Bab 43: Villa

854 48 0
                                    

Villa Hyunsuk, Jeju-do, South Korea

Pukul 7 malam, Jihoon dan Jeongwoo telah selesai menyiapkan pembakaran yang akan mereka gunakan untuk acara Barbeque sederhana di halaman depan Villa yang langsung berhadapan dengan pasir pantai.

"Jaehyuk-ah, tolong bawa dagingnya kemari..." pinta Jeongwoo pada sang kekasih.

Jaehyuk yang memang tengah berada di dekat box daging pun segera memenuhi permintaan Jeongwoo. Dan setelah meletakkan daging itu di meja dekat Jeongwoo, Jaehyuk hendak berbalik pergi untuk membantu Hyunsuk mencuci selada. Tapi tangan panjang jeongwoo lebih dulu meraih pinggangnya dan .......

Cup /

"Yak !" Pekik Jaehyuk saat merasakan sebuah kecupan di pipinya. Gemas dengan Jeongwoo benar-benar tidak bisa melihat tempat.

"Hahaha....kau terlihat sangat manis, aku jadi tidak bisa menahan diri untuk tidak menciummu." Ucap Jeongwoo sembari terkekeh geli. Jaehyuk dengan sedikit merona pun menggeplak bahu Jeongwoo sebelum berjalan pergi untuk menghampiri Hyunsuk.

Jihoon yang melihat Jeongwoo dan Jaehyuk hanya bisa tersenyum dan menggelengkan kepalanya. Siapa sangka Jeongwoo yang dulu membenci Jaehyuk sekarang malah menjadikan Jaehyuk objek kebucinannya.

"Biarkan aku yang memanggangnya, aku cukup ahli dalam memanggang daging." Tawar Mark yang baru datang bersama Junkyu.

"Oh, kalian sudah kembali rupanya..." ucap Hyunsuk yang melihat sosok Mark datang bersama dengan Junkyu.

"Pemandangan pantai benar-benar indah, kalian harus melihatnya." Ungkap Junkyu penuh antusias.

"Kau sudah menyusuri pantai ?" Tanya Jaehyuk pada Junkyu.

"Em, aku bersama dengan Mark tadi menyusuri pantai bersama." Ucap Junkyu lagi. Dan setelah itu mengalirlah cerita tentang dirinya bersama Mark saat dipantai yang terdengar begitu seru. Sangking serunya Junkyu bercerita, sampai-sampai sosok namja yang kini duduk di pojok hanya bisa melihat tawa Junkyu dengan hati kecewa.

"Bahkan 18 tahun kita bersahabat, aku belum bisa membuatmu terlihat sesenang itu, Junkyu-ya..." batinnya dalam hati. Senyum masam nampak di sudut bibirnya.

Jeongwoo yang melihat Haruto larut dalam kegalauannya pen mendesahkan nafasnya.

"Mark, kau bilang ingin memanggang dagingkan ? Tolong gantikan aku...." pinta Jeongwoo yang segera di angguki dengan senang hati oleh Mark.

Jeongwoo berjalan menghampiri Haruto. Lalu duduk di samping sang namja Watanabe yang tak henti memandang ke arah Junkyu.

"Sudah mengajaknya bicara ?" Tanya Jeongwoo yang dibalas gelengan oleh Haruto. Jeongwoo pun lagi-lagi menggelengkan kepalanya. Tak habis pikir dengan sikap kurang sat set dari sahabatnya itu.

"Selama aku mengenalmu kau akan bertindak cepat saat menyukai seorang yeoja, kenapa sekarang kau jadi sering ragu ?" Tanya Jeongwoo pada Haruto.

"Karena Junkyu bukan Yeoja, dan sepertinya dia sudah tidak menyukaiku...." balas Haruto begitu pasrah.

"Darimana kau tahu dia sudah tidak menyukaimu ?" Tanya Jeongwoo. Haruto mendelik.

"Kau tidak bisa melihatnya ? Mereka berdua bahkan terlihat seperti pasangan baru." Balas Haruto sengit. Jeongwoo berdecih.

"Aku sarankan kau untuk berbicara dengan Junkyu daripada larut dalam kegalauan dan spekulasimu sendiri Ruto-ya, jinjayo...sebelum kau benar-benar akan kehilangan Junkyu." Peringat Jeongwoo lalu meninggalkan Haruto yang semakin terbakar cemburu saat melihat sosok Mark tengah menyuapkan sepotong daging hasil panggangannya ke mulut Junkyu.

TABOO BOYFRIEND (JEONGJAE)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang