Bab 44: Slowmotion

599 49 1
                                    

Perpustakaan,SMA Gwangseong, Seoul CIty

Sret....Sret....Sret

Suara pena yang tengah mencoret beberapa jawaban dari setiap lembar jawaban terdengar cukup nyaring ditelinga seorang namja tampan yang kini tengah menggigit bibirnya penuh kekhawatiran lantaran menunggu namja cantik di depannya menyatakan berapa banyak soal yang berhasil di jawabnya.

"Dari 10 soal benar 5 dan salah 5, lumayan ada peningkatan, good job Jeongwoo-ya..."puji Jaehyuk pada sang kekasih.

"Benarkah ?" tanya Jeongwoo dengan senyum yang merekah.

"Ya, tapi jika ini untuk ujian tentu saja tidak akan membuatmu lulus." timpal Jaehyuk lagi yang seketika membuat Jeongwoo kembali meletakkan kepalanya di bangku meja.

"Ah, molla..." keluhnya sembari memejamkan mata.

Sepertinya 2 jam belajar bersama Jaehyuk di perpustakaan benar-benar menguras tenaganya. Mendengar keluhan Jeongwoo, Jaehyuk hanya tersenyum sembari mengusak lembut rambut sang dominan.

"Istirahatlah sembari menunggu aku mengerjakan 10 soal milikku, setelah itu kita pulang." Ucap Jaehyuk lagi. Jeongwoo membuka matanya.

"Lalu bagaimana dengan ujianku nanti ?" Tanya Jeongwoo.

"Kau masih punya hari esok, pelan-pelan saja. Semampunya. Setidaknya kemampuanmu sekrang lebih meningkat dari yang lalu." Balas Jaehyuk pada Jeongwoo.

"Begitukah ?" Dan Jaehyuk lagi-lagi mengangguk.

Ya, memang sudah sejak 3 hari terakhir sejak liburan mereka di Jeju. Setiap pulang sekolah dan Jeongwoo tak memiliki latihan basket, maka Jaehyuk akan menjadi tutor untuk seluruh mata pelajaran bagi seorang Park Jeongwoo. Hal itu dilakukan karena jika malam tiba, Jeongwoo harus mengurus pekerjaannya mengontrol bar. Dan saat Jeongwoo mengontrol bar lah baru Jaehyuk memiliki waktu belajar untuk dirinya sendiri. Apalagi jam buka perpustakaan mendekati ujian semester selalu ditambah, membuat keduanya bisa berada disana setidaknya hingga senja tiba. Ya meskipun yang paling sering datang hanyalah Jaehyuk dan Jeongwoo.

Seperti saat ini, hanya ada mereka berdua di perpustakaan, bahkan penjaga perpustakaan tengah keluar ruangan. Membuat suasana menjadi benar-benar hening dan sangat cocok untuk belajar.

"Selesai, ayo kita pulang Jeong---" ucapan Jaehyuk terhenti saat menemui sosok sang dominan yang kini tengah memejamkan matanya. Tertidur dengan posisi duduk dan kepala menempel di atas meja.

Jaehyuk tertegun. Dan sedetik kemudian tersenyum. Tangannya terulur untuk menyingkirkan rambut yang menutupi mata setajam serigala favoritnya.

Sampai sekarang, meski keduanya telah menjalin hubungan dan melewati banyak hal, Jaehyuk masih tak mampu untuk tidak menjerit dalam hati saat melihat betapa tampannya wajah Jeongwoo. Jaws line yang tegas dengan kulit sedikit tan serta mata setajam serigala benar-benar membuat sosok Jeongwoo terlihat manly. Terutama, saat keduanya bercinta dan wajah itu dipenuhi oleh peluh. Jeongwoo akan terlihat dua kali lipat lebih panas dan sexy.

"Astaga Jaehyuk, berhenti memikirkan itu...."lirihnya sembari menggeleng-gelengkan kepala.

Ia ingin membangunkan Jeongwoo, tapi hatinya justru meminta dirinya untuk lebih lama menikmati wajah rupawan sang kekasih. Bahkan otaknya sudah mulai memerintah Jaehyuk untuk sekedar mengecup bibir yang saat ini begitu mengundang untuk dikecup. Jemari tangannya yang lentik mengusap lembut bibir bawah sang kekasih. Jaehyuk meneguk ludahnya kasar.

"Hanya sebentar, tak akan masalah bukan..." lirih Jaehyuk sembari menggigit bagian dalam bibirnya.

Dengan perlahan, Jaehyuk mendekatkan wajahnya untuk mengecup bibir Jeongwoo. Namun belum juga menempel, kedua obsidian Jeongwoo terbuka saat jarak keduanya terpaut satu centi. Membuat Jeongwoo kini bisa memandang betapa jernihnya manik mata Jaehyuk. Mata berbentuk almond dengan bulu mata lentik yang begitu cantik dan mempesona.

TABOO BOYFRIEND (JEONGJAE)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang