Bab 35: Kabur

580 53 0
                                    

Yonsen Street, Seoul City

"Baik, Pak. Akan kami kabari lagi jika sudah 24 jam nanti."

Tut !

"Bagaimana ?" Tanya Jihoon pada Hyunsuk disampingnya.

"Polisi tidak menerima laporan orang hilang jika belum 24 jam." Balas Hyunsuk sembari menggigit ibu jarinya.

"Sial !!!! " umpat Jihoon. Hampir 20 menit menyusuri setiap jalan yang mengarah Ke SMA Yonsen dan mereka belum juga menemukan dimana Park Jeongwoo.

Tliitttt...Tliittttt....

Ponsel Hyunsuk kembali berdering.

"Oh, Ruto-ya, kau sudah menjemput Junkyu ?" Tanya Hyunsuk pada sang penelpon yang ternyata adalah Haruto.

".................."

"Mwo ? Yak !!! Jangan bercanda Ruto-ya, kami tengah pusing mencari Jeongwoo dan sekarang kau malah membual. Junkyu pasti ada diapartemennya." Omel Hyunsuk.

"..................."

"Oh, Tuhan....." Hyunsuk menutup rapat-rapat mulutnya dengan tangannya. Keterkejutan Hyunsuk membuat Jihoon mengalihkan atensinya pada Hyunsuk.

"Baiklah kalau begitu, aku serahkan Junkyu padamu...."

Tut !

"Wae ?"

"Jihoon-ah, Junkyu juga menghilang."

Ciiiiiitttttttt

Jihoon membanting stir ke kiri lalu mengerem dadakan mobilnya.

"Whaatt !!!!"

******

Kawasan Industri Kaesong, Perbatasan Seoul

Ergghhhh.......

Erangan keluar dari seorang namja yang kini terlihat babak belur hampir diseluruh tubuhnya. Bahkan hanya untuk menggerakkan jari-jarinya, ia merasa kesulitan.

"Arghhh....sshhh...sakit sekali..." lirihnya dengan bibir bawah yang membiru akibat di pukul berkali-kali oleh suruhan sang kekasih Haruto, Hanni. Ya, namja itu adalah Junkyu yang kini tengah mencoba untuk sedikit bangun.

Junkyu berusaha sangat keras untuk merangkak dan membuat punggungnya bersandar ke dinding. Membuat kakinya menyelonjor dan memutar pandangan untuk melihat dimana dirinya kini berada.

"Pabrik, jadi mereka membuangku ke pabrik. " lirihnya. Sejenak Junkyu mencoba mengumpulkan kembali tenaganya. Ia masih sangat bersyukur bahwa meski tubuhnya remuk dan babak belur, Tuhan masih berbaik hati membuatnya kembali tersadar.

Junkyu meraba saku seragamnya. mencoba mencari ponsel miliknya.

"Ah, sial....ponselku masih di dalam tas. Pasti ketinggalan di sekolah sekarang" Keluh Junkyu sembari mencoba menahan rasa sakit di sekujur tubuhnya.

Junkyu yang lelah, mulai berpikir untuk tidur saja di tempat ia duduk sekarang, apalagi ruangan pabrik bekas yang kini gelap itu benar-benar membuatnya yang tengah lemah semakin merasa lelah dan mengantuk.

Tapi, saat dimana tubuhnya sedikit oleng dan hampir terjatuh kearah samping, sesuatu yang mengganjal disakunya membuat Junkyu merasa tak nyaman. Junkyu pun mengecek bagian saku kanan celananya dan baru teringat bahwa ia melepas smartwatch miliknya sesaat sebelum dirinya masuk ke dalam kamar mandi. Junkyu yang melihat smartwatch itu pun senang bukan main. Ia merasa telah mendapatkan satu pertolongan lagi dari Tuhan.

TABOO BOYFRIEND (JEONGJAE)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang