Bab 50: Jihoon- Hyunsuk

444 40 0
                                    

Rumah Hyunsuk, Kompleks Gangnam, Seoul

Hyunsuk menarik nafasnya panjang. Memandangi rumah megah yang berdiri kokoh dari sebrang jalan dimana kini mobil Jihoon tengah berada. Ada sedikit keraguan yang muncul dalam hatinya untuk bertemu kembali dengan kedua orang tuanya. Ragu apakah sifat pemaksa sang Appa akan bisa luluh dengan segala perkataan yang akan Jihoon dan dirinya keluarkan.

"Ayo, keluar. Sebelum kemari aku sudah menghubungi paman Choi. Dia pasti sudah menunggu kedatanganmu." Ucap Jihoon sembari tersenyum pada sang kekasih.

Hyunsuk menundukkan kepala.

"Haruskah kita kembali ke apartemenmu saja ?" Tanya Hyunsuk pada Jihoon.

"Ada apa ? Kau ragu ?" Tanya Jihoon pada sang kekasih. Dan Hyunsuk pun menganggukkan kepalanya perlahan.

Jihoon tersenyum kecil. Ia raih tangan Hyunsuk dan menggenggamnya begitu erat.

"Kita tidak akan tahu hasilnya jika tidak kita coba, Hyunsuk-ah...." ucap Jihoon yang seketika membuat wajah Hyunduk mendongak. Menatap Jihoon dengan pandangan yang sulit untuk dideskripsikan.

Jihoon melepas genggamannya pada tangan Hyunsuk. Keluar dari mobil untuk membuka pintu disebelah Hyunsuk, dan menarik tangan Hyunsuk keluar dari dalam mobil.

Keduanya berjalan sembari bergandengan tangan hingga sampai di depan pintu rumah Hyunsuk. Jihoon hendak memencet bel rumah Hyunsuk namun secepat mungkin tangan Hyunsuk menahannya. Jihoon kembali tersenyum pada Hyunsuk dan mengkode Hyunsuk untuk menyingkirkan tangannya dari tangan Jihoon.

Ting Tong ! Ting Tong !

Belum ada sahutan apapun dari dalam rumah. Hyunsuk berpikir bahwa Appanya mungkin memang tak ingin bertemu dengannya.

Ting Tong ! Ting Tong !

"Tidak akan dibuka, ayo pulang saja, Ji...." ucap Hyunsuk dengan nada yang begitu pasrah.

"Tunggu dulu, sayang...." ucap Jihoon sembari kembali memencet bel untuk yang ketiga kali.

Ting Tong ! Ting Tong !

"Sudahlah, Ji. Tidak akan dibuka. Mereka pasti tidak ingin melihatku lagi. " ucap Hyunsuk dengan wajah tertekuk dan mata yang berkaca-kaca.

Jihoon menghela nafasnya dalam. Memang saat ia menghubungi Appa Hyunsuk, Tuan Choi tidak berkata "iya" atau "tidak" secara gamblang.

"Sudah tiga kali, mungkin kita bisa mencobanya lagi besok." Ucap Jihoon sembari mengusap punggung Hyunsuk. Ia sendiri juga tidak ingin terlalu memaksa, takut akan semakin mengecewakan Hyunsuk.

Keduanya kini berbalik, berniat pergi dari rumah Hyunsuk. Namun.....

Ceklek !

Pintu terbuka, dan disana telah ada sosok Eomma Hyunsuk, Nyonya Choi yang berdiri tepat di tengah-tengah pintu.

"Masuklah, Appamu sudah menunggumu, Hyunsuk-ah."ucap Nyonya Choi sebelum berbalik dan melangkah pergi meninggalkan Jihoon dan Hyunsuk yang kini saling menatap.

********

Kini, suasana di ruang tamu benar-benar tegang. Bahkan sangking tegangnya, suara detik jam dinding sampai terdengar di pendengaran Hyunsuk. Hanya dari melihat wajah Appanya saja ia tahu sebesar apa kekecewaan lelaki paruh baya itu pada Hyunsuk, ia melarang Eomma hyunsuk, Choi Jennie untuk membuatkan minum untuk Jihoon dan Hyunsuk.

"Sudah selesai acara kaburmu, Choi ? Appa kira kau tidak ingat rumah !" Sindir Tuan Choi pada Hyunsuk.

Hyunsuk masih terdiam. Ia masih belum berani menyahuti ucapan sang Appa.

TABOO BOYFRIEND (JEONGJAE)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang