Bab 48: Masalah -Masalah

429 44 0
                                    

SMA Gwangseong, Seoul City

"Sudah sampai mana ?"

Deg /

Jaehyuk terkejut. Sosok Jeno Lee kini telah berada di sampingnya dengan tangan yang menumpu di mejanya. Berusaha melihat ke arah buku gambar berukuran A3 miliknya.

Jaehyuk terdiam. Seluruh tubuhnya entah mengapa terasa merinding hanya dengan mendengar suara itu berada tepat di dekat telinganya.

"Apa kau kesulitan, mau seonsaengnim bantu ?"tanya Jeno Lee sembari diam-diam tangannya menyentuh paha Jaehyuk. Membuat sosok Jaehyuk seketika tercekat. Badannya membeku tanpa tahu apa yang harus dilakukan. Apa ia harus berteriak ? Atau ia harus berdiri dan menyingkirkan tangan Jeno ? Jaehyuk blank.

"Yoon Jaehyuk, butuh bantuan ?" Tanya Jeno lagi bahkan tangannya mulai bergerak sedikit ke bagian paha dalam Jaehyuk.

Semua perbuatan Jeno tak bisa disadari oleh siswa lain karena semuanya tengah berkonsentrasi dengan tugas mereka masing-masing. Apalagi dengan posisi seperti seakan tengah mengajari Jaehyuk, benar-benar pas dan bisa menutupi pelecehan yang sudah Jeno lakukan pada Jaehyuk.

"Tid-tidak Seon-saengnim, Jun-Junkyu bis-bisa membantuku." Balas Jaehyuk gugup. Dengan sedikit keberanian, ia menyingkirkan tangan Jeno.

Mendengar itu, sosok Jeno Lee mengangguk. Seringai puas terpancar di sudut bibirnya kala menyadari bahwa sang namja Yoon memiliki rasa takut terhadap dirinya. Memudahkan dirinya untuk menjalankan rencananya nanti.

Jeno berjalan ke depan. Kembali duduk di meja guru. Dan saat Inilah waktu dimana seorang Yoon Jaehyuk sama sekali tidak bisa menikmati pelajaran dengan tenang. Hanya dengan sedikit mendongak ke arah meja guru saja, Jaehyuk bisa tahu jika sosok Jeno Lee tengah begitu menelanjangi dirinya dengan tatapannya yang begitu intense. Bahkan smirk yang begitu tipis itu, Jaehyuk yakin itu juga juga tertuju untuknya.

Menyadari kegelisahan Jaehyuk, Junkyu pun bertanya.

"Gwenchana ? Kau terlihat gelisah, Jae. Kau sakit ?" Tanya Junkyu sembari berbisik. Sepelan mungkin agar guru baru mereka, Jeno Lee tidak menegur dirinya.

"Tid-tidak, i'm fine hanya...sedikit kesulitan dengan tugas ini." Balas Jaehyuk sembari tetap mencoba tersenyum.

"Hey, tenang saja, tak usah di pikir terlalu dalam, satu nilai jelek di satu mata pelajaran tidak akan membuat rapormu jelek." Ucap Junkyu dengan senyumnya yang begitu berbinar. Cukup membuat hati Jaehyuk sedikit bersalah karena telah berbohong.

"Em, baiklah..." balas Jaehyuk. Ia tak bisa mengutarakan apa yang ia rasa pada Junkyu, ia malu, tak mungkin masa lalu seburuk dan semenjijikkan itu akan ia ceritakan pada Junkyu. Apalagi, Jeongwoo.

Tetttttt......Tetttttt......

Bel istirahat berbunyi.

"Okay, Class waktu kita hari ini berkahir, silahkan kalian lanjutkan pekerjaan kalian di rumah. Sampai bertemu dipertemuan selanjutnya." Ucap Jeno Lee yang bahkan sebelum meninggalkan kelas, ia sempat mengedipkan sebelah matanya ke arah seorang Yoon Jaehyuk.

********

Apartemen Jihoon, Seoul City

Ting Tong !

Jihoon mengernyitkan dahinya, ini sudah pukul 10 malam, siapa yang malam-malam bertamu ke apaetemennya, begitu pikir Jihoon.

Awalnya Jihoon berniat untuk mengabaikan tamu yang datang, namun bunyi bel yang terus menerus berdentang membuat Jihoon akhirnya melangkah ke depan dan membuka pintu apartemen. Dan betapa terkejutnya Jihoon, karena yang sedari tadi memencet vel rupanya adalah sang kekasih.

TABOO BOYFRIEND (JEONGJAE)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang