Shaka sereal yang telah ia buat tadi karena tak tega melihat Shaka kelaparan karena Juan dan Anka masih sekolah dan belum pulang untuk membelikannya makanan. Gemintang yang melihat Bundanya sudah sampai dan meletakkan tasnya langsung semringah
"Lihat ka, Bunda gue datang buat jemput kita"
Shaka tak menoleh sekalipun hanya tetap melamun dan terus melamun sehingga membuat Gemintang menjadi kembali tak semangat, dan disitu Bundanya ingin bergantian untuk menyuapi Shaka dan deep talk bersama lalu Bunda Ifa menyuruh Gemintang untuk beristirahat sejenak sampai dokter menyuruh pulang nantinya dan disitu Gemintang hanya mengangguk anggukan kepala dan mengelus rambut milik Shaka dengan lembut.
Dan kembali ke Bunda Ifa yang ingin tau kenapa dirinya bisa menjadi seperti ini, ketika Shaka menceritakan semuanya kepada Bunda Ifa rasanya Bunda Ifa ingin menangis karena kasihan kepada Shaka. Ia membayangkan bagaimana menjadi seorang Shaka pasti dirinya putus asa dan ingin menyerah namun tidak dengan Shaka, Shaka kuat menghadapi semuanya tetapi dengan menangis karena dirinya lelah dengan keadaan.
Dan disitu Bunda Ifa memeluk Shaka dan menangis menjadi jadi karena tak kuat menahan tangisnya, semua orang jahat kenapa jahat? Memangnya anak ini salah apa? Bahkan ia tak berbuat apapun manusia tetap saja jahat kepadanya, memang dunia ini sangatlah tak adil bagi Shaka namun Shaka tak boleh merasa jika dirinya tak pantas ada di dunia, ia di sini hanya menjalankan tugasnya saja jika suatu saat nanti tugasnya sudah selesai Shaka akan pergi selama-lamanya.
"Bunda... Jangan menangis, Shaka tidak apa-apa Shaka kuat kok mungkin Shaka ada salah sama mereka jadinya semua orang tak suka sama Shaka"
Ketika Gemintang mendengar kata-kata yang keluar dari ucapannya ketika sedang memeluk Bundanya, Gemintang ikut menangis karena ia tipikal orang yang tak bisa menahan tangis.
||°||
Ketika Juan dan Anka menuju ke parkiran karena ia tak di jemput oleh pak Dani karena Juan yang meminta agar tak usah di jemput, Juan mendapat pesan dari Gemintang untuk segera pulang saja karena Shaka sudah pulang sejak jam 2 siang tadi. Juan mengajak Anka untuk membelikan kue tart kesukaan Shaka yaitu kue tart brownies yang di hiasi warna coklat dan bentuk beruang, dan Juan meminta Anka yang menyetir motornya karena dengan adanya Anka ketika membawa motor mereka sering membicarakan hal random sampai membuat Juan tertawa berbahak bahak karena tak kuat melihat Anka di motor hanya hah hoh hah hoh saja.
"ANKA SUKA APA?"
"HAH? BILANG APA?"
"SUKA APA? PASTI SUKA DIA YA?"
"ANJIR, NGGA DENGER"
Ketika Juan memelankan suaranya ketika di jalan Juan tertawa mengapa adiknya sangatlah berbeda, ketika berbicara keras Anka tidak dengarnya namun jika Juan berbicara pelan Anka mendengarnya.
"Anka suka dia ya?"
"SOK TAU BANGET"
Juan tertawa berbahak bahak sampai memukuli helm milik Anka, ketika sampai di toko kue Juan tak berhenti tertawa karena tingkah Anka yang selalu saja membuat Juan menggeleng gelengkan kepalanya. Anka dan Juan pun masuk dan memesan yang di riquest Anka yaitu kue tart brownies diolesi dengan krim warna cokelat dan dihias bentuk beruang grizzly.
Dan 30 menit pun selesai Juan dan Anka segera membayarnya dan segera pulang untuk memberikan kue kepada Abangnya.
Haloo, stay tuned yaa! Upload setiap hari Minggu✨
KAMU SEDANG MEMBACA
Aku Kamu Dan Langit Senja✓
Fiksi UmumBantu baca sama vote yaaa Banyak teman teman yang tanya siapa itu Shaka? Shaka itu anak laki-laki yang di temu oleh Sarah dan Candra waktu mereka belum mempunyai anak, selepas Shaka mulai menginjak remaja dirinya sudah di perlakukan ayahnya tidak ad...