Bab 36: Pertolongan

644 59 0
                                    

Kawasan Industri Kaesong, Perbatasan Seoul

Haruto menghentikan mobilnya di sebuah kawasan industri yang telah lama terbengkalai. Kawasan yang gelap gulita hampir tak ada penerangan. Bahkan ini adalah pertama kalinya Haruto menyetir jauh dari Seoul.

Haruto melangkah keluar dari mobil, berlari memasuki salah satu bekas pabrik yang ciri-cirinya terlihat seperti dengan apa yang Junkyu katakan.

"Kim Junkyu !!!! Dimana Kau !!!"

Haruto terus berjalan masuk ke dalam pabrik sembari terus memanggil nama seorang Kim Junkyu. Kondisi ruangan yang gelap mengharuskan Haruto untuk menghidupkan flash hpnya. Berjalan perlahan sembari meneriakkan Nama sang namja Kim sampai sebuah erangan disudut mengalihkan atensinya.

Kim Junkyu !!!! Junkyu-yaaaa !!!

Kimmm !!!!! Junkyuuuu !!!!!

Junkyu-yaaaa !!!!!

"Erghhhh, Ruto-ya....disini....sshhh" rintih suara Junkyu. Haruto mengarahkan flashnya ke sumber suara, dan benar. Junkyu terlihat tengah bersandar di dinding dengan tubuh penuh luka.

"Kim Junkyu !!!" Pekik Haruto lalu berlari mendekat.

"Syukurlah kau datang, aku pikir aku akan mati disini."

"Apa yang terjadi ? Kenapa kau bisa disini dengan tubuh penuh luka ? Siapa yang melakukan ini padamu ?" Tanya Haruto beruntun.

"Bisakah tanya itu nanti saja, tolong bawa aku ke apartemenku, Ruto-ya...sshhh...." balas Junkyu sembari sesekali meringis karena memar ditubuhnya mulai terasa nyeri.

"Tidak, aku akan mengantarmu ke rumah sakit, kondisimu terlalu parah, aku takut erjadi sesuatu padamu." Ucap Haruto sembari mengalungkan tangan Junkyu ke lehernya, berniat membopong Junkyu. Namun, baru satu langkah berjalan. Junkyu sendiripun sepertinya baru sadar jika pergelangan kakinya kesleo.

Arghhhh !!!!

"Mianhe, tapi sepertinya kakiku kesleo...." cicit Junkyu merasa akan sangat merepotkan Haruto.

Haruto tersenyum kecil.

"Gwenchana, it's not a big deal..." Jawab Haruto yang dalam satu kali hentakan membawa tubuh Junkyu ala seorang penganti baru.

"K-kau ya-yakin akan membawaku se-seperti ini, ak-aku pasti berat, Ruto-ya...."ucap Junkyu pada Haruto.

"Syuutttt, diam saja. Aku lebih dari kuat jika hanya membawamu sampai ke mobilku di depan sana." balas Haruto yang seketika membuat Junkyu merona.

Dengan perlahan, Junkyu menyamankan posisinya dengan menyandarkan kepalanya di dada Haruto.

Haruto berjalan sembari membawa tubuh Junkyu sampai ia tiba di tempat dimana mobilnya terparkir. Ia lalu menurunkan tubuh Junkyu dengan begitu hati-hati. Membukakan pintu mobil dan membantu Junkyu untuk masuk ke jok depan mobilnya.

Setelah Junkyu merasa nyaman dengan posisinya, Haruto lekas duduk di bagian kemudi untuk membawa Junkyu kembali ke Seoul.

Di dalam mobil yang secara pencahayaan lebih terang tentu saja membuat Haruto bisa lebih jelas melihat seluruh memar dan luka ditubuh Junkyu. Membuatnya berakhir meringis karena iba sekaligus tak kuasa membayangkan betapa sakitnya itu.

"Ini memang sakit, tapi jangan memandangku iba seperti itu, aku tak menyukainya. " celetuk Junkyu dengan suara lirih yang seperti dipaksakan untuk berbicara.

"Maaf....tapi, siapa yang berbuat seperti ini padamu ? "

"Hanya 3 orang berandal..." balas Junkyu sekenanya.

TABOO BOYFRIEND (JEONGJAE)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang