Bab 39: Jealous

776 54 0
                                    

SMA Gwangseong, Seoul City

3 hari bersekolah di Gwangseong, ada satu hal yang disadari oleh Jaehyuk. Yaitu adanya sosok yeoja berbeda kelas dengannya yang sepertinya tengah mengejar sang kekasih. Jaehyuk bahkan sama sekali belum tahu nama Yeoja itu. Tapi setiap jam istirahat tiba, atau saat Jeongwoo berlatih basket, sang Yeoja selalu ada untuk melihat Jeongwoo. Bahkan saat Jeongwoo sudah menolak ajakan sang yeoja, sepertinya tak membuat snag yeoja gentar dan bergerak mundur.

Seperti saat ini, ketika jam pulang sekolah tiba dan Jeongwoo harus berlatih basket. Jaehyuk yang memilih duduk diatas tribun bagian paling pojok, menunggu Jeongwoo sembari menulis untuk chapter terbaru cerita Blackswan harus menahan kesabarannya karena sosok yeoja cantik itu juga tengah duduk di tribun sembari bersorak menyemangati seorang Park Jeongwoo.

Jeongwoo !!! Kau keren sekali !!!

Jeongwoo-ya ! Semangat !

Begitulah kurang lebih teriakannya yang membuat Jaehyuk jengah. Bahkan Jaehyuk bisa melihat di tangan sang yeoja telah tersedia sebotol air dan juga sehelai handuk kecil.

Sementara dirinya ? Dirinya tidak membawa apapun ya karena Jeongwoo sudah membawa dua benda itu di dalam tasnya. Dan yang memasukkannya juga Jaehyuk sesaat sebelum keduanya berangkat sekolah.

Dari tempatnya duduk, Jaehyuk bahkan mulai bisa melihat bahwa sang Yeoja itu mulai mengumpulkan banyak foto candid sang kekasih. Jaehyuk ingin melarang, tapi nanti jika semua orang tahu dia kekasoh Jeongwoo bagaimana ? Lalu, apakah benar jika Jaehyuk melarang seseorang untuk memfoto kekasihnya, bukankah itu hak yeoja itu juga. Jatuh cinta itu hak semua orang kan ?

Karena blunder dengan pikirannya sendiri, Jaehyuk memilih menyingkir. Ia akan menunggu Jeongwoo di parkiran saja. Jika terus disini. Jaehyuk tak yakin bahwa ia bisa menahan diri untuk tidak melabrak sosok Yeoja itu.

*******

Junkyu masih menunggu seorang Watanabe Haruto yang berniat menjemput dirinya, di depan gerbang sekolah. Namun sudah 10 menit terlewati, sosok namja Watanabe itu tak kunjung juga terlihat.

Mark yang baru saja berjalan dari kedai di sebrang sekolah pun tak sengaja melihat Junkyu dan bergerak mendekatinya.

"Junyu-ssi, belum pulang ?" Tanya Mark.

"Ah, itu aku masih menunggu teman menjemputku." Balas Junkyu.

"Mau kuantar pulang saja ? " tanya Mark.

"Tid-tidak perlu, kau kan hari ini ada latihan basket. Nanti kau repot harus bolak-balik ke sekolah, Mark-ssi." Balas Junkyu sembari menggaruk belakang kepalanya.

"Itu bukan masalah jika mengantarkan seorang secantik dirimu, Junkyu-ssi." Puji Mark yang tentu saja membuat Junkyu cukup salah tingkah. Baru kali ini ia mendengar ada yang memujinya cantik.

"Bagaimana Junkyu-ssi ?"

"Emmm...ak-"

Tin ! Tin !

Belum juga Junkyu menjawab, mobil Haruto tiba dan kini mulai menampakkan sosok bertubuh tinggi dengan wajah rupawan.

"Kim Junkyu, ayo pulang." Ucap Haruto dengan nada dingin.

Tadi ia sempat melihat keakraban antara Junkyu dan Mark dan entah kenapa itu membuatnya tak suka. Apalagi kini sorot mata Mark juga seperti menantang ke arahnya.

"Dia kekasihmu ?" Tanya Mark pada Junkyu. Mendengar pertanyaan itu Junkyu menggeleng ribut. Ia bahkan memberikan tanda "tidak" dengan menyilangkan kedua tangannya.

TABOO BOYFRIEND (JEONGJAE)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang