Chapter 10

89 75 6
                                    

Jam menunjukkan pukul 3 sore yang seharusnya murid-murid akan segera pulang, namun Shaka hanya terdiam di kelas yang semua murid sudah pada pulang dan tinggal Shaka dan Gemintang, Gemintang heran kepada Shaka terus memandangi kertas soal itu? Ada ...

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Jam menunjukkan pukul 3 sore yang seharusnya murid-murid akan segera pulang, namun Shaka hanya terdiam di kelas yang semua murid sudah pada pulang dan tinggal Shaka dan Gemintang, Gemintang heran kepada Shaka terus memandangi kertas soal itu? Ada apa dengan dirinya, lalu Gemintang yang sedang memakai sweater itu langsung kembali duduk dan bertanya kepada Shaka

"Ka? Kok nggak pulang?"

Shaka hanya memandangi Gemintang dan kembali menunduk tak ada kata satu pun yang ia katakan, Shaka mulai berbicara kepada Gemintang jika dirinya takut untuk pulang dengan keadaan dirinya mendapatkan nilai hanya 98 saja, Shaka takut jika dirinya di hajar oleh ayahnya, namun Juan dan Anka menghampiri di kelas Shaka dan terheran kenapa hari ini Shaka tidak keluar duluan? Biasanya yang keluar duluan dan menunggu kita kan bang Shaka, kenapa sekarang hari ini sangat berbeda? Ada apa dengan dirinya?

Lalu Juan pun duduk di bangku depan Shaka yang terdapat Shaka menunduk sudah 15 menitan, akhirnya Anka bertanya kepada Gemintang, namun jawaban Gemintang hanya memberikan kertas soal milik Shaka dan Juan pun mengerti apa yang di rasakan oleh abangnya itu, pasti jika abangnya mendapat nilai kurang dari 100 akan di marahi oleh sang ayah lagi sehingga abangnya tidak bisa berkata kata lagi

"Ntang... Aku takut pulang, Shaka izin menginap di rumahmu ya ntang? Shaka tidur di sofa pun nggak apa apa"

Gemintang pun langsung mengiyakan Shaka yang sejak tadi dirinya sangat ketakutan, sementara Juan dan Anka pun hanya ikut mengangguk anggukan kepala saja, tak heran jika Shaka takut kepada ayahnya karena dirinya sangat trauma akan kejadian waktu itu terulang kembali, namun Shaka hanya bisa pasrah dan memaafkannya saja

||°||

Candra sudah menunggu lama sampai setengah jam namun ketiga putranya itu pun tak kunjung keluar dari kelasnya sehingga Candra hanya berdecak sebal, namun hanya Juan dan Anka saja yang keluar sedangkan Shaka tak keluar dan Candra bingung akan hal itu, kenapa Shaka tak keluar? Apakah dia ingin nginap di sekolahan? Candra pun tak memperdulikannya melainkan langsung mengajak Juan dan Anka pulang, terlihat dari jauh Shaka sedang melihat Juan, Anka, dan ayah, mengapa aku tidak di cariin yah? Apa aku buruk sekali ya di mata ayah, Shaka cuma pengen ayah mengerti perasaan Shaka, itu saja ku mohon....

Lalu Juan pun hanya terdiam dan Anka tetap saja bermain game dihandphone nya dan tak lama itu Candra membuka suara bertanya kepada Juan, bagaimana jika nanti ayah menanyakan bang Shaka ada dimana aku harus beri jawaban apa? Juan pun terus memikirkan hal itu dan benar saja Candra menanyakan keberadaan Shaka mengapa dirinya tak ingin pulang bersama mereka

"Juan, abangmu kemana? Berani sekali dia kabur dari ancaman ayah, lihat saja nanti kalau pulang abangmu akan rasakan akibatnya"

Juan pun terus tak henti memikirkan jika nantinya Shaka akan dihajar kembali oleh ayah, Juan rasanya ingin menangis tetapi itu masih di mobil tak ingin dirinya lemah dihadapan ayahnya, akhirnya Juan pun mengingat kembali perkataan dari Shaka Juan... Kalau ada masalah cerita sama Abang ya? Jangan di pendam sendiri itu gabaik, kalau di depan Anka sama ayah Juan jangan menangis nanti Juan akan di cap jadi anak yang lemah, Abang gamau itu terjadi... Dan Juan pun akhirnya menangis tetapi di tutupi oleh jaket yang ia kenakan tak lama itu Anka pun mendengar jika Juan sedang menangis

"Bang Juan kenapa kok nangis? Anka ada salah ya?"

Juan pun langsung mengusap kembali air mata yang terjatuh tak mau jika dirinya menangis di hadapan Anka dan ayah

||°||

Gemintang pun mempersilahkan Shaka untuk duduk di ruang tamu, ketika Shaka melihat foto keluarga Gemintang rasanya ia iri dengan hal itu, dulu keluarga Shaka memang cemara ntah kenapa semenjak dirinya menginjak usia 15 tahun menjadi keluarga yang tak cemara lagi hanya sibuk dengan pekerjaan mereka masing masing

'Ibu... Ayah... Shaka kangen di peluk kalian, Shaka harap itu semua pasti akan kembali seperti dulu lagi ya?"

Gemintang pun langsung duduk di dekat Shaka dan di ikuti oleh Ifa yaitu bunda dari Gemintang dan tidak lama itu Ifa membawakan Gemintang dan Shaka cemilan untuk mereka makan, sementara Gemintang menanyakan apa yang terjadi sehingga dirinya ingin sekali menginap dirumah Gemintang, dan Shaka langsung menceritakan semuanya

(Flashback on)

"Shaka! Kamu besok pagi harus sekolah, dan ada ulangan fisika kamu harus mendapatkan nilai 100 jika selain itu jangan harap kamu anggap jadi anak ayah dan akan rasakan akibatnya Shaka!"

(Flashback off)

Itu yang membuat Shaka merasa terancam dan takut ingin pulang sehingga dirinya ingin menginap di rumah Gemintang, sementara Ifa terus memandangi Shaka karena merasa kasihan kepada Shaka akhirnya Ifa pun memeluk Shaka dan Shaka pun menangis di pelukan bunda dari Gemintang, tapi apa yang Gemintang lihat itu menjadi ikut menangis dan memeluk Shaka dari belakang

Halo halooo maaf ya baru upload soalnya aku lagi sakit gaisss

Bantu baca sama vote yang banyak banyak ya.... Stay tuned

 Aku Kamu Dan Langit Senja✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang