****
Hinata mengingat bagaimana ia mulai akrab dengan Sasuke, walau sudah berlalu beberapa hari tapi rasanya sangat menyenangkan. Dan Hinata berjanji ia akan membuat Sasuke merasa nyaman tinggal disini.
Ia tidak berniat baik sebagai adik, karna jujur saja Hinata menyadari perasaannya sejak pertama bertemu Sasuke bahwa ini bukan perasaan biasa.
Hinata akui dia jatuh cinta pandangan pertama pada Sasuke, awalnya ia mengira bahwa ini hanya rasa kagum karna Sasuke yang tampan dan manis.
Tapi jika dirasakan lebih dalam, Hinata yakin kalau dia menyukai Sasuke karna berbagai alasan.
Pertama, Hinata merasa senang setiap kali melihat Sasuke. Kedua, Hinata setiap malam tidak bisa tidur sebelum memikirkan Sasuke. Ketiga, Hinata ingin selalu dan selalu mendengar suara Sasuke. Keempat, Hinata selalu penasaran dengan semua tentang Sasuke. Dan masih banyak alasan lain yang membuat Hinata yakin akan cintanya."Ohayoooo..," sapa Hinata dengan wajah berseri-seri.
"Ohayo Hinata..," Jawab Hikari.
Hinata duduk dihadapan Hikari untuk sarapan, memandang kursi disebelahnya yang masih kosong.
"Dimana Sasuke-nii dan oniisan.. ?,""Kakakmu Neji sudah berangkat sejak subuh..,"
Hinata menyernyit,"Apa ?.. lalu aku berangkat sekolah bagaimna hm ?.."
"Sasuke bisa mengantarmu kesekolah..," ucap Hikari
Hinata langsung menahan senyum sambil menyembunyikan wajah senangnya,
"Aku juga bisa berangkat sendiri, tidak perlu merepotkan Sasuke-nii..," jawab Hinata sedikit basa-basi.Hikari menggelengkan kepalanya,
"Kau lupa dengan kejadian beberapa minggu lalu ?... kau membuat ibu dan Neji panik karna kau pulang-pulang dengan merah diseluruh tubuhmu..,"Hinata menunduk merasa bersalah,
"Sudah berapa kali ibu ingatkan kalau kau alergi susu.. apalagi susu yang mengandung kacang-kacangan, tapi kau ngeyel masih ingin mencobanya..,"
Hinata meminta maaf dan mengangguk patuh,
"Coba kau kekamar kakakmu.. panggil dia untuk turun.. sebentar lagi kau akan berangkat sekolah..,"
****
Hinata menatap pintu putih dihadapannya, sebelum mengetuk pintu, Hinata merapikan rambut dan bandana yang menghiasi rambutnya.
Namun, Hinata menyatukan kedua alisnya saat ketukkan pintu darinya tidak kunjung mendapat jawaban.
"Apa Sasuke-nii masih tidur ?," gumam Hinata tampak ragu ingin membuka pintu itu.Dulu waktu belum ada Sasuke, hanya Neji yang menempati kamar ini, Hinata dengan leluasa keluar masuk tanpa harus mengetuk pintu, merasa bahwa kamar kakaknya juga kamarnya.
Kliikkk..
Pintu terbuka, Hinata mendorong kepalanya untuk melihat isi kamar kakaknya. Saat tampak kosong tidak ada siapapun, ia pun memberanikan diri untuk masuk kedalam.
Matanya melihat ranjang besar yang sudah tertata rapi, sejak ada Sasuke ia sama sekali belum masuk kekamar kakaknya.
Tidak terlalu berbeda, semua masih sama seperti semula. Hanya saja Hinata melihat ada dua meja belajar dan dua selimut diatas ranjang.
Bibirnya pun melengkung membentuk senyuman, langkah kakinya tampak ragu ingin duduk diatas ranjang kakaknya. Perlahan Hinata terduduk disisi ranjang dengan tangan yang terulur mengusap lembut selimut biru tua yang ada disampingnya.
Hinata sedikit merapikan lempitan selimut yang halus dan hangat ditangannya, mengusap pelan dan membayangkan Sasuke seperti apa saat tertidur dengan selimut ini.
Saking terhanyut oleh imajinasinya, tanpa sadar Hinata mulai terpejam dan membawa selimut itu kedalam pelukkannya, menciumnya, menghirup dalam aroma Sasuke yang memenuhi hati dan pikirannya.
KAMU SEDANG MEMBACA
-HIDDEN LOVE-
Fanfiction-Completed- cerita yang terinspirasi dari sebuah drama China Hidden Love.. -SASUHINA- ..tidak seharusnya Hinata mencintai seorang pria yang ia sebut sebagai kakak.. Disc : jangan berharap cerita sama persis dengan dramanya.. ini hanya terinspirasi s...