Bab 51: Haruto-Junkyu

473 37 0
                                    

Rumah Hyunsuk, Kompleks Gangnam, Seoul

"Hiks.....Hiks...." suara tangisan terdengar memenuhi kamar seorang Choi Hyunsuk.

Tangisan yang menderu lantaran rasa sakit dihati akan ucapan sang Appa yang mengatakan bahwa menjadi produser adalah pekerjaan rendahan yang tidak akan mampu untuk menghidupinya.

Ceklek/

Hyunsuk mendongak begitu mendengar kamarnya terbuka, dan segera mengusap air matanya kasar setelah melihat sosok sang eomma, Choi Jennie lah yang berjalan memasuki kamar dan mendekat ke arahnya.

"Kenapa hiks...Appa sangat jahat padaku, hiks...kenapa Appa tidak menyukai mimpiku, eomma...hiks..."racau hyunsuk sembari terus terisak.

"Bukan tidak suka, Appa hanya belum bisa mempercayaimu sayang..."ucap Jennie lagi pada Hyunsuk.

"Hey, maafkan Appa okay, Appa berkata seperti itu karena Appa sangat peduli padamu, Hyunsuk-ah...." ucap sang Eomma dengan senyuman dan suara yang lemah lembut.

"Gwenchana, Eomma....gwenchana." lirih Hyunsuk. Bisa Jennie lihat bahwa Hyunsuk hanya setengah hati saat berkata bahwa ia baik-saik saja. Terbukti saat Jennie memeluk sang putra, tangis Hyunsuk kembali pecah.

"Sudah, tenang saja. Akan Eomma bantu untuk bicara pada Appa nanti ya sayang...." ucap Jennie namun justru dibalas gelengan kecil oleh Hyunsuk.

"Wae ? Kau tidak mau melanjutkan mimpimu menjadi produser ?" Tanya Jennie.

"Besok terakhir konfirmasi pada pihak agensi, ak-aku tidak yakin Appa akan berubah pikiran, eomma...."jawab Hyunsuk dengan penuh kepasrahan.

"Siapa yang tidak akan berubah pikiran..." sela sebuah suara yang baru saja memasuki kamar. Membuat pandangan Jennie dan Hyunsuk seketika mendongak dan menemukan bahwa sang Appa, Choi Mino baru saja memasuki kamar dan duduk di sofa minimalis di sudut kamar Hyunsuk.

Tak !

Sang Appa meletakkan flashdisk putih itu di atas meja belajar Hyunsuk.

"Itu flashdisk milik Jihoon, darimana Appa mendapatkannya ?" Tanya Hyunsuk dengan pandangan terkejut.

"Ah, kau sangat hafal barang-barang kekasihmu ya...." sindir sang appa yang tentu saja membuat Hyunsuk semakin terbelalak.

"Ap-apa maks----"

"Tidak perlu menyangkalnya, kekasihmu sendiri yang mengakui bahwa kalian berkencan. Tapi sudahlah, Appa tidak akan membahas itu. Appa hanya ingin................................................................................meminta maaf." Ucap tuan Choi.

Hyunsuk lagi-lagi terkejut. "Min-minta ma-maaf ?"

"Ya, Jihoon benar. Seharusnya, sebelum melarangmu Appa mendengar terlebih dahulu lagu-lagu buatanmu. Sekarang Appa sadar, kesalahan besar yang Appa lakukan dahulu saat Appa masih menjadi seorang produser adalah masalah RASA. Lagu-lagu yang Appa buat tak memiliki rasa seperti yang ada pada lagu-lagumu. Mungkin karena kau membuatnya khusus untuk musemu. Appa bisa merasakan ketulusan dari setiap melodi yang kau buat..." Terang Tuan Choi pada Hyunsuk.

"Appa dulu produser ?"tanya Hyunsuk tak percaya.

Tuan Choi pun menghela nafas dalam lalu tersenyum sendu. Cukup merasa sedih setiap mengingat salah satu mimpinya yang gagal ditengah jalan karena ketidakmampuannya sendiri.

"Yah, I Tried but i'm lose. Appa gagal. Maka dari itu Appa lebih memilih untuk mengembangkan bisnis peninggalan kakek daripada melanjutkan karir sebagai produser. Appa salah karena mungkin membuatmu kalah sebelum bertarung, Choi. Maafkan Appa...."Jujur Tuan Choi pada sang putra.

TABOO BOYFRIEND (JEONGJAE)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang