-Sandiwara-

1.3K 122 28
                                        


Selamat membaca...

-Sandiwara-

.
.
.


Hinata menarik rambutnya kesamping, membiarkan Sasuke memakaikan sebuah kalung pada lehernya.

Tidak ada angin, tidak ada hujan, tidak ada juga hari spesial. Tapi Sasuke tiba-tiba memberinya sebuah kado yang katanya ketika melihat kalung itu langsung kepikiran dirinya, dan akhirnya Sasuke membelinya begitu saja.

"Selesai," ucap Sasuke.

Hinata tersenyum, meraba kalung yang terpajang cantik dilehernya. Dilihatnya sebuah liontin berbentuk rubah dan sebuah huruf 'S' disampingnya.

" S ? Siapa S ? Setan ?,"

Hinata pun tergelak tawa melihat Sasuke yang melengos mencibir pertanyaannya barusan.
"Haha__ Joodan da yo..," lanjut Hinata saat melihat wajah Sasuke yang terlihat cemberut.
"Arigatou Sasuke___," Hinata mendekat,"-kun..," __chu, Hinata mengecup sekilas pipi kanan kekasihnya.

Sasuke melipat bibirnya menahan senyum, tangannya terulur meraba pipinya yang barusan diberi tanda cinta oleh Hinata. Kemudian dia menoleh, dan menunjuk pipi sebelah kirinya, berharap Hinata mau melengkapi kecupan diwajahnya.

Hinata pun kembali tersenyum, tubuhnya mendekat, hendak mencium pipi kiri Sasuke hingga tiba-tiba Sasuke malah kembali menoleh membuat Hinata tidak sengaja malah mengecup bibir kekasihnya.
"Kau___, apa yang___

"Apa yang kau lakukan Hinata ?,"

Hinata menyernyit,
"Huh ?,"

"Kalau kau ingin mengecup bibirku seharusnya berterus terang saja.."

"A-Aku ?," ucap Hinata menunjuk dirinya sendiri.

"Kalau kau minta.. aku akan memberikannya dengan senang hati..,"

Hinata pun mengantupkan bibirnya rapat,
Benar-benar ya !
Untung sayang, kalau tidak__ aargghh, bikin emosi !

"Hinata ?,"

"Hn ?,"

Sasuke meraba leher Hinata, menelurusi kalung yang ia pasangkan barusan.
Pilihannya memang tidak salah__
Betapa indahnya kalung pilihannya itu.
Sangat pas !

"Jangan pernah melepasnya Hinata...," ucapnya kemudian menatap sepasang mata bercahaya milik kekasihnya.
Kenangan silih berganti mendatangi Sasuke, kenangan yang mengingatkan bagaimana Hinata yang dulu masih berperan sebagai adiknya.

Kadang terbesit dipikiran Sasuke bagaimana bisa ia mencintai adiknya sendiri ?
Bisakah hubungan ini bertahan untuk waktu yang lama ?

Bagaimana jika akhirnya semua ini akan berakhir begitu saja ?

Baginya ini bukanlah cinta terlarang.
Hanya saja, Sasuke mengakui kalau memang dia adalah manusia tidak tahu diri.
Sudah ditolong, ditampung, dibantu oleh keluarga Hinata. Dia malah berani mencintai tuan putri di keluarga itu.

Tapi harus bagaimana ?
Ini masalah hati__

Sebanyak apapun Sasuke berfikir, kalau dirinya memang tidak cukup pantas untuk bersanding dengan adik manisnya.
Hinata bisa saja mendapatkan yang lebih dari dirinya, mendapatkan seseorang yang mampu membahagiakan Hinata dengan segala yang dia punya.

Ada rasa takut, dan ada rasa khawatir setiap Sasuke memikirkan hubungan ini.
Sasuke takut jika suatu saat ia harus meninggalkan Hinata demi kebahagiaannya, demi masa depannya yang lebih baik.

Apalagi hal yang paling Sasuke takutkan adalah masalah restu, ia benar-benar tidak berdaya jika dipaksa untuk meninggalkan Hinata.

"Aku yang seharusnya bilang begitu... jangan pernah berfikir kalau kau akan meninggalkanku..,"

-HIDDEN LOVE-Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang