Pandangan pertama

6.1K 222 11
                                    

.....

Hinata bersenandung lirih,

Memainkan ponsel untuk melihat pesan masuk yang sengaja tidak ia buka sejak semalam.

Rambutnya yang masih setengah basah tergerai bebas membasahi kaos tipis yang membalut tubuhnya.
Cahaya pagi terpancar dari pintu balkon yang terbuka lebar,

Hinata termenung saat perutnya tiba-tiba berbunyi. Ametyshnya melirik jam dinding yang menunjukkan pukul 9pagi lebih 12menit.

Iapun meletakkan ponselnya dan bergegas untuk turun kebawah.

"Ibu masak apa pagi ini ?," gumam Hinata sambil melihat kebawah dilantai satu yang terasa begitu sepi.
"Kenapa sunyi sekali ?,"

....

"Oh kau bangun terlambat Hinata.. hayaku.. cepat sarapan, ibu sudah menyiapkannya..," ucap Hikari yang tersenyum cerah saat melihat putri cantiknya turun dari tangga.

Hinatapun membalas dengan senyum manisnya.
"Haik.. aku juga sudah lapar seka......-," ucapan Hinata terhenti seiring dengan langkahnya yang  perlahan penuh kehati-hatian.

Melihat seksama seseorang dengan punggung tegap yang duduk samping kakaknya.
Lebih tepatnya Hinata sangat penasaran dengan sosok itu, siapa yang pagi-pagi sudah bertamu kerumahnya.

Hinata menarik kursi disamping kakaknya, ingin melirik tapi tidak berani. Apalagi menyapa, sangat tidak mungkin.

"Kapan kau pulang ?," tanya Hinata pada Neji kakak laki-laki satu-satunya.

"Semalam.. kau sudah tidur..," sahut Neji yang sedang memainkan ponselnya.

Hinata mengangguk, tangannya terulur menerima sepiring salad dari ibunya.
"Terimakasih ibu..,"

Hikari tersenyum,
"Hinata, kau belum menyapa Sasuke-niisan..."

"Huh ?," Hinata sedikit tertegun. Hendak melirik, namun ia lebih memilih membungkukkan badannya.
"O-Ohayoo Oniisan..," sapa Hinata kearah pria yang duduk disebelah Neji.

Hinata masih belum berani melirik,

Hingga beberapa saat ia masih menunggu sapaan yang tak kunjung dijawab. Membuatnya sedikit mendongak untuk melihat pria itu.

 Membuatnya sedikit mendongak untuk melihat pria itu

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Bluushhhh....

memangnya boleh ya ada pria setampan itu ?

Hinata langsung terpesona seketika, jantungnya berdetak namun masih bisa terkendali. Seperti muncul perasaan yang sangat membuatnya penasaran,

"Ohayo Hinata..,"

Hinata langsung terduduk dikursinya, bahkan suaranya pun membuat kulit leher Hinata meremang merasakan gejolak aneh dihatinya.
Baru pertama kali ia merasakan hal seperti ini saat melihat seorang pria.
Setampan apapun orangnya, biasanya Hinata tidak seperti ini.

-HIDDEN LOVE-Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang