☘☘

976 140 31
                                    

Happy Reading...





Entah sudah berapa banyak waktu yang terlewati, semua mengalir begitu saja.

Hampir dua hari sekali Hinata bertemu dengan Sasuke, walau  hanya sedekar makan siang, mengantar Hinata kesuatu tempat atau hanya jalan-jalan sebentar mengelilingi kota.

Pokoknya waktu yang mereka habiskan bersama begitu menyenangkan hingga mereka lupa akan dinding yang pernah memisahkan hubungan mereka.
Hubungan seorang adik kakak sudah bukan lagi hambatan untuk Hinata kembali menumbuhkan benih-benih cinta yang pernah layu dihatinya.

Bahkan Hinata tidak segan tampil cantik dan lebih seksi hanya untuk terlihat lebih menarik dimata Sasuke.

Dan Sasuke,

Tidak ada yang berubah dari dirinya, hanya saja tidak tahu kenapa Sasuke ingin terlihat lebih awet muda.
Sasuke tidak pernah lagi memakai setelan jas kantornya, ia lebih nyaman memakai pakaian ala anak muda yang menurutnya lebih cocok.

....

"Hinataaa.. ada paket.." seru Hanarre yang menenteng sesuatu ditangannya.

Hanna, Hanarre, dan Hinata tinggal bersama disebuah apartemen yang tidak jauh dari tempat kuliah mereka.

Saat awal menjadi mahasiswa mereka memang tinggal di asrama sekolah, hanya saja ada banyak alasan yang membuat mereka bertiga memutuskan untuk lebih memilih tinggal sendiri.

Salah satunya karna masalah anak muda,

Bagi mereka, tinggal di asrama terlalu mengekang anak muda. Tidak boleh pulang telat, tidak boleh membawa alkohol, tidak boleh membawa teman pria, pokoknya alasan anak muda lainnya yang menurut mereka sungguh tidak menyenangkan.

Padahal masa-masa kuliah adalah masa yang paling menyenangkan untuk mencoba hal baru.

Tapi demikian, tentu mereka masih tahu batasan.
Memegang janji kepada orang tua mereka untuk tidak melebihi batas wajar dalam pergaulan.
Maka dari itu, mereka memilih apartemen yang dominan dihuni oleh wanita, tempat tinggal yang memang tidak terlalu memiliki banyak peraturan yang ribet.
yang intinya jelas jangan sampai mengizinkan pria yang bukan mukhrim menginap disini.

"Hem.. kurirnya sampai hafal namamu Hinata.,"
Lanjut Hanarre yang sudah duduk dan menyerahkan paket itu kepada Hinata.

Hanna terkekeh, menyenggol bahu Hinata yang duduk disampingnya.
"Kenapa bukan dia sendiri yang mengantarkan makanan itu ?,"

Hinata tersenyum,"dia sedang bekerja," jawabnya memandang sepaket makan siang yang ada dihadapannya.

"Jadi, bagaimana hubunganmu sekarang ?," tanya Hannare melipat tangannya keatas meja.

Hinata menyatukan kedua alisnya,
"Maksudmu ?,.."

"Tck, ayolah.. seberapa majunya hubunganmu dengan Sasuke-senpai..,"

Hinata menahan senyum, menyelipkan anak rambut ketelinga, sungguh pertanyaan seperti itu membuatnya sedikit malu.
"A-Aku tidak tahu... aku tidak mau berekpektasi terlalu tinggi.. takut kecewa..,"

"Tapi semua berjalan lancar kan ?,"

"Hm.. sejauh ini baik-baik saja..,"

"Tapi Hinata..," kini suara Hanna terdengar, membuat Hanarre dan Hinata menoleh kearahnya,"bukankah hubungan seperti ini terlalu ambigu.... emm, maksudku hubungan tanpa status yang jelas tentu menyulitkan untukmu nanti..,"

Hinata menghela napas, mengerti dengan kekhawatiran Hanna barusan, begitupun dirinya yang kadang merasakan hal yang sama.
"Lumayan juga rasanya suka sama orang tidak bisa dimiliki, tapi bertemu setiap saat,"

-HIDDEN LOVE-Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang