Chapter 9

86 75 4
                                    

Pagi hari pun tiba dan Shaka segera mempersiapkan diri untuk pergi ke sekolah hari ini dan seperti biasa Shaka harus membangunkan kedua adiknya itu tetapi saat Shaka akan membuka pintu kamar adiknya Juan pun yang duluan membuka pintunya membuat Sh...

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Pagi hari pun tiba dan Shaka segera mempersiapkan diri untuk pergi ke sekolah hari ini dan seperti biasa Shaka harus membangunkan kedua adiknya itu tetapi saat Shaka akan membuka pintu kamar adiknya Juan pun yang duluan membuka pintunya membuat Shaka terkejut.

Setelah itu Shaka duduk di meja makan untuk segera sarapan, seperti waktu itu Candra hanya berbicara kepada Juan dan Anka tetapi tidak dengan Shaka, lalu Juan pun melirik ke arah Shaka karena merasa kasihan kepada Shaka, mengapa abang tidak seperti aku dan Anka? Ayah tidak adil, ayah jahat sama abang Juan nggak suka sama ayah dan pada akhirnya selesai sarapan tanpa berbicara sekalipun rasanya hening karena Sarah sudah berangkat kerja duluan sekitar jam 5 pagi, jika ada Sarah pasti suasana tidak begitu hening.

Tanpa lama pun Shaka dan kedua adiknya menuju kearah mobil dan berangkat ke sekolah, waktu sudah berlalu 20 menit Shaka pun terus mengingat rumus pelajaran fisika yang akan ia kerjakan di soal ujian nanti dan Shaka tak henti menghafalkan rumus rumus itu sampai pada akhirnya tibalah kesekolah dan Shaka tersenyum senang karena ia beberapa hari yang lalu meninggalkan sekolah baru ini begitu lama.

Sementara Juan Anka pun langsung menuju ke kelas mereka masing masing dan begitupun Shaka ia takut jika dirinya yang sekarang sudah tidak sempurna lagi sekarang ia harus memakai alat bantu dengar, bagaimana kalau nanti ia di bully? Shaka takut dengan kejadian yang sama seperti sekolah yang dulu ia tempati, shaka dibully karena orang tua yang selalu sibuk sampai tak mau mengambilkan rapot Shaka.

"Nak? Ayo masuk kenapa ngalamun disini, gabaik ayo cepat masuk"

Lalu Shaka pun tersentak oleh Bu Ratna karena ia dikagetkan saat ia melamun, dan saat itu Shaka duduk kembali di bangku dekat Gemintang, Shaka lihat Gemintang tertidur di atas meja sampai Shaka tak rela untuk membangunkannya lalu Shaka pun menyingkirkan rambut Gemintang kebelakang telinga dan begitu cantiknya saat Gemintang tertidur, Shaka tersenyum lalu Shaka melihat ikat rambut gemintang yang bergambar beruang pink yaitu lotso itu sama seperti halnya ia sangat menyukai beruang coklat atau Grizzly, tapi Shaka terpaksa membangunkan Gemintang karena Bu Ratna menyuruhnya untuk membangunkan Gemintang.

"Hey... Ntang ayo bangun, kelas akan segera di mulai ntang, pasti tidurnya larut malam?"

Gemintang pun langsung terbangun dan ntah yang ia mimpikan dengan cepat ia memeluk shaka dan sambil berkata ka jangan tinggalin gue sendirian disini gue takut, gue mohon jangan pergi....

Shaka pun langsung membalas pelukan dari gemintang dan mengusap pipi basah milik Gemintang karena ia menangis di pelukannya, lalu salah satu murid laki laki melihat Shaka penuh dengan rasa benci mengapa Shaka yang harus memeluk lo ntang? harusnya gue yang peluk lo bukan Shaka...

Jam 8 pun berlangsung Bu Ratna membagikan soal ulangan fisika, lalu Shaka mengerjakannya soal itu sama seperti yang Shaka pelajari tadi malam, namun ada dua soal yang Shaka tidak mengerti akhirnya Shaka lewatkan soal yang susah dan mengerjakan soal soal yang lain, suasana kelas sangat hening karena semua murid sedang mengerjakan soal fisika yang menurut mereka itu adalah soal yang sangat. menyeramkan karena banyak rumus rumus yang harus mereka hafalkan.

Sudah sekitar 1 jam dan waktu tersisa 5 menit dan Shaka pun selesai mengerjakan semua soal namun tidak dengan 2 soal yang masih Shaka pandangi lalu waktu sudah selesai dan Shaka hanya mengerjakan 1 soal yang sulit dan yang 1 lagi shaka tidak dikerjakan karena waktu sudah selesai, lalu semua murid maju kedepan untuk mengumpulkan soal soal yang baru saja mereka kerjakan.


||°||

Shaka berubah menjadi tegang tidak sepeti sebelumnya karena soal akan dibagikan hari itu juga, Shaka takut juga nilai yang ia kerjakan tidak sesuai apa yang di minta ayahnya Gemintang yang melihat itu langsung memegang tangan Shaka yang dingin dan menenangkan Shaka agar tidak terlalu panik untuk menerima nilai hari ini, tak lama setelah kertas soal Gemintang di bagikan selanjutnya giliran Shaka, ia di buat kaget dengan nilainya dan benar saja ia hanya mendapat nilai 98, gimana jika dirinya di hajar oleh ayahnya karena nilai yang Shaka dapatkan hanya 98?

Shaka pun duduk kembali dan langsung ingin menangis pada saat itu juga tapi ia tersadar jika dirinya saat ini sedang berada di sekolah, ia tak berani menangis di hadapan Gemintang, dan Shaka melihat kertas Gemintang yang mendapat nilai hanya 99, jam istirahat pun berbunyi Shaka membawa bekal yang ia bawa untuk dimakan bersama Gemintang dan Gemintang menatap shaka tanpa berkedip dan Shaka langsung bertepuk hingga membuat gemintang kaget dengan tepukan shaka.

"Ga boleh melamun, nanti kerasukan mau? Sekarang makan Shaka suapin"

Gemintang tak bisa berkata kata, hanya baru ini dirinya menemukan orang yang baik kepada dirinya, tak seperti dulu ia tak punya teman bahkan 1 pun tak ada, namun saat ini ia sudah menemukan orang yang tepat, tapi mustahil jika dirinya harus terus bersama Shaka.

Dan Shaka pun mulai mengambil nasi dan sayur menggunakan sendok dan menyuapi Gemintang dengan teliti takut jika terburu buru Gemintang akan tersedak nantinya, dan 10 menit mereka selesai dengan makannya, Shaka pun kembali sedih dan Gemintang yang baru saja selesai minum langsung tertuju kepada Shaka.

"Kenapa ka? kok sedih"

Shaka pun langsung menoleh kearah gemintang dan berkata.

"Aku dapat 98 ntang, Shaka takut"

Gemintang pun merasa heran, itu nilai yang bagus tapi mengapa Shaka sedih?


halo halooo maaf ya baru upload, kemarin aku sibuk gaiss hehe

jangan lupa follow sama vote ya biar aku bisa semangat upload tiap hari stay tuned

 Aku Kamu Dan Langit Senja✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang